Gambaran Pengetahuan Remaja sebelum dan sesudah Dilakukan Intervensi Metode Simulasi

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Pengetahuan Remaja sebelum dan sesudah Dilakukan Intervensi Metode Simulasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran remaja berdasarkan indikator pengetahuan sebelum intervensi simulasi adalah pertanyaan paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 1 tentang pengertian SADARI yaitu 40 orang 100,0, sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 15 tentang diet yang tidak seimbang dapat menyebabkan kanker payudara yaitu sebanyak 28 orang 70,0. Pada kelompok kontrol pertanyaan paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 18 tentang kelainan yang mungkin ditemukan saat melakukan SADARI adalah adanya benjolan dan ukuran payudara yang tidak simetris yaitu sebanyak 40 orang 100,0, sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 6 dan 8 tentang wanita yang sudah menopause tidak dianjurkan melakukan SADARI dan SADARI dapat dilakukan tanpa alat bantu apapun sebanyak 23 orang 57,5. Setelah dilakukan intervensi simulasi terjadi perubahan pada kelompok intervensi yaitu pada pertanyaan paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 1, 5, 7, 11, 14, 17, 19, dan 20 sebanyak 40 orang 100,0, sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 3 tentang SADARI dapat dilakukan untuk mengobati infeksi pada payudara yaitu 23 orang 57,5. Pada kelompok kontrol pertanyaan paling banyak dijawab benar Universitas Sumatera Utara adalah pertanyaan nomor 1 dan 8 tentang Sadari merupakan salah satu cara untuk deteksi dini kanker payudara dan Kelainan yang mungkin ditemukan saat melakukan sadari adalah adanya benjolan dan ukuran payudara yang tidak simetris. yaitu masing-masing 39 orang 97,5, sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 15 tentang Diet yang tidak seimbang merupakan salah satu yang menyebabkan resiko munculnya penyakit kanker payudara yaitu 27 orang 67,5. Pada hasil penelitian sebelum intervensi indikator pengetahuan yang paling banyak dijawab salah baik pada kelompok intervensi maupun kontrol adalah tentang wanita yang sudah menopause tidak dianjurkan melakukan SADARI dan SADARI dapat dilakukan tanpa alat bantu apapun, hal ini mungkin disebabkan perhatian awareness remaja terhadap informasi ini sangat kurang dikarenakan sebahagian besar masih tahap usia 14 dan 15 tahun dan informasi yang didapatkan yaitu dari yang lainnya seperti teman dan keluarga dimana informasinya tidak akurat dan ada juga yang mendapat informasi dari media cetak yang bersifat satu arah sehingga jika ada hal-hal yang kurang dipahami tidak dapat ditanyakan kembali secara langsung. Setelah intervensi pada kelompok perlakuan dapat dilihat bahwa pertanyaan yang paling banyak salah adalah tentang diet yang tidak seimbang merupakan salah satu yang menyebabkan resiko munculnya penyakit kanker payudara, hal ini mungkin disebabkan pendidikan, lingkungan, dan pengalaman mereka yang masih kurang mendapatkan informasi yang baik tentang SADARI.,dimana untuk remaja dengan Universitas Sumatera Utara keluarga yang mempunyai riwayat kanker payudara agar lebih waspada dan kontinyu untuk melaksanakan deteksi dini dengan SADARI. Hal ini didukung karena mayoritas remaja berumur 16 tahun sebanyak 36 orang 45,0 dimana masa remaja akhir 16 – 19 Tahun adalah masa ini remaja mulai mampu berpikir abstrak, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, pengungkapan kebebasan diri. Selain umur juga dipengaruhi oleh sumber informasi yang terpapar dengan remaja baik media elektronik maupun media cetak, mayoritas remaja memperoleh informasi tentang SADARI dari media elektronik sebanyak 34 orang 42,5. Bellak dalam Retnowati, 2008 secara khusus membahas pengaruh tekanan media terhadap perkembangan remaja. Menurutnya, remaja masa kini dihadapkan pada lingkungan dimana segala sesuatu berubah sangat cepat. Mereka dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak dan terlalu cepat untuk diserap dan dimengerti. Semuanya terus bertumpuk hingga mencapai apa yang disebut information overload. Akibatnya timbul perasaan terasing, keputusasaan, , problem identitas dan masalah- masalah yang berhubungan dengan benturan budaya. Penelitian Murti 2008 yang dilakukan di SMA diketahui bahwa proporsi keterpaparan siswa melalui media cetak memiliki frekuensi sangat tinggi dimana dijumpai 32,7 siswa sudah terpapar, sedangkan Indarsita 2006 melakukan penelitian pada siswa Sekolah menengah pertama diperoleh hasil bahwa siswa telah terpapar melalui media cetak 19,5. Hal ini disebabkan karena tersedia media seperti Universitas Sumatera Utara koran, majalah, komik yang memiliki materi tentang perilaku kesehatan, dan karena mudahnya responden mendapatkan informasi tentang kesehatan. Pengetahuan sebagai hasil penginderaan manusia baik melalui indera mata, hidung telinga, dan sebagainya akan mengubah pemahaman dari kurang baik menjadi baik bila didukung oleh media dan metode yang tepat pula. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek Notoatmodjo, 2010.

5.2 Gambaran Sikap Remaja sebelum dan sesudah Dilakukan Intervensi Metode Simulasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

12 91 120

Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Terhadap Sikap Remaja Putri yang Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014

5 92 121

PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

1 3 16

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 3 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SADARI sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.1.1 Deteksi Dini - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra

0 1 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra Harapan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

II. PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SADARI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 34

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13

PENGARUH PENYULUHAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ( SADARI ) DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMA NEGERI 1 SUMBAWA

0 1 114