Metode Simulasi TINJAUAN PUSTAKA

d. Keterbukaan dalam komunikasi e. Keberhasilan pencapaian program f. Pengembangan program Steers dalam Starawaji, 2009 2. Subjektivitas dalam adanya penilaian Pengukuran efektifitas dengan menggunakan pendekatan sasaran seringkali mengalami hambatan, karena sulitnya mengidentifikasi sasaran yang sebenarnya dan juga karena kesulitan dalam pengukuran keberhasilan dalam mencapai sasaran. Hal ini terjadi karena sasaran yang sebenarnya dalam pelaksanaan. Untuk itu ada baiknya bila meninjau kedalam suatu lembaga untuk mempelajari sasaran yang sebenarnya karena informasi yang diperoleh hanya dari suatu lembaga untuk melihat program yang berorientasi ke masyarakat sering dipengaruhi oleh subjektivitas. Steers dalam Starawaji, 2009.

2.5 Metode Simulasi

Simulasi adalah kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada pembelajar untuk meniru satu kegiatan yang dituntut dalam pekerjaan sehari-hari atau yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari atau yang berkaitan dengan tanggung jawabnya. Dapat dikatakan pula bahwa simulasi diartikan sebagai satu kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada pembelajar untuk meniru satu kegiatan atau pekerjaan yang dituntut dalam kehidupan sehari-hari atau yang berkaitan dengan tugas-tugas yang akan menjadi tanggung jawabnya jika kelak pembelajar sudah bekerja. Universitas Sumatera Utara Tujuan metode simulasi adalah sebagai berikut : 1 meningkatkan akselarasi pemikiran dan perasaan dengan sikap dan psikomotorik pembelajar, kemampuan pembelajar ditingkatkan dalam keterampilan berkomunikasi sederhana dan kepekaan terhadap aksi orang lain agar terbentuk sikap peduli terhadap lingkungan sekitarnya; 2 menghayati berbagai masalah yang mungkin dihadapi olehg peran yang dimainkan; 3 menggunakan pengalaman perannya dalam simulasi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi; 4 memperoleh persepsi, pandangan ataupun mengalami perasaan kejiwaan dan batin tertentu; 5 menanamkan disiplin dan sikap berhati-hati; 6 memberi kesempatan berlatih menguasai keterampilan tertentu melalui situasi buatan, sehingga pembelajar terbebas dari risiko pekerjaan berbahaya. Sedangkan kelebihan dan kekurangan dari metode simulasi adalah sebagai berikut : A. Kelebihan: 1 Menguasai keterampilan tanpa membahayakan dirinya atau orang lain dan tanpa menanggung kerugian; 2 Melibatkan pembelajar secara aktif; dan memberikan kesempatan kepada pembelajar secara langsung terlibat dalam kegiatan belajar dan melakukan eksperimen tanpa takut-takut terhadap akibat yang mungkin timbul di dalam lingkungan yang sesungguhnya; 3 Meningkatkan berfikir secara kritis, karena pembelajar dilibatkan secara ktif dalam proses pembelajaran; 4 Belajar mengalami suatu kegiatan tertentu; 5 Dapat meningkatkan motivasi pembelajar; Universitas Sumatera Utara 6 Bermanfaat untuk tugas-tugas yang memerlukan praktek tetapi lahan praktek tidak memadai; 7 Memberi kesempatan berlatih mengambil keputusan yang mungkin tidak dapat dilakukan dalam situasi nyata; 8 Dapat membentuk kemampuan menilai situasi dan membuat pertimbangan berdasarkan kemungkinan yang muncul; 9 Dapat meningkatkan disiplin dan meningkatkan sikap kehati-hatian. B. Kekurangan: 1 Kurang efektif menyampaikan informasi umum; 2 Kurang efektif untuk kelas yang telalur besar. 3 Memerlukan fasilitas khusus yang mungkin sulit untuk disediakan di tempat latihan, karena diperlukan banyak alat bantu; 4 Dibutuhkan waktu yang lama, bila semua pembelajar harus melakukannya; 5 Media berlatih yang merupakan situasi buatan tidak selalu sama dengan situasi sebelumnya, baik dalam hal kecanggihan alat, lingkungan dan sebagainya; 6 Memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak Syaefuddin, 2002. Penerapan proses belajar aktif dengan metode simulasi bagi remaja putri dilakukan dengan cara sebagai berikut: fasilitator memberikan lengkap seluruh materi secara tertulis terlebih dahulu kepada remaja puteri untuk dibaca secara mandiri, materi yang diberikan tentang upaya deteksi dini kanker payudara dengan SADARI yang terdiri dari pokok bahasan: kanker payudara, etiologi, gejala, faktor resiko, Universitas Sumatera Utara diagnosa dan upaya deteksi dini dengan SADARI. Selanjutnya fasilitator melakukan intervensi simulasi pada kelompok remaja puteri yang mendapat perlakuan,dan fasilitator meluruskan beberapa konsep dalam proses belajar aktif menggunakan metode simulasi pada remaja putri kelompok perlakuan yaitu dengan: 1. Penyuluhan Fasilitator menyampaikan materi kepada remaja putri yang berada di dalam ruangan mulai dari materi kanker payudara, etiologi dan faktor risiko, gejala, serta diagnosisnya. Kemudian fasilitator menjelaskan tentang upaya deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri SADARI dan cara melakukannya. Kemudian fasilitator menggali pengetahuan remaja puteri dengan curah pendapat atau bertukar pikiran tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI. Kemudian fasilitator melakukan klarifikasi hal-hal yang perlu. 2. Video Fasilitator memutar video tentang prosedur pemeriksaan payudara sendiri SADARI mulai dari melihat perubahan bentuk payudara di hadapan cermin, memeriksa perubahan bentuk payudara dengan posisi berbaring, periksa payudara dengan menggunakan Vertical Strip dan pemutaran, memeriksa payudara dengan secara pemutaran, pemeriksaan cairan di puting payudara, serta memeriksa ketiak. 3. Phantom Demonstrasi Setelah fasilitator memberikan materi dan memutar video kepada remaja putri di SMAN 1, kemudian fasilitatotor melakukan demonstrasi langsung dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan phantom tentang cara melaksanakan pemeriksaan payudara sendiri SADARI dengan posisi berdiri dan berbaring. 2.6 Pengetahuan dan Sikap Individu 2.6.1 Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

12 91 120

Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Terhadap Sikap Remaja Putri yang Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014

5 92 121

PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

1 3 16

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 3 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SADARI sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.1.1 Deteksi Dini - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra

0 1 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra Harapan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

II. PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SADARI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 34

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13

PENGARUH PENYULUHAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ( SADARI ) DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMA NEGERI 1 SUMBAWA

0 1 114