e. Menyiapkan instrumen tes dan lembar observasi
f. Menyusun kelompok belajar siswa
2. Tindakan Acting
Melaksanakan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun
a. Melakukan tes awal pada kelas sampel penelitian untuk mengetahui
kemampuan awal siswa b.
Memberi perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD c.
Ketika proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi mengenai kinerja guru dan siswa
d. Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3.
Pengamatan Observing a.
Mengumpulkan data penelitian b.
Melakukan diskusi dengan guru akidah akhlak untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan
4. Refleksi Reflecting
a. Menganalisis data yang diperoleh untuk memperbaiki dan
menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya b.
Menganalisis temuan saat melakukan pengamatan proses pembelajaran yang telah dilakukan
c. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan dari proses pembelajaran yang
berlangsung dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil belajar akidah akhlak siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD menjadi meningkat. Adapun keberhasilan ketuntasan belajar yang diharapkan mencapai presentase 80 dengan nilai KKM 75.
G. Jenis dan Sumber Data
1. Sumber data: sumber data penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti
2. Jenis data: kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif terdiri dari hasil wawancara,
lembar catatan lapangan, dan hasil observasi. Sedangkan kuantitatif berasal dari lembar kerja siswa dan lembar soal tiap siklus.
Tabel 3.1 Data dan Sumber Data
SUMBAR DATA INSTRUMEN
Siswa Catatan Lapangan
Lembar Observasi Pretest dan posttest
Lembar Kerja Siswa Guru dan Siswa
Wawancara
H. Instrumen Penelitian
1. Lembar observasi
Dalam penelitian ini lembar observasi digunakan untuk mengetahui kualitas pemunculan kejadianaspek psikomotor siswa selama proses
pembelajaran. Aspek psikomotor yang diamati adalah: a.
Bergerak Moving 1
Berkumpul dengan kelompok
2 Menyiapkan perlengkapan belajar
3 Merapihkan perlengkapan belajar
b. Memanipulasi Manupulating
1 Membaca LKS
2 Menuliskan jawaban LKS
c. Komunikasi Communicating
1 Mengajukan pertanyaan
2 Menjawab pertanyaan
3 Mengajukan pendapat
4 Menyimak pendapat orang lain
5 Mendiskusikan masalah
2. Lembar soal
Lembar soal digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Soal yang dimaksud adalah tes dalam bentuk pilihan ganda
yang memiliki lima pilihan jawaban. 3.
Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi contoh soal dan penjelasannya, dan soal-soal
yang dirancang untuk diselesaikan siswa secara berkelompok. 4.
Lembar catatan lapangan Lembar catatan lapangan digunakan untuk mencatat semua hal yang
dianggap penting untuk dicatat dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti yang
melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek peneliti tindakan kelas.
42
Catatan lapangan ini menurut proses pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa
dengan siswa.
42
Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, h.125
Tabel 3.2 Lembar Catatan Lapangan
No Kegiatan
Pengamatan 1
2 3
4 5
6 Kegiatan siswa
Kegiatan guru Interaksi antar siswa
Interaksi siswa dengan guru Antusias siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD Lain-lain
5. Lembar wawancara
Menurut Hopkins, wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang
diwawancarai bisa termasuk beberapa siswa, kepala sekolah, guru, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, dan orang tua siswa.
Ada beberapa bentuk wawancara, antara lain wawancara terstruktur, wawancara setengan terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.
43
a. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sudah dipersiapkan
wawancaranya terlebih dahulu oleh pewawancara b.
Wawancara setengah terstruktur adalah wawancara yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, akan tetapi memberikan keleluasaan untuk menerangkan agak
panjang yang mungkin tidak langsung terfokus pertanyaan atau mungkin melanjutkan topik bahasan sendiri selama wawancara berlangsung.
43
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Op Cit. h.118
c. Wawancara tidak terstruktur adalah bentuk wawancara yang dipilih oleh
orang yang diwawancarai. Jika wawancara berlangsung, pewawancara dapat mengarahkan agar yang diwawancarai dapat menerangkan, mengelaborasikan,
atau mengklasifikasi jawaban yang kurang jelas.
Menurut Denzin dalam Rochiati, wawancara merupakan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara awal kepada siswa dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan
yang dialami oleh siswa dalam memahami dan mendapatkan nilai-nilai yang terkandung dalam konsep akidah akhlak, sarana dalam proses pembelajaran yang
digunakan oleh guru, dan bagaimana guru menanamkan nilai-nilai dalam pembelajaran.
Wawancara awal terhadap guru bidang studi akidah akhlak dimaksudkan untuk menggali permasalahan, kemauan, persepsi, sikap, keterampilan serta
kreativitas guru dalam menyelenggarakan nilai melalui pelajaran akidah akhlak serta pemanfaatan media dalam upaya meningkatkan pemahaman dan penanaman
nilai kepada siswa. Wawancara akhir kepada siswa dimaksudkan untuk mengungkapkan
kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran akidah akhlak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Wawancara akhir kepada guru akidah akhlak dimaksudkan untuk mengungkapkan minat dan persepsi guru terhadap upaya peningkatan hasil
belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD