Uji Barfoed a. Tuliskan data hasil Barfoed test

I 3 - aq + 2 S 2 O 3 2- aq → 3 I - aq + S 4 O 6 2- aq Analisa Prosedur Pertama mempersiapkan alat dan bahan yang akan yang digunakan didalam percobaan antara lain larutan yodium 5, dekstrin, sukrosa 5, glukosa 5, pati 1, pipet tetes dan cawan petri. Selanjutnya memberi label pada peralatan yang akan digunakan untuk mengambil reagen dan sampel. Pertama, membagi cawan petri menjadi 2 bagian. Kemudian memberi tanda dengan cara menulis sampel. Selanjutnya meneteskan 1 tetes sampel di atas cawan petri. Setelah diteteskan, ditambahkan 1 tetes larutan yodium di atas masing-masing sampel. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatat hasilnya. b. Bahas dan bandingkan data-data hasil uji Yodium dari beberapa sampel dalam percobaan ini Pada percobaan ini, praktikan telah melakukan prosedur percobaan yang ada dengan baik. Hasil dari percobaan ini didapatkan bahwa perubahan warna sampel terjadi pada sampel pati dan dekstrin. Pada pati, sampel berubah warna menjadi biru pekat hingga kehitaman. Sementara pada dekstrin, sampel berubah warna menjadi keungu-unguan. Dari literatur yang ada, diketahui bahwa dalam uji yodium ini yang menunjukkan hasil positif adalah sampel yang berubah warna menjadi biru pekat, yaitu pada sampel polisakarida. Hal ini terjadi karena hanya polisakarida yang memiliki rantai helikal lebih panjang sehingga makin banyak senyawa I 3 yang terperangkap di dalam helikal dan menimbulkan warna biru pekat Suryati, 2009.

3. Uji Barfoed a. Tuliskan data hasil Barfoed test

Senyawa Hasil Uji Keterangan Sebelum Sesudah Glukosa 5 Biru muda Terdapat endapan merah bata + Sukrosa 5 Biru muda Biru muda - Maltosa 5 Biru muda Sedikit endapan merah bata + Fruktosa 5 Biru muda Terdapat endapan merah bata + Prinsip dari uji barfoed adalah monosakarida dan disakarida pereduksi dicampurkan dengan reagen barfoed campuran CuCH 3 COO dan CH 3 COOH dan menghasilkan Cu 2 O berwarna merah. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi monosakarida dan disakarida pereduksi dalam suasana percobaan asam. Mekanisme dari uji barfoed ini adalah Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan Cu 2 O kupro oksida berwarna merah bata. Sedangkan dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan megalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah. Reaksi pada monosakarida lebih cepat daripada senyawa disakarida karena pada senyawa disakarida harus diubah menjadi monosakarida. Reaksi R-CHO + 2 Cu 2+ + 2 H 2 O  R-COOH + Cu 2 O + 4 H + Analisa Prosedur Pertama mempersiapkan alat dan bahan yang akan yang digunakan didalam percobaan antara lain rak tabung reaksi, tabung reaksi sebanyak empat buah, pipet ukur 1 ml, 4 pipet tetes, bulb atau labu penghisap, beaker glass 250 ml dan penangas air. Selanjutnya memberi label pada peralatan yang akan digunakan untuk mengambil reagen dan sampel. Pertama, memasukkan masing-masing 5 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 1 ml reagen barfoed ke dalam masing-masing tabung reaksi. Setelah ditambahkan, dicatat warna sebelum dipanaskan terlebih dahulu, lalu sampel dalam tiap tabung reaksi dipanaskan didalam penangas air. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatat hasilnya. b. Bahas dan bandingkan data-data hasil uji Barfoed dari beberapa sampel dalam percobaan ini Dari percobaan tersebut didapatkan bahwa sampel fruktosa, glukosa, dan maltosa membentuk endapan berwarna merah bata pada dasar tabung reaksinya. Sementara pada sampel sukrosa tidak ditemukan adanya endapan. Hal ini terjadi karena pada sampel glukosa, fruktosa, dan maltosa termasuk dalam golongan monosakarida dan disakarida pereduksi sehingga uji barfoed ini menunjukkan hasil yang positif. Sementara itu, sukrosa tidak menunjukkan hasil yang positif karena sukrosa sendiri tidak termasuk dalam golongan gula pereduksi, gugus pereduksi pada sukrosa telah digunakan oleh glukosa dan fruktosa untuk berikatan satu sama lain. Uji barfoed ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi monosakarida dan disakarida. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan waktu terbentuknya endapan pada masing- masing sampel. Dapa dilihat pada sampel monosakarida membutuhkan waktu singkat sekitar 0- 2 menit untuk membentuk endapan. Sementara pada sampel disakarida membutuhkan waktu lebih lama dari monosakarida. Hal ini juga sejalan dengan literatur yang ada bahwa suasana asam yang ada pada ragen barfoed akan menyebabkan perbedaan waktu pada pengendapan kupro oksida pada reaksi monosakarida dan disakarida. Pada konsentrasi dan kondisi yang sama, disakarida akan membentuk endapan lebih lambat dari pada monosakarida Sumardjo, 2006.

4. Uji Benedict a. Tuliskan data hasil Benedict test