Kenaikan nilai rata-rata pada metode lain sebesar 4,70 dan selisih rerata antara metode simulasi dan metode brainstorming -1,15 dan t-hitung -4,35 dengan nilai p
0,001, artinya pada alpha 5 terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata pengetahuan tentang kesehatan reproduksi antara metode simulasi dan metode lain.
5.4 Perbedaan Sikap Remaja sebelum dan sesudah Dilakukan Intervensi Metode Simulasi
Dari hasil penelitian, mayoritas sikap remaja sebelum dilakukan intervensi adalah kategori baik sebanyak 36 orang 90,0 sama halnya pada kelompok kontrol
sebanyak 34 orang 85,0, sedangkan setelah dilakukan intervensi terjadi perubahan diketahui bahwa mayoritas remaja mempunyai sikap kategori baik sebanyak 40
orang 100,0, sedangkan pada kelompok kontrol, mayoritas sikap remaja setelah pengukuran keduadalam kategori baik sebanyak 35 orang 87,5.
Hasil uji menunjukkan pada kelompok perlakuan bahwa perubahan tingkat sikap ‘tidak baik’ sebelum dilakukan metode simulasi sebanyak 4 orang dan setelah
dilakukan metode simulasi tidak ditemukan responden yang memiliki tingkat sikap ‘tidak baik’. Tingkat sikap ‘baik’ sebelum dilakukan metode simulasi sebanyak 36
orang dan setelah dilakukan simulasi menjadi 40 orang. Perubahan tingkat sikap ini dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan dari kategori tinggi ke kategori rendah.
Terjadi peningkatan kategori rendah ke tinggi, seperti kategori sikap ‘tidak baik’ menjadi ‘baik’. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p 0,046 0,05 Artinya ada
efektivitas metode simulasi terhadap peningkatan sikap remaja dalam upaya deteksi dini kanker payudara sebagai SADARI.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa tingkat sikap ‘tidak baik’ pada pengukuran pertama ditemuka n 6 orang, setelah pengukuran kedua,
tingkat sikap ‘baik’ menjadi 35 orang . Perubahan tingkat sikap ini sedikit, yaitu ada perubahan kategori rendah ke tinggi sebanyak 1 orang. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan nilai p 0,739 0,05 Artinya tidak ada perbedaan antara sikap remaja tentang upaya deteksi dini kanker payudara dengani SADARI pada pengukuran
pertama dan kedua pada kelompok kontrol. Metode simulasi cenderung lebih membawa pembelajar lebih aktif dan
menganalisa permasalahan disekitar mereka, dan menemukan solusi dari mereka sendiri. Oleh sebab itu perubahan pengetahuan tentang upaya deteksi dini kanker
payudara akan serta merta mengubah sikap remaja tentang hal tersebut. Menurut Newcomb, yang dikutip Notoatmodjo 1993 menyatakan bahwa
sikap merupakan kesiapan atau kesedian untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dengan kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan
reaksi terbuka atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku tindakan atau reaksi tertutup
Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak, berprestasi dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan
kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek. Kecenderungan ini dapat diperkuat dengan informasi yang lebih jelas tentang objek
serta manfaat objekide.
Universitas Sumatera Utara
Dengan dilakukannya metode simulasi tentang upaya deteksi dini kanker payudara sebagai SADARI pada remaja akan membuka cara berfikir mereka lebih
objektif. Metode simulasi akan mengarahkan remaja untuk mengetahui dengan jelas tentang SADARI. Sehingga metode simulasi akan cenderung mengajak remaja lebih
bersikap setuju untuk melaksanakan SADARI .
5.5 Efektivitas Intervensi Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja