Perubahan Perilaku Individu TINJAUAN PUSTAKA

kesiapan untuk bertindak terhadap objek sikap. Jika orang mengenali dan memiliki pengetahuan yang luas tentang objek sikap, disertai perasaan yang positif mengenai kognisinya, maka ia akan cenderung mendekati approach objek sikap tersebut. Sebaliknya, bila orang memiliki anggapan, pengetahuan, dan keyakinan negatif yang disertai dengan perasaan tidak senang terhadap objek sikap, maka ia cenderung menjauhinya. Artinya, ia menentang,menolak dan menghindar dari objek tersebut. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan, yakni Notoatmodjo, 2003: a receiving menerima, bila seseorang atau subyek mau memperhatikan stimulus yang diberikan obyek; b responding merespon, yaitu apabila ditanya memberikan jawaban, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Ini adalah suatu indikasi dari sikap; c valuing menghargai, bila seseorang atau mendiskusikan suatu masalah. Ini adalah indikasi dari sikap tingkat tiga; d bertanggung jawab responsible, bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko. Ini adalah tingkatan sikap yang paling tinggi.

2.7 Perubahan Perilaku Individu

Menurut teori Lawrence Green 1980 perilaku manusia dalam hal kesehatan dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku behavior causes dan faktor di luar perilaku non behavior causes, kemudian dijabarkan menjadi tiga faktor yaitu: a faktor predisposisi, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai; b faktor pendukung enabling factor, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan; c Universitas Sumatera Utara faktor pendorong reinforcing factor, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari masyarakat itu sendiri. Di samping itu ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Implisit dari proses peruibahan perilaku adalah sesuatu ide atau gagasan baru yang diperlukan kepada individu dan diharapkan untuk diterima dipakai oleh individu tersebut Liliweri, 2007. Menurut Rogers 1971 dalam teori Innovation Decision Process, yang diartikan sebagai proses yang dialami oleh seorang individu sejak menerima informasi pengetahuan tentang suatu hal yang baru, sampai pada saat dia menerima atau menolak ide baru itu. Menurut Shoemaker 1971, proses adopsi inovasi itu melalui lima tahap, yaitu: 1 mengetahui menyadari tentang adanya ide baru itu awareness; 2 menaruh perhatian terhadap ide itu interest; 3 memberikan penilaian evaluation; 4 mencoba memakainya trial dan kalau menyukainya; menerima ide baru adoption. Menurut Rogers dan Shoemaker 1971, proses adopsi ini tidak berhenti segera setelah suatu inovasi diterimaditolak. Situasi ini kelak adapat berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungannya. Proses pembuatan keputusan tentang inovasi ini menjadi empat tahap: 1 individu menerima informasi dan pengetahuan Universitas Sumatera Utara berkaitan dengan suatu ide baru tahap knowledge. Pengetahuan ini menimbulkan minatnya untuk mengenal lebih jauh tentang objek tersebut, dan kemudian petugas kesehatan mulai membujuk atau meningkatkan motivasinya guna bersedia menerima objek topik yang dianjurkan; 2 persuasion pendekatan, yaitu tahap di mana individu membentuk suatu sikap kurang baik atau yang baik terhadap inovasi; 3 tahap decision, yaitu tahap dimana individu mengambil keputusan untuk menerima konsep baru yang ditawarkan petugas kesehatan; 4 tahap implementation, yaitu tahap penggunaan, yaitu individu menepatkan inovasi tersebut untuk dimanfaatkan atau diadopsi; 5 tahap confirmation, yaitu tahap penguatan, dimana individu meminta dukungan dari lingkungannya atas keputusan yang diambilnya. Menurut WHO yang dikutip dalam Soekidjo 2007, perubahan perilaku dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Perubahan Alamiah Natural Change

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

12 91 120

Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Terhadap Sikap Remaja Putri yang Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014

5 92 121

PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

1 3 16

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 3 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SADARI sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.1.1 Deteksi Dini - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra

0 1 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra Harapan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

II. PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SADARI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 34

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13

PENGARUH PENYULUHAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ( SADARI ) DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMA NEGERI 1 SUMBAWA

0 1 114