Perubahan Alamiah Natural Change Perubahan Terencana Planned Change Landasan Teori

berkaitan dengan suatu ide baru tahap knowledge. Pengetahuan ini menimbulkan minatnya untuk mengenal lebih jauh tentang objek tersebut, dan kemudian petugas kesehatan mulai membujuk atau meningkatkan motivasinya guna bersedia menerima objek topik yang dianjurkan; 2 persuasion pendekatan, yaitu tahap di mana individu membentuk suatu sikap kurang baik atau yang baik terhadap inovasi; 3 tahap decision, yaitu tahap dimana individu mengambil keputusan untuk menerima konsep baru yang ditawarkan petugas kesehatan; 4 tahap implementation, yaitu tahap penggunaan, yaitu individu menepatkan inovasi tersebut untuk dimanfaatkan atau diadopsi; 5 tahap confirmation, yaitu tahap penguatan, dimana individu meminta dukungan dari lingkungannya atas keputusan yang diambilnya. Menurut WHO yang dikutip dalam Soekidjo 2007, perubahan perilaku dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Perubahan Alamiah Natural Change

Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat didalamnya juga akan mengalami perubahan.

b. Perubahan Terencana Planned Change

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. Didalam melakukan perilaku yang telah direncanakan dipengaruhi oleh kesediaan individu untuk berubah, misalnya apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan didalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah Universitas Sumatera Utara sebagian orang sangat cepat menerima inovasi atau perubahan tersebut dan sebagian orang lagi sangat lambat menerima inovasi atau perubahan tersebut.

2.8 Landasan Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut di atas, maka peneliti dapat merumuskan beberapa landasan teori yang relevan dengan tujuan penelitian. Pendidikan dengan metode partisipatif adalah salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan objeksasaran, di mana ada interaksi antara fasilitator penyampai informasi dengan objek penerima informasi, diantaranya melalui metode diskusi dan simulasi. Menurut Rogers dan Shoemaker 1978 dapat disimpulkan bahwa, proses perubahan pengetahuan seseorang termasuk pengetahuan dan sikap individu dilalui oleh proses yang panjang, proses adopsi inovasi itu melalui lima tahap, yaitu: 1. Mengetahuimenyadari tentang adanya ide baru itu awareness; 2 menaruh perhatian terhadap ide itu interest; 3 memberikan penilaian evaluation; 4 mencoba memakainya trial, dan kalau menyukainya maka; 5 menerima ide baru adoption. Universitas Sumatera Utara Communication Channel Characteristics of the Perceived Decision Making Characteristics of - Sociodeconomic Innovation Characteristics - Relative Advantage - Personality Variables - Compatibility - Communication - Trialability Behaviour - Observability Gambar 2.5 Bagan Proses Inovasi-Adopsi Berdasarkan teori ini proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu inovasi diterima ditolak.Situasi ini kelak dapat berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungannya.Proses pembuatan keputusan tentang inovasi menjadi beberapa tahap yaitu individu menerima informasi dan pengetahuan knowledge, pendekatan persuasion yaitu dimana individu membentuk sikap terhadap inovasi, decision yaitu individu mengambil keputusan untuk menerima konsep baru yang ditawarkan petugas kesehatan, implementation yaitu individu menempatkan inovasi tersebut untuk dimanfaatkan atau di adopsi, confirmation yaitu tahap penguatan dimana individu meminta dukungan dari lingkungan atas keputusan yang diambilnya Knowledge Decision Persuasion Implementation Confirmation Rejection Continue Later Adoption Discontinuance Continuejectio n Adoption Universitas Sumatera Utara

2.9 Kerangka Konsep Variabel Independen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

12 91 120

Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Terhadap Sikap Remaja Putri yang Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014

5 92 121

PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

1 3 16

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 3 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SADARI sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.1.1 Deteksi Dini - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra

0 1 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra Harapan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

II. PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SADARI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 34

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13

PENGARUH PENYULUHAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ( SADARI ) DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMA NEGERI 1 SUMBAWA

0 1 114