BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SADARI sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.1.1 Deteksi Dini
Deteksi dini kanker adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan, atau
prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya
menderita kelainan Rasjidi, 2009.
2.1.2 Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI
Hampir 85 kejadian kanker payudara ditemukan pertama kali oleh penderita itu sendiri dengan menemukan atau merasakan adanya gejala-gejala kanker payudara.
Oleh karena itu dikembangkanlah metode pemeriksaan payudara sendiri SADARI atau disebut juga breast self exam BSE. SADARI merupakan salah satu cara untuk
mendeteksi dini kanker payudara. SADARI adalah suatu teknik pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan melihat dan merasakan
dengan jari untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau tidak pada payudaranya Singh dkk., 1999.
SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah dilakukan oleh
setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. SADARI dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dengan posisi tegak menghadap kaca dan berbaring, dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis Dalimartha, 2007, sedangkan Ihea 2003
menyatakan bahwa Pemeriksaan payudara sendiri SADARI adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara.
SADARI dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai usia remaja, segera ketika mulai pertumbuhan payudara sebagai gejala pubertas. Pada wanita
muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka masih berserabut fibrous, sehingga dianjurkan sebaiknya mulai melakukan SADARI pada usia remaja karena pada
umumnya pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna. Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan oleh wanita yang berisiko tinggi, tetapi
sebaiknya dilakukan oleh seluruh wanita karena sekitar 75 kasus kanker payudara ditemukan pada wanita yang tidak dianggap berisiko tinggi.
Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid, sekitar 1 minggu dari hari pertama haid terakhir. Karena pada saat itu payudara akan terasa lebih lunak
dan longgar sehingga memudahkan perabaan. SADARI dilakukan 3 hari setelah menstruasi atau 7-10 hari dari menstruasi karena pada saat itu pengaruh hormon
ovarium sudah hilang sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang menstruasi Swart et al., 2010.
Pemeriksaan payudara secara rutin sangat diperlukan untuk mendeteksi adanya kanker atau tumor pada payudara sedini mungkin. Hal ini terutama bagi
wanita yang memiliki resiko tinggi terkena kanker payudara. Semakin dini kanker tersebut ditemukan dan segera ditangani, akan memberikan harapan kesembuhan dan
Universitas Sumatera Utara
harapan hidup yang semakin besar Luwia, 2003. Tujuan dilakukannya skrining kanker payudara adalah untuk deteksi dini. Wanita yang melakukan SADARI
menunjukan tumor yang kecil dan masih pada stadium awal, hal ini memberikan prognosis yang baik. SADARI hanya untuk mendeteksi dini adanya ketidak normalan
pada payudara, Dengan melakukan SADARI sejak dini akan membantu deteksi kanker payudara pada stadium dini sehingga kesempatan untuk sembuh lebih besar
Rasjidi,2009.
2.1.3 Cara Melakukan SADARI