72
Dari data yang ada di PTPN VI Jambi, Kebun Bunut Unit X pemilik lahan plasma adalah seluruhnya laki-laki. Desa ini juga termasuk plasma yang paling
berhasil, sehingga banyak petani yang mandiri perekonomiannya. Selain mengelola kebun plasma, banyak petani yang membuka usaha lain seperti
bengkel, kedai,grosir dan warung makan.
4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia Tabel 9. Identitas Responden Berdasarkan Usia
No Umur
Frekuensi Persentase
1 29-34 tahun
8 15,38
2 35-40 tahun
9 17,30
3 41-46 tahun
10 19,23
4 47-51 tahun
9 17,30
5 52-56 tahun
13 25
6 57-62 tahun
2 3,84
7 63-68 tahun
1 1,92
Jumlah 52
100 Sumber Questioner, November 2014
Responden yang diperlukan dalam penelitian ini adalah petani plasma Kebun Bunut Unit X yang menjadi binaan PTPN VI Jambi dan terdaftar dan aktif
sebagai petani binaan. Dari tabel 9 terlihat bahwa usia petani yang menjadi responden 29-68 tahun. Adapun berdasarkan data diatas bahwa responden
kebanyakan responden berusia antara 41-56 tahun.
Universitas Sumatera Utara
73
4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 10. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
1 Tamat SD
18 34,61
2 Tamat SMP
8 15,38
3 Tamat SMA
24 46,15
4 Tamat D3
- -
5 Tamat S1
2 3,84
Jumlah 52
100 Sumber Questioner, November 2014
Dari data tabel 10 dapat dilihat bahwa kebanyakan petani plasma Kebun Bunut Unit X PTPN VI Jambi memiliki pendidikan rendah, dimana yang tamat
SD sebanyak 18 orang dan SMP sebanyak 8 orang, SMA sebanyak 24 orang. Untuk perguruan tinggi hanya 2 orang. Kebanyakan petani tidak mau melanjutkan
sekolah dikarenakan mereka lebih memilih untuk mengurus kebun plasma atau menjadi buruh panen di kebun lain, dikarenakan mereka merasa telah mampu
untuk mendapatkan uang sendiri tanpa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi untuk saat ini petani sudah banyak menyekolahkan anaknnya ke
jenjang yang lebih tinggi.
4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan masyarakat di Kebun Bunut Unit X PTPN VI Jambi mayoritas sebagai petani. Ada juga petani yang membuka usaha lain disamping mengelola
kebun plasma, seperti membuka warung makan, kedai dan bengkel. Sebagian petani yang sudah berhasil dan memiliki penghasilan lebih ada yang
Universitas Sumatera Utara
74
mengupahkan orang untuk mengelola ladangnya. Petani yang berhasil ada juga yang sudah membeli lahan baru.
4.3 Tanggapan Responden Tentang Sistem Kebun Plasma Dalam Meningkatkan Kemandirian Petani Kelapa Sawit
Tanggapan responden tentang sistem kebun plasma dalam meningkatkan kemampuan petani dikategorikan menjadi Sembilan, yang terdiri dari manajemen,
permodalan, pembinaan dan pengembangan SDM, teknologi, pemasaran, kemandirian teknis, kemandirian sosial budaya, kemandirian keuangan dan
kemandirian kelompok. Kesembilan hal tersebut diukur berdasarkan bagaimana pelaksanaan sistem kebun plasma kepada petani apakah tinggi, sedang atau
rendah. Dalam pengukuran tersebut yang dimaksud yaitu bagaimana pembinaan yang dilakukan perusahaan kepada petani mulai dari memanajemen petani,
bagaimana modal yang telah diberikan kepada petani, bagaimana pembinaan dan pengembangan yang telah dilakukan perusahaan kepada petani, pelatihan
teknologi dan penerapannya dan bagaimana pemasaran hasilnya. Untuk dari petani akan dilihat bagaimana kemandirian petani setelah diberi pembinaan dan
pelatihan oleh perusahaan, mulai dari kemandirian teknis, kemandirian sosial dan budaya, kemandirian keuangan dan kemandirian kelompok. Konsep tinggi, sedang
atau rendah yang dimaksud dalam tabel-tabel dibawah ini adalah diukur berdasarkan banyak dan sedikitnya tanggapan responden yang bersifat positif
terhadap kegiatan pelatihan tersebut, yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
75
4.3.1 Tanggapan Responden Tentang Sistem Kebun Plasma Dalam Meningkatkan Kemandirian Petani Kelapa Sawit di Tingkat SD dan
SMP Tabel 11. Data Responden Berdasarkan Manajemen Sistem Kebun Plasma
No Kategori Manajemen Sistem
Kebun Plasma Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
5 19.2
2 Sedang
21 80.8
3 Tinggi
- -
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Pada tabel 11 dapat dilihat sebanyak 19.2 menyatakan manajemen yang
dilakukan PTPN VI Jambi dalam sistem kebun plasma kepada petani dikategorikan rendah dan 80.8 reposponden menyatakan manajemen yang
dilakukan perusahaan kepada petani dalam kategori sedang. Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa manajemen yang dilakukan perusahaan PTPN VI Jambi kepada
petani plasma sudah cukup baik. Manajemen yang dilakukan perusahaan kepada petani mulai dari tata cara mengelola kebun plasma hingga membantu petani
dalam menyusun kelayakan dan standar operasional sudah berjalan cukup baik.
Tabel 12. Data Responden Berdasarkan Permodalan Sistem Kebun Plasma
No Kategori Permodalan Sistem
Kebun Plasma Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
7 26.9
2 Sedang
15 57.7
Universitas Sumatera Utara
76
3 Tinggi
4 15.4
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Dari tabel 12 dapat dilihat sebanyak 26.9 responden menyatkan bahwa
permodalan yang diberikan perusahaan PTPN VI Jambi kepada petani dikategorikan rendah. Perusahaan memberikan akses permodalan mulai dari
memberikan informasi sumber-sumber kredit dan akses informasi kepada petani. Sebanyak 57.7 jawaban responden dikategorikan sedang dan sebanyak 15.4
responden menyatakan permodalan yang diberikan perusahaan kepada petani tinggi.
Tabel 13. Data Responden Berdasarkan Pembinaan dan Pengembangan SDM Sistem Kebun Plasma
No Kategori Pembinaan dan
pengembangan SDM Sistem Kebun Plasma
Frekuensi Persentasi
1 Rendah
5 19.2
2 Sedang
17 65.4
3 Tinggi
4 15.4
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Sistem kebun plasma tentunya tidak terlepas dari bagaimana pembinaan
dan pengembangan SDM terhadap petani, diberikannya pelatihan kepada petani mulai dari cara penanaman, perawatan dan standar operasional. Pada tabel 13
dapat dilihat sebanyak 19.2 jawaban responden dikategorikan rendah dan
Universitas Sumatera Utara
77
sebanyak 65.4 jawaban responden dikategorikan sedang dengan pelatihan dan pembinaan yang diberikan perusahaan kepada petani. Sebanyak 15.4 jawaban
reaponden dikategorikan tinggi. Tabel 14. Data Responden Berdasarkan Teknologi Sistem Kebun Plasma
No Kategori Teknologi Sistem Kebun Plasma
Frekuensi Persentasi
1 Rendah
6 23.1
2 Sedang
17 65.4
3 Tinggi
3 11.5
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Dalam hal pengelolaan kebun kelapa sawit pasti ada teknologi yang
digunakan untuk menunjang hasil produksi dan mutu tanaman, hal ini dilakukan perusahaan, dimana petani diberikan dan diajarkan untuk menggunakan teknologi
tepat guna sehingga hasil perkebunan plasma dapat maksimal dan petani dapat menerapkan teknologi yang diajarkan agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
Pada tabel 14 dapat dilihat sebanyak 23.1 jawaban responden dikategorikan rendah dan sebanyak 65.4 jawaban responden dikategorikan sedang, artinya
sebagian besar petani sudah mampu menggunakan dan menerapkan teknologi perkebunan yang diajarkan pihak perusahaan. Sebanyak 11.5 jawaban
responden dikategorikan tinggi.
Universitas Sumatera Utara
78
Tabel 15. Data Responden Berdasarkan Pemasaran Sistem Kebun Plasma
No Kategori Pemasaran Sistem
Kebun Plasma Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
5 19.2
2 Sedang
18 69.2
3 Tinggi
3 11.5
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Perusahaan memberikan bantuan akses pasar kepada petani plasma agar
mempermudah petani dalam menjual hasil produksinya, mulai dari akses pasar, informasi pasar mengenai harga TBS, bibit dan pupuk hingga jaringan usaha
dengan pihak lain. pada tabel 15 dapat dilihat sebanyal 19.2 jawaban responden dikategorikan rendah dan sebanyak 69.2 jawaban responden dikategorikan
sedang. Sebagian besar petani menjawab pemasaran yang diberikan kepada petani oleh perusahaan cukup baik. Sebanyak 11.5 reponden yang menyatakan bahwa
akses pasar yang diberikan perusahaan kepada petani sangat baik.
Tabel 16. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Teknis
No Kategori Kemandirian Teknis
Petani Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
8 30.8
2 Sedang
12 46.2
3 Tinggi
6 23.1
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014
Universitas Sumatera Utara
79
Pada awal diterapkannya sistem kebun plasma, petani diberikan pendidikan dan pelatihan oleh perusahaan PTPN VI Jambi agar nantinya petani
mampu mengelola kebun plasmanya sendiri. Petani juga diajarkan pelatihan teknis mulai dari menanam, memupuk dan merawat tanaman, tidak hanya itu
petani juga diajarkan cara menggunakan teknologi pertanian tepat guna. Dari tabel 16 dapat dilihat sebanyak 30.8 jawaban responden dikategorikan rendah dan
sebanyak 46.2 jawaban responden dikategorikan sedang. Sebagian besar petani cukup mampu dalam kemampuan teknisnya. Perbedaan ini terjadi karena
perbedaan keaktifan petani dalam belajar dan mengikuti pelatihan yang diberikan. Semakin tinggi motivasinya untuk berhasil maka semakin tinggi etos kerjanya
untuk mencapai hasil terbaik. Sebanyak 23.1 jawaban responden dikategorikan tinggi dalam kemampuan teknisnya.
Tabel 17. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Sosial Budaya Petani
No Kategori Kemandirian Sosial dan
Budaya Petani Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
3 11.5
2 Sedang
17 65.4
3 Tinggi
6 23.1
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Dengan adanya kebun plasma yang diberikan PTPN VI Jambi kepada
petani plasma di kebun Bunut Desa Berkah Unit X maka petani tergerak untuk bergotong royong dan membuat kelompok tani. Mereka saling membantu dalam
mengelola perkebunan kelapa sawit plasma mereka. Pada tabel 17 dapat dilihat
Universitas Sumatera Utara
80
sebanyak 11.5 jawaban responden di kategorikan rendah dan sebanyak 65.4 di kategorikan sedang dan sebanyak 23.1 dikategorikan tinggi.
Tabel 18. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Keuangan Petani
No Kategori Kemandirian Keuangan
Petani Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
4 15.4
2 Sedang
17 65.4
3 Tinggi
5 19.2
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Adanya kebun plasma yang diberikan perusahaan kepada petani di kebun
Bunut Desa Berkah Unit X tentu melalui hasil kebun kelapa sawit plasma tersebut meningkatkan ekonomi petani, dengan adanya pendapatan tersebut meningkatkan
taraf hidup petani. Petani sudah mampu mengelola dan memanajemen keuangan mereka, bahkan bersama-sama melalui kelompok mereka dapat membentuk
koperasi. Dari tabel 18 dapat dilihat sebanyak 15.4 jawaban responden dikategorikan rendah dan sebanyak 65.4 jawaban responden sedang dalam
kemandirian kelompok, sebanyak 19.2 jawaban responden dikategorikan tinggi dalam kemandirian keuangan mereka.
Tabel 19. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Kelompok Petani
No Kategori Kemandirian Kelompok Petani
Frekuensi Persentasi
1 Rendah
2 7.7
2 Sedang
20 76.9
Universitas Sumatera Utara
81
3 Tinggi
4 15.4
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Di dalam sistem kebun plasma perusahaan juga membantu petani dalam
pembentukan kelompok tani. Petani juga sadar akan perlunya sebuah kelompok tani agar mereka lebih mudah secara bersama-sama dalam mencapai tujuan
mereka di bidang perkebunan kelapa sawit. Dari tabel 19 dapat dilihat sebanyak 7.7 jawaban responden dikategorikan rendah dan sebanyak 76.9 jawaban
responden dikategorikan sedang, dimana petani sudah mampu membentuk kelompok tani dan aktif berdiskusi dalam kelompok sehingga mereka dapat
mengatasi ketergantungan mereka dengan pihak lain. sebanyak 15.4 jawaban responden dikategorikan tinggi dalam kemandirian kelompok.
4.3.2 Tanggapan Responden Tentang Sistem Kebun Plasma Dalam Meningkatkan Kemandirian Petani Kelapa Sawit di Tingkat SMA
Tabel 20. Data Responden Berdasarkan Manajemen Sistem Kebun Plasma
No Kategori Manajemen Sistem
Kebun Plasma Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
7 26.9
2 Sedang
14 53.8
3 Tinggi
5 19.2
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014
Universitas Sumatera Utara
82
Bagaimana manajemen yang dilakukan perusahaan PTPN VI Jambi dalam sistem kebun plasma yang diberikan kepada petani di Kebun Bunut Desa Berkah
Unit X. dari tabel 20 dapat dilihat sebanyak 26.9 jawaban responden di kategorikan rendah dan sebanyak 53.8 jawaban responden di kategorikan
sedang. Sebanyak 19.2 jawaban responden yang di kategorikan tinggi, yang berarti manajemen yang diberikan oleh pihak perusahaan sudah baik.
Tabel 21. Data Responden Berdasarkan Permodalan Sistem Kebun Plasma
No Kategori Permodalan Sistem
Kebun Plasma Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
10 38.5
2 Sedang
10 38.5
3 Tinggi
6 23.1
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Sistem kebun plasma tentunya tidak terlepas tentang bagaimana pembinaa
dan pengembangan SDM terhadap petani, seperti diberikannya pelatihan kepada petani mulai dari cara penanaman, perawatan dan standar operasional. Dari tabel
21 dapat dilihat sebanyak 38.5 jawaban responden tergolong rendah dan sebanyak 38.5 jawaban responden dikategorikan sedang. Sebanyak 23.1
jawaban responden dikategorikan tinggi. Dari tabel dapat dilihat bahwa bantuan permodalan seperti informasi sumber-sumber kredit yang telah diberikan
perusahaan sudah baik. Namun sebagian petani masih ada yang belum mengerti bagaimana tata cara pengajuan permodalan, karena pihak perusahaan tidak secara
berkelanjutan memberikan pemahaman kepada petani.
Universitas Sumatera Utara
83
Tabel 22. Data Responden Berdasarkan Pembinaan dan Pengembangan SDM Sistem Kebun Plasma
No Kategori Pembinaan dan
pengembangan SDM Sistem Kebun Plasma
Frekuensi Persentasi
1 Rendah
6 23.1
2 Sedang
17 65.4
3 Tinggi
3 11.5
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Sistem kebun plasma tentunya tidak terlepas tentang bagaimana
pembinaan dan pengembangan SDM terhadap petani, seperti diberikannya pelatihan kepada petani mulai dari cara penanaman, perawatan dan standar
operasional. Dari tabel 22 dapat dilihat sebanyak 23.1 jawaban responden tergolong rendah dan sebanyak 65.4 jawaban responden tergolong sedang,
sebanyak 11.5 jawaban responden tergolong tinggi. Terlihat bahwa pembinaan
dan pengembangan yang dilakukan perusahaan kepada petani sudah baik. Tabel 23. Data Responden Berdasarkan Teknologi Sistem Kebun Plasma
No Kategori Teknologi Sistem Kebun Plasma
Frekuensi Persentasi
1 Rendah
6 23.1
2 Sedang
14 53.8
3 Tinggi
6 23.1
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014
Universitas Sumatera Utara
84
Dalam pengelolaan kebun kelapa sawit plasma tentu ada teknologi yang digunakan untuk menunjang produksi dan mutu tanaman, hal ini juga yang
diberikan dan diajarkan pihak perushaan kepada petani, sehingga petani mengerti dan dapat menggunakan teknologi guna mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dari tabel 23 dapat dilihat sebanyak 23.1 jawaban responden di kategorikan rendah dan sebanyak 53.8 jawaban responden dikategorikan sedang, sebanyak
23.1 jawaban responden dikategorikan tinggi. Tabel 24. Data Responden Berdasarkan Pemasaran Sistem Kebun Plasma
No Kategori Pemasaran Sistem
Kebun Plasma Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
4 15.4
2 Sedang
21 80.8
3 Tinggi
1 3.8
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Perusahaan memberikan akses pasar kepada petani plasma agar
mempermudah petani dalam menjual hasil produksinya, mulai dari akses pasar, informasi pasar mengenai harga TBS, bibit dan pupuk hingga jaringan usaha
dengan pihak lain. dari tabel 24 dapat dilihat sebanyak 15.4 jawaban responden dikategorikan rendah dan sebanyak 80.8 jawaban responden dikategorikan
sedang, sebanyak 3.8 jawaban responden dikategorikan tinggi. Artinya pemasaran yang dilakukan perusahaan kepada petani sudah baik.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 25. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Teknis
No Kategori Kemandirian Teknis
Petani Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
6 23.1
2 Sedang
17 65.4
3 Tinggi
3 11.5
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Pada awal diterapkannya sistem kebun plasma, petani deiberikan
pendidikan dan pelatihan oleh PTPN VI Jambi agar nantinya petani mampu mengelola kebunnya sendiri. Petani diajarkan pelatihan teknis mulai dari
menanam, memupuk dan merawat tanaman hingga menggunakan teknologi tepat guna. Dari tabel 25 dapat dilihat sebanyak 23.1 jawaban responden di
kategorikan rendah dan sebanyak 65.4 jawaban responden dikategorikan sedang, sebanyak 11.5 jawaban responden di kategorikan tinggi.
Tabel 26. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Sosial Budaya Petani
No Kategori Kemandirian Sosial dan
Budaya Petani Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
4 15.4
2 Sedang
16 61.5
3 Tinggi
6 23.1
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014
Universitas Sumatera Utara
86
Dengan adanya kebun plasma yang diberikan PTPN VI Jambi kepada petani plasma di Kebun Bunut Desa Berkah Unit X maka petani tergerak untuk
bergotong royong dan membuat kelompok tani. Mereka saling membantu dalam mengelola perkebunan kelapa sawit mereka. Sebanyak 15.4 jawaban responden
di kategorikan rendah dan sebanyak 61.5 jawaban responden dikategorikan sedang, sebanyak 23.1 jawaban responden dikategorikan tinggi dalam
membangun gotong royong.
Tabel 27. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Keuangan Petani
No Kategori Kemandirian Keuangan
Petani Frekuensi
Persentasi
1 Rendah
6 23.1
2 Sedang
15 57.7
3 Tinggi
5 19.2
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Adanya kebun plasma yang diberikan perusahaan kepada petani di kebun
Bunut Desa Berkah Unit X tentu melalui hasil kebun kelapa sawit plasma tersebut meningkatkan ekonomi petani, dengan adanya pendapatan tersebut meningkatkan
taraf hidup petani. Petani sudah mampu mengelola dan memanajemen keuangan mereka, bahkan bersama-sama melalui kelompok mereka dapat membentuk
koperasi. Dari tabel 27 dapat dilihatsebanyak 23.1 responden tergolong rendah dan sebanyak 57.7 jawaban responden tergolong sedang, sebanyak 19.2
jawaban responden tergolong tinggi. Petani sudah mampu memanajemen
Universitas Sumatera Utara
87
keuangan sendiri sera mereka sudah mampu membentuk koperasi untuk keperluan bersama.
Tabel 28. Data Responden Berdasarkan Kemandirian Kelompok Petani
No Kategori Kemandirian Kelompok Petani
Frekuensi Persentasi
1 Rendah
6 23.1
2 Sedang
16 61.5
3 Tinggi
4 15.4
4 Total
26 100
Sumber: Kuesioner, November 2014 Di dalam sistem kebun plasma perusahaan juga membantu petani dalam
pembentukan kelompok tani. Petani juga sadar akan perlunya sebuah kelompok tani agar mereka lebih mudah secara bersama-sama dalam mencapai tujuan
mereka di bidang perkebunan kelapa sawit. Dari tabel 28 dapat dilihat sebanyak 23.1 jawaban responden di kategorikan rendah dan sebanyak 61.5 jawaban
reponden di kategorikan sedang, sebanyak 15.4 jawaban responden di kategorikan tinggi. Artinya petani sudah mampu membentuk kelompok sendiri
dan aktif berdiskusi di dalam kelompok.
Universitas Sumatera Utara
88
4.4 Korelasi Variabel Sistem Kebun Plasma Dengan Variabel Kemandirian Petani Kelapa Sawit