Uji Perbedaan .1 Efektivitas Metode Simulasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja
4.3 Uji Perbedaan 4.3.1 Efektivitas Metode Simulasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja
Putri tentang Upaya Deteksi dini Kanker Payudara dengan SADARI
Untuk melihat perubahan pengetahuan responden pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan dengan statistik uji Wilxocon. Uji Wilxocon termasuk dalam uji
non-parametrik dan merupakan uji untuk data berpasangan dengan model pengukuran sebelum dan sesudah one group before and after design. Dalam penelitian ini
variabel pengetahuan di kelompokkan menjadi dua kategori, yaitu baik dan tidak baik, hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji Beda Proporsi Tingkat Pengetahuan Responden pada
Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Pengetahuan Metode Simulasi
Perubahan Ranking p.
Sebelum Sesudah
n n
n
Kelompok
a
- Tidak baik
Perlakuan -
Baik 7
33 40
Ranking Negatif Ranking Positif
Ties 7
33 0,008
Kelompok Kontrol
- Tidak baik
a
- Baik
8 32
8 32
Ranking Negatif Ranking Positif
Ties
40 1,000
Keterangan : a Uji Wilcoxon Perubahan pengetahuan :
- Ranking Negatif adalah perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah
dari kategori ‘ Baik’ menjadi kategori ‘ Tidak baik” -
Ranking Positif adalah perubahan sebelum dan sesudah dari kategori ‘Tidak baik’ menjadi ‘Baik’
- Ties artinya tidak terjadi perubahan sebelum dan sesudah
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel di atas untuk melihat perubahan pengetahuan kelompok yang diberi perlakuan metode simulasi dan kelompok kontrol diuji dengan Uji Wilcoxon
hal ini dikarenakan variabel pengetahuan sebelum dan sesudah diberi perlakuan metode simulasi berdistribusi tidak normal.
Hasil uji menunjukkan pada kelompok perlakuan bahwa perubahan tingkat pengetahuan ‘tidak baik’ sebelum dilakukan metode simulasi sebanyak 7 orang dan
setelah dilakukan metode simulasi tidak ditemukan responden yang memiliki tingkat pengetahuan ‘tidak baik’. Tingkat pengetahuan ‘baik’ sebelum dilakukan metode
simulasi sebanyak 33 orang dan setelah dilakukan simulasi menjadi 40 orang. Perubahan tingkat pengetahuan ini dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan dari
kategori tinggi ke kategori rendah. Terjadi peningkatan kategori rendah ke tinggi, seperti kategori pengetahuan ‘tidak baik’ menjadi ‘baik’. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan nilai p 0,008 0,05 Artinya ada efektivitas metode simulasi terhadap peningkatan pengetahuan remaja dalam upaya deteksi dini kanker payudara
dengan SADARI. Hasil uji pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa perubahan tingkat
pengetahuan ‘tidak baik’ saat pretest tidak ditemukan setelah pengukuran yang kedua atau tetap. Tingkat pengetahuan ‘baik’ pada pengukuran pretest tetap sebanyak 32
orang di pengukuran setelah posttes. Perubahan tingkat pengetahuan ini tetap, yaitu tidak ada perubahan kategori rendah ke tinggi. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai
p 1,000 0,05 Artinya tidak ada perbedaan pengetahuan remaja tentang upaya
Universitas Sumatera Utara
deteksi dini kanker payudara dengan SADARI pada pengukuran pertama dan kedua pada kelompok kontrol.
4.3.2 Efektivitas Metode Simulasi terhadap Peningkatan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI
Untuk melihat perubahan sikap responden pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan dengan statistik uji Wilxocon. Uji Wilxocon termasuk dalam uji
non-parametrik dan merupakan uji untuk data berpasangan dengan model pengukuran sebelum dan sesudah one group before and after design. Dalam penelitian ini
variabel sikap di kelompokkan menjadi dua kategori, yaitu baik dan tidak baik, hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.11. Hasil Uji Beda Proporsi Tingkat Sikap Responden pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Sikap Metode Simulasi
Perubahan Ranking p.
Sebelum Sesudah
n n
n
Kelompok
a
- Tidak baik
Perlakuan -
Baik 4
36 40
Ranking Negatif Ranking Positif
Ties 4
36 0,046
Kelompok Kontrol
- Tidak baik
a
- Baik
6 34
5 35
Ranking Negatif Ranking Positif
Ties
1 39
0,739 Keterangan : a Uji Wilcoxon
Perubahan sikap :
- Ranking Negatif adalah perubahan sikap sebelum dan sesudah dari
kategori ‘ Baik’ menjadi kategori ‘Tidak baik’
Universitas Sumatera Utara
- Ranking Positif adalah perubahan sebelum dan sesudah dari kategori
‘Tidak baik’ menjadi ‘Baik’ -
Ties artinya tidak terjadi perubahan sebelum dan sesudah
Pada tabel di atas untuk melihat perubahan sikap pada kelompok perlakuan metode simulasi dan kelompok kontrol menggunakan Uji Wilcoxon karena variabel
berdistribusi tidak normal. Hasil uji menunjukkan pada kelompok perlakuan bahwa perubahan tingkat
sikap‘Tidak baik’ sebelum dilakukan simulasi sebanyak 4 orang dan setelah dilakukan simulasi tidak ditemukan responden yang memiliki tingkat sikap ‘tidak
baik’, dan tingkat sikap ‘baik’ sebelum dilakukan simulasi sebanyak 36 orang dan setelah dilakukan simulasi menjadi 40 orang. Perubahan tingkat sikap ini dapat
dilihat bahwa tidak ada perubahan dari kategori tinggi ke kategori rendah. Terjadi perubahan kategori rendah ke tinggi, seperti kategori sikap ‘tidak baik’ menjadi
‘baik’. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p 0,046 0,05 Artinya ada efektivitas metode simulasi terhadap peningkatan sikap remaja dalam upaya deteksi
dini kanker payudara dengan SADARI. Hasil uji menunjukkan pada kelompok kontrol bahwa ditemukan tingkat
sikap‘tidak baik’ sebanyak 6 orang pada pengukuran pertama mengalami penurunan pada pengukuran kedua ditemukan responden yang memiliki tingkat sikap ‘tidak
baik’ sebanyak 5 orang. Dan tingkat sikap ‘baik’ pada pengukuran pertama 34 orang dan pada pengukuran kedua mengalami peningkatan sebanyak 35 orang. Hasil uji
Wilcoxon menunjukkan nilai p 0,739 0,05. Artinya tidak ada perbedaan antara sikap remaja tentang upaya deteksi dini kanker payudara dengan SADARI pada
pengukuran pertama dan kedua pada kelompok kontrol.
Universitas Sumatera Utara