konformitas negative tersebut untuk mengisi kembali angket yang berisi pernyataan-pernyataan dari konformitas negatif. Hasil penyebaran angket pada 15
responden, diperoleh enam anak yang memiliki gejala konformitas negative terbanyak yaitu dengan nama inisial AF, SM, NK, IM, EF, dan ZN.
3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data
Setiap penelitian ilmiah memerlukan pengumpulan data yang ditunjukkan untuk mendapat data dari responden. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk
memperoleh data-data yang akurat, relevan, dan reliabel. Untuk memperoleh data yang dimaksud maka menggunakan teknik-teknik dan prosedur pengumpulan
data, serta alat-alat yang diandalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perilaku konformitas negatif siswa dapat diatasi melalui
teknik assertive training, untuk memperoleh data-data yang akurat tentang siswa, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan skala psikologi
perilaku konformitas.
3.3.1 Instrumen Skala Psikologi Skala Perilaku Konformitas
Menurut Azwar dalam Sutoyo 2009:167, skala psikologi merupakan alat ukur yang memiliki karakteristik khusus yaitu a cenderung digunakan untuk
mengukur aspek afektif, bukan kognitif b stimulusnya berupa pernyataan yang hendak diukur, melainkan mengungkap indicator perilaku dari atribut yang
bersangkutan c jawabannya lebih bersifat proyektif d selalu berisi banyak item yang berkenaan dengan atribut yang diukur e respon subyek tidak
diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah, semua jawaban dianggap benar sepanjang sesuai dengan keadaan sebenarnya, jawaban berbeda diinterpretasikan
berbeda pula. Skala psikologi ini digunakan untuk mengungkap aspek psikologi mengenai perilaku konformitas negatif.
Skala digunakan untuk memperoleh data mengenai tingkat perilaku konformitas negatif siswa, melalui pre-test dan post-test, dengan menggunakan
skala konformitas dapat diketahui siswa yang memiliki perilaku konformitas negatif tinggi sampai pada tingkatan yang sangat rendah. Setelah diperoleh data
dari hasil pengukuran pada sampel sebelum dikenai treatment maka hasil skala konformitas dijadikan sebagai data pre-test. Skala konformitas juga digunakan
pada saat post-test yaitu pengukuran pada sampel setelah diberikan treatment. Data hasil pre-test kemudian dibandingkan dengan data hasil post-test untuk
mengetahui apakah ada perubahan gejala atau tingkat konfomitas yang dialami setelah memperoleh perlakuan atau treatment.
Skala konformitas dikembangkan dengan menggunakan skala likert dengan bentuk rating scale. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif Sugiyono, 2012: 134Peneliti memperhatikan tujuan ukur, metode penskalaan dan format
aitem yang dipilih, sehingga respon yang disajikan dalam skala adalah dalam bentuk pilihan jawaban yang terdiri dari lima jawaban kesesuaian antara
responden dengan pernyataan yang disajikan. Jawaban kesesuaian antara responden dengan pernyataan yang disajikan
tersebut adalah sangat sesuai SS, sesuai S, kurang sesuai KS, tidak sesuai
TS dan sangat tidak sesuai STS. untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor antara 1 sampai 5 jawaban pada instrumen dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Kategori Jawaban Skala Psikologi
No. Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif Jawaban
Nilai Jawaban
Nilai
1 SS
5 SS
1 2
S 4
S 2
3 KS
3 KS
3 4
TS 2
TS 4
5 STS
1 STS
5 Sumber : Sugiyono, 2012: 134
3.3.2 Instrumen Wawancara