Pada percobaan uji molisch ini, praktikan telah melaksanakan prosedur penelitian dengan benar dari awal hingga pengambilan asam pekat H
2
SO
4
dari botol penyimpanan. Namun, ketika penambahan asam pekat ke dalam sampel terjadi kesalahan, yaitu
penambahan asam pekat ke dalam sampel tidak melalui dinding tabung reaksi. Hal tersebut memang tidak menimbulkan reaksi yang spontan sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan.
Akan tetapi, hasil uji molisch yang seharusnya dapat menunjukkan pembentukkan cincin furfural yang terjadi akibat dehidrasi kabohidrat oleh asam pekat justru tidak nampak. Pada
tabung reaksi terjadi perubahan warna sampel dari warna kuning kecoklatan menjadi warna ungu pekat. Hasil yang didapat kemudian diamati dan diperoleh data bahwa semua sampel
yang digunakan, yaitu glukosa, sukrosa, dan pati menunjukkan hasil uji yang positif.
Hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukkan perbedaan warna antara glukosa yang termasuk monosakarida, sukrosa yang termasuk disakarida, dan pati yang termasuk
polisakarida. Pada glukosa teramati bahwa sampel ini memiliki warna ungu yang lebih pekat dibandingkan dengan sampel yang lain. Hal ini terjadi karena pada uji molisch, semakin
pendek rantai suatu karbohidrat, maka akan semakin mudah karbohidrat tersebut terhidrasi oleh asam sulfat dan reagen molisch sehingga terbentuk warna ungu yang sangat pekat.
Sementara pada polisakarida, warna ungu yang dihasilkan tidak seberapa pekat. Secara keseluruhan, hasil percobaan uji molisch yang telah dilakukan sejalan dengan literatur yang
ada, bahwa pada sampel glukosa, sukrosa, dan pati menghasilkan perubahan warna menjadi ungu pekat dan terdapat cincin pada sampel Suryati, 2009.
2. Uji Yodium a. Tuliskan data hasil uji Yodium
Senyawa Hasil Uji
Keterangan Dekstrin
Ungu +
Sukrosa 5 Bening
- Glukosa 5
Bening -
Pati 1 Ungu
+ Prinsip dari uji yodium adalah larutan yodium akan bereaksi dengan pati dengan cara
larutan yodium dalam bentuk triiodida akan masuk ke struktur helikal pada pati dan membentuk warna biru tua atau biru kehitaman. Tujuan dari uji yodium adalah untuk
mengidentifikasi kandungan pati dalam suatu sampel. Sampel yang positif ditunjukan dengan adanya perubahan warna sampel menjadi biru tua, dekstrin akan memberikan perubahan
warna, namun perubahan warna pada dekstrin tidak sesempurna pati karena pemutusan rantai-rantai gula pada dekstrin tidak sempurna sehingga perubahan warna yang terjadi
berupa warna merah atau coklat. Yang berperan adalah amilosa sekumpulan gulungan heliks yang dibutuhkan untuk pembentukan kompleks warna, pada monosakarida dan disakarida
tidak memiliki gulungan heliks.
Mekanisme yang terjadi pada uji iodin ini adalah KI akan membentuk kompleks triiodida dalam air yang kemudian masuk kedalam helikal pati dan membentuk warna biru
pekat. Reaksi yang terjadi pada uji iodin ini adalah H
2
O
2
aq + 3 I
-
aq + 2 H+ → I
3-
+ 2 H
2
O
I
3 -
aq + 2 S
2
O
3 2-
aq → 3 I
-
aq + S
4
O
6 2-
aq Analisa Prosedur
Pertama mempersiapkan alat dan bahan yang akan yang digunakan didalam percobaan antara lain larutan yodium 5, dekstrin, sukrosa 5, glukosa 5, pati 1, pipet
tetes dan cawan petri. Selanjutnya memberi label pada peralatan yang akan digunakan untuk mengambil reagen dan sampel. Pertama, membagi cawan petri menjadi 2 bagian. Kemudian
memberi tanda dengan cara menulis sampel. Selanjutnya meneteskan 1 tetes sampel di atas cawan petri. Setelah diteteskan, ditambahkan 1 tetes larutan yodium di atas masing-masing
sampel. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatat hasilnya.
b. Bahas dan bandingkan data-data hasil uji Yodium dari beberapa sampel dalam percobaan ini
Pada percobaan ini, praktikan telah melakukan prosedur percobaan yang ada dengan baik. Hasil dari percobaan ini didapatkan bahwa perubahan warna sampel terjadi pada sampel
pati dan dekstrin. Pada pati, sampel berubah warna menjadi biru pekat hingga kehitaman. Sementara pada dekstrin, sampel berubah warna menjadi keungu-unguan. Dari literatur yang
ada, diketahui bahwa dalam uji yodium ini yang menunjukkan hasil positif adalah sampel yang berubah warna menjadi biru pekat, yaitu pada sampel polisakarida. Hal ini terjadi
karena hanya polisakarida yang memiliki rantai helikal lebih panjang sehingga makin banyak senyawa I
3
yang terperangkap di dalam helikal dan menimbulkan warna biru pekat Suryati, 2009.
3. Uji Barfoed a. Tuliskan data hasil Barfoed test