Pengertian Konseling Individu Konseling Individu

terhadap aktivitas negatif kelompok, perhatian yang lebih terhadap aktivitas negative kelompok, memiliki kepercayaan terhadap aktivitas negatif kelompok, mengutamakan perasaan pendapat yang lebih dalam aktivitas negatif kelompok, mengutamakan persamaan pendapat yang lebih dalam aktivitas negatif kelompok, menghindari penyimpangan dengan rela melakukan aktivitas yang sama dilakukan oleh kelompok, memiliki ketaatn yang lebih terhadap aktivitas negatif diakibatkan adanya tekanan untuk memperoleh ganjaran, ketakutan memeperoleh ancaman atau hukuman, serta memikirkan harapan orang lain secara berlebihan.

2.3 Konseling Individu

2.3.1 Pengertian Konseling Individu

Konseling individu atau beberapa ahli menyebutnya dengan konseling pribadi, memiliki banyak definisi. Gibson dan Mitchell 2012:205 menyebutkan definisi dari konseling pribadi adalah hubungan satu-satunya yang melibatkan seseorang konselor terlatih dan berfokus ke sejumlah aspek penyesuaian diri konseli, perkembangannya, atau kebutuhannya bagi pengambilan keputusan. Lebih lanjut Gibson dan Mitchell 2011:206 mnjelaskan bahwa konseling memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1 menyediakan informasi, 2 membantu konseli memecahkan problem, 3 perubahan niat, 4 motivasi konseli, 5 menyediakan dukungan dan 6 mendidik konseli. Menurut Willis 2007:18 konseling adalah upaya bantuan yang diberikan seseorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu- individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Pendapat lain dikemukakan oleh Sukardi dan Desak 2008:62 mengenai konseling perorangan individual yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik konseli mendapatkan pelayanan langsung tatap muka secara perorangan dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah pribadi yang dideritanya. Sudrajat 2011:33 juga berpendapat mengenai konseling individual atau sering disebut konseling perorangan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh konselor pada konseli yang sedang mengalami suatu masalah, yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli. Pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa konseling individual atau perorangan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh dua orang yaitu konselorguru BK kepada siswakonseli secara face to face melalui wawancara dengan tujuan untuk mengentaskan suatu masalah agar individu dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tahap perkambangannya.

2.3.2 Model-Model Konseling Individu

Dokumen yang terkait

UPAYA MENGURANGI KONSEP DIRI NEGATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 83

MENGATASI PERILAKU TERISOLIR SISWA MENGGUNAKAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

18 153 136

Keefektifan Pendekatan Konseling Behavioristik dengan Teknik Bermain Peran untuk Mengurangi Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMA Purusatama Semarang Tahun 2006/2007.

0 1 101

Keefektifan Pendekatan Konseling Behavioristik dengan Teknik Bermain Peran untuk Mengurangi Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMA Purusatama Semarang Tahun 2006/2007.

0 0 1

KEEFEKTIFAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 KARANGANYAR.

0 0 17

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK SMP KELAS VIII |TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016.

0 0 18

REDUKSI OVERCONFORMITY MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SEDAYU.

3 10 159

Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi behavior menggunakan Assertive Training untuk mengatasi perilaku introvert: studi kasus siswi XI IPS MA Hasyim Asy’ari Bangsri Sukodono Sidoarjo.

0 10 114

Efektifitas konseling kelompok teknik assertive training dalam mengurangi perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Palu | Mutmainnah | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6264 20701 1 PB

1 1 10

KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI KECENDERUNGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS IX D DI SMP NEGERI 1 WONOSALAM DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016 2017 -

6 20 81