Pengembangan Perencanaan Tindakan METODOLOGI PENELITIAN

Sebelum menyampaikan materi guru memberikan pretest terlebih dahulu kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai mengenai pengertian, dan nilai-nilai negatif perbuatan israf, tabdzir dan fitnah dan sebelum memberikan materi dan memberikan motivasi siswa untuk belajar 2 Penyajian informasi Guru menyampaikan atau menyajikan materi pelajaran yang akan di ajarkan secara singkat dan padat. 3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar Guru membagi semua siswa kedalam 5 kelompok yang perkelompoknya terdiri atas 5 orang siswa dan siswi secara acak dan heterogen. 4 Mengarahkan dan membimbing setiap kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok belajar untuk bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 5 Evaluasi hasil belajar Guru mengevalusi hasil belajar masing-masing kelompok secara keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan oleh guru merupakan evaluasi hasil belajar semua kelompok tentang materi tersebut. 6 Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada individu maupun kelompok terhadap nilai tertinggi dan upaya yang telah dicapai oleh siswa. c. Pengamatan 1 Catatan Lapangan Berdasarkan pengamatan dalam catatan lapangan dapat dilihat siswa masih banyak yang cuek tiduran asyik sendiri bahkan mengobrol dengan dengan teman sebelahnya ketika pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa siswa belum terbiasa bahkan bisa disebut pertama kali mendapatkan tipe pembelajaran kooperatif seperti ini. Hal ini merupakan tuntutan guru untuk lebih bisa menguasai kelas secara keseluruhan Pada pertemuan pertama dalam siklus 1, guru memberikan soal pretest kepada semua siswa dan menjelaskan materi tentang pengertian, dan nilai negatif perbuatan israf, tabdzir dan fitnah secara singkat dan global. Siswa menyimak penjelasan guru. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan secara berkelompok. Dalam proses mengerjakan lembar kerja kelompok ini hampir semua dalam semua kelompok tampak siswa yang mendominasi kelompok tersebut adalah siswa yang pandai atau yang biasa mengeluarkan pendapat dan berbicara dalam kelas saja sedangkan siswa yang lainnya hanya mendengarkan pendapat siswa tersebut bahkan ada yang hanya menyalin jawabannya saja tanpa ikut andil dan menyampaikan pendapatnya dalam menjawab dan mendiskusikan soal yang dikerjakan tersebut. Guru tampak kesulitan dan kewalahan dalam menanganinya karena banyak siswa yang belum mengerti cara kerja metode ini dan bertanya meminta kembali penjelasan materi dan cara penyelesaiannya. Sehingga menyebabkan diskusi kelompok pertemuan pertama ini masih terlihat belum optimal kerena masih banyak yang meminta bantuan kepada guru. Pada pertemuan kedua dalam siklus 1, guru masih mengingatkan siswa dan membimbing untuk duduk berkelompoknya masing-masing dan siswa kembali berkumpul untuk menyelesaikan materi pada pertemuan pertama yang belum terselesaikan dan mempresentasikan salah satu dari siswa dalam kelompok masing-masing hasil diskusi yang sudah dikerjakan bersama. Namun, ketika mempresentasikannya guru masih mendominasi dalam menjelaskan materi tersebut, karena siswa masih ada yang malu dan kurang memahami materi yang sudah dibahas, namun ada beberapa siswa yang antusias untuk menyimak dan mempresantasikan hasil kerja kelompoknya. setelah itu siswa duduk kembali kepada tempat semula sebelum berkelompok dan diberi soal posttest. 2 Lembar Observasi Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran akidah akhlak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh presentase kemampuan psikomotorik siswa sebagai berikut: Tabel 4.1 Presentase Kemampuan Psikomotorik Siswa Siklus I No Kemampuan Psikomotorik Presentase Rata- rata Pertemuan I Pertemuan II 1 Moving bergerak 45 52,33 48,665 2 Manipulating manipulasi 41 49,67 45,335 3 Communicating komunikasi 45 46,6 45,8 Rata-rata 43,67 49,53 46,6 Tabel diatas ini menunjukkan bahwa kemampuan psikomotorik siswa masih jauh dengan hal yang diharapkan atau bisa dikatakan masih kurang pada pertemuan ke I, dilihat dari rata-rata 43,67 kurang. Hal ini terlihat bahwa siswa belum terbiasa dengan pembelajaran model seperti ini bahkan memang benar-benar siswa belum pernah mendapatkan cara belajar dengan pembelajaran berkelompok, ditambah lagi siswa dituntut untuk aktif dan siswa harus benar-benar belajar dan

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sd/Mi (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152