Instrumen dan Aspek Pengukuran Pengolahan dan Analisis Data

58 tentunya yang berkaitan dengan fungsi kebun inti-plasma dalam pengembangan kemandirian petani.

3.3.4 Instrumen dan Aspek Pengukuran

A. Instrumen Instrumen adalah alat yang dipakai untuk pengumpulan data adalah berupa kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kuesioner berisi pertanyaan tentang sistem kebun plasma terhadap kemandirian petani. Bagaimana kemandirian petani setelah diberi pelatihan dan pembinaan, apakah mempengaruhi kemandirian mereka. B. Aspek Pengukuran Aspek pengukuran dari penelitian didasarkan dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diberikan disesuaikan dengan skor. Pada penelitian ini kuesioner terdiri dari 56 pertanyaan untuk petani plasma yang diberikan kebun kelapa sawit plasma serta pelatihan dan pembinaan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemandirian petani. Pengukuran dilakukan menggunakan instrumen yaitu dengan skala linkert dan skala ordinal. Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ordinal yaitu jenis skala yang menunjukkan tingkatan-tingkatan tertentu, dengan ketentuan : 1. Sangat Setuju SS : berpoin 5 2. Setuju S : berpoin 4 3. Ragu-ragu R : berpoin 3 4. Tidak Setuju TS : berpoin 2 5. Sangat Tidak Setuju STS : berpoin 1 Universitas Sumatera Utara 59

3.3.5 Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif peneliti dapat mengumpulkan data dari hasil kuesioner yang bersifat tak langsung terbuka. Data tersebut semua umumnya masih dalam bentuk hasil penelitian langsung, oleh karena itu perlu diseleksi dan dibuat kategori-kategori. Data yang diperoleh dari kepustakaan juga terlebih dahulu dievaluasi untuk memastikan relevansinya dengan permasalahan penelitian. Setelah itu data dikelompokan menjadi satuan yang dikelola kemudian dapat dilakukan interpretasi data mengaju pada tinjuan pustaka Faisal, 2007:275. Disini peneliti akan mengelompokan data-data yang diperoleh dilapangan berdasarkan program yang diberikan dalam sistem kebun plasma dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemandirian petani, dari hasil penyebaran kuesioner yang selanjutnya akan dipelajari, ditelaah dan di analisis secara deskriptif secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik. A. Pengolahan Proses pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut: 1. Pengeditan Data Editing Kegiatan ini dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang telah diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi, dan konsistensi jawaban dan koreksi terhadap kesalahan pengisian. 2. Pengkodean Data Coding Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat pemasukan data, yaitu Universitas Sumatera Utara 60 dengan memberikan kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner 3. Pemasukkan Data Entry Tahapan ini dilakukan dengan cara menghitung data secara statistik untuk diolah dan dianalisis menggunakan SPSS. 4. Pengecekan Data Cleaning adalah pengecekan data yang sudah dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. B. Analisis Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995 : 263. Untuk menganalisis data pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis tabel tunggal dan analisis korelasional. 1. Analisis Tabel tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori. Singarimbun, 1995:266. 2. Analisis Korelasi Analisa data statistik dengan menggunakan program SPSS 20.0 dengan melakukan analisis antara variabel-variabel sehingga dapat diketahui hubungan antara sistem kebun plasma dalam pengembangan kemandirian petani kelapa Universitas Sumatera Utara 61 sawit. Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi tata jenjang dari Spearman. Teknik ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dua variabel yang datanya berupa jenjang atau ranking Suharsimi, 2005:328. Universitas Sumatera Utara 62

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat

Dokumen yang terkait

Perneliharaan Tanarnan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Menghasilkan di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jambi

0 11 89

Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Produktivitas Kerja Petani Kebun Plasma Kelapa Sawit (Studi Kasus Kebun Plasma PTP. Mitra Ogan, Kecamatan Peninjauan, Sumatra Selatan)

1 10 96

PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT SEBELUM PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI PETANI PLASMA ( Studi Kasus : Pada Petani Perkebunan Plasma, PT. Perkebunan Nusantara XIII ( Persero ), Kebun Gunung Emas, Provinsi Kalimantan Barat, Tah

0 8 24

PENDAHULUAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI PETANI PLASMA ( Studi Kasus : Pada Petani Perkebunan Plasma, PT. Perkebunan Nusantara XIII ( Persero ), Kebun Gunung Emas, Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2009 ).

0 4 25

Analisa Perbandingan Keuntungan Antara Petani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis J.) Kebun Plasma dengan Kebun Rakyat Di Kenagarian Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.

0 0 6

Analisis Regresi Data Panel Pada Pemodelan Produksi Panen Kelapa Sawit Di Kebun Sawit Plasma Kampung Buatan Baru

0 0 12

Perilaku Rumah Tangga Petani Plasma Kelapa Sawit

0 6 238

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Fungsionalisme Struktural Robert Merton - Sistem Kebun Plasma Dalam Pengembangan Kemandirian Petani Plasma Kelapa Sawit Di Kebun Bunut Unit X Sungai Bahar Jambi

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Sistem Kebun Plasma Dalam Pengembangan Kemandirian Petani Plasma Kelapa Sawit Di Kebun Bunut Unit X Sungai Bahar Jambi

0 0 13

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

0 1 18