3.8.3 Daya Beda
Kemampuan suatu soal untuk membedakan peserta didik berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk menentukan besarnya daya beda digunakan rumus sebagai berikut Arikunto
2013:228.
Keterangan: J
= Jumlah peserta tes JA
= Banyaknya peserta kelompok atas JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Hasil perhitungan menggunakan rumus kemudian dikonversi untuk
mengetahui kriteria soal tersebut. Berikut ini tabel acuan konversi untuk pengukuran daya pembeda instrumen tes menurut Arikunto 2013:232
Tabel 3.4 Tabel Kriteria Daya Pembeda
Interval DP Kriteria
0,00 DP 0,20
Item soal memiliki daya pembeda kurang 0,20
DP 0,40 Item soal memiliki daya pembeda cukup
0,40 DP 0,70
Item soal memiliki daya pembeda baik 0,70
DP 1,00 Item soal memiliki daya pembeda sangat baik
Berdasarkan uji daya beda diperoleh data bahwa dari 12 soal, 1 soal memiliki daya beda dengan kategori kurang, 8 soal cukup, dan 3 soal berdaya
beda baik. Berikut rekapitulasinya. Tabel 3.5 Rekapitulasi Perhitungan Daya Beda Instrumen 1b
– 4b
1b 2b
3a 3b
4a 4b
Skor 0,05
0,315 0,21
0,316 0,316
0,316 Kriteria
Kurang Cukup
Cukup Cukup
Cukup Cukup
Tabel 3.6 Rekapitulasi Perhitungan Daya Beda Instrumen 5a – 6c
5a 5b
5c 6a
6b 6c
Skor 0,368
0,368 0,315
0,474 0,631
0,526 Kriteria
Cukup Cukup
Cukup Baik
Baik Baik
3.8.4 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peuang untuk menjawab benar atau salah suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu dan dinyatakan dalam bentuk indeks.
Dengan mengetahui indeks kesukaran soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan soal dan digunakan sebagai acuan utnuk mengadakan perbaikan.
Untuk menentukan tingkat kesukaran suatu instrumen yaitu dengan menggunakan rumus sebagai di bawah ini Arikunto 2013:223.
Keterangan: P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Hasil perhitungan indeks kesukaran kemudian dikonversi untuk dperoleh kriteria indeks kesukaran dari suatu instrumen tes. Kriteria untuk
menginterpretasikan indeks kesukaran menurut Arikunto 2013:225 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran Kriteria
Nilai Indeks Kesukaran TK
0,30 Soal sukar
0,30 TK 0,70
Soal sedang TK
0,70 Soal mudah
Berdasarkan uji tingkat kesukaran diperoleh data bahwa dari 12 soal, 1 soal memiliki tingkat kesukaran kategori sukar, 4 soal sedang, dan 7 soal mudah.
Berikut rekapitulasinya. Tabel 3.8 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen 1b-4b
1b 2b
3a 3b
4a 4b
Skor 0,97
0,79 0,79
0,84 0,26
0,53 Kriteria
Mudah Mudah
Mudah Mudah
Sukar Sedang
Tabel 3.9 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen 5a-6c
5a 5b
5c 6a
6b 6c
0,71 0,82
0,79 0,66
0,42 0,32
Mudah Mudah
Mudah Sedang
Sedang Sedang
3.9 ANALISIS DATA