35
Menurut Inkeles, manusia modern memiliki karakteristik sebagai berikut: memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk
perubahan; menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungan sendiri atau kejadian yang terjadi jauh diluar lingkungan serta dapat bersikap demokratis,
menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu, memiliki perencanaan dan pengorganisasian, percaya diri, perhitungan,
menghargai harkat hidup manusia lain, lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjunjung tinggi suatu sikap bahwa imbalan yang diterima
seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya di masyarakat. Nanang, 2011; 60- 61.
2.4 Perubahan Sosial : Difusi dan Transformasi Nilai
A.Difusi Masyarakat yang paling inventif pun hanya menemukan sendiri sebagaian
dari seluruh inovasi yang ada dalam masyarakat itu. Kebanyakan perubahan sosial pada masyarakat yang dikenal merupakan hasil dari proses difusi, yakni
penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya. Difusi berlangsung baik di dalam masyarakat maupun antar masyarakat. Difusi terjadi
manakala beberapa masyarakat saling berhubungan. Masyarakat juga dapat mengelakan diri dari difusi dengan cara mengeluarkan larangan dilakukannya
kontak dengan masyarakat lain. Suwarsono, 1990: 76 Difusi selalu merupakan proses dua-arah. Unsur-unsur budaya tidak dapat
menyerap tanpa adanya kontak terntentu antar manusia dan kontak tersebut selalu melahirkan difusi pada kedua belah pihak. Dengan adanya sistem kebun plasma,
maka antara pihak perusahaan dengan petani plasma terjadi kontak dan
Universitas Sumatera Utara
36
komunikasi, hal ini terjadi melalui pelatihan dan pembinaan yang dilakukan perusahaan kepada pihak petani plasma, dimana petani plasma menyerap nilai-
nilai yang diajarkan oleh pihak perusahaan. Seperti pengajaran bagaimana cara menanam, memupuk dan merawat tanaman kelapa sawit dengan benar sesuai
dengan standar operasional. Manakala terjadi kontak budaya antar dua masyarakat, maka pada umumnya masyarakat yang tingkat teknologinya
sederhanalah yang lebih banyak menyerap unsur budaya masyarakat lainnya. Kelompok sosial berstatus rendah biasanya menyerap lebih banyak unsur budaya
dari kelompok berstatus tinggi, bukan sebaliknya. Sepertinya halnya perusahaan dengan petani plasma. Dimana petani plasma lebih banyak menyerap nilai-nilai
yang diajarkan perusahaan kepada petani, seperti penggunaan dan penerapan teknologi pertanian. Maka akan dilihat apakah petani mampu mengadopsi
teknologi yang diajarkan oleh perusahaan kepada petani untuk meningkatkan hasil produksi mereka.
Difusi merupakan suatu proses selektif. Sebuah kelompok menerima beberapa unsur budaya dari kelompok lainnya, dan pada saat bersamaan
kelompok itu menolak unsur-unsur budaya dari kelompok lain tersebut. Difusi biasanya disertai dengan modifikasi tertentu terhadap unsur-unsur serapan.
Sebagaimana yang telah disinggung terdahulu, setiap unsur budaya memiliki prinsip, bentuk, fungsi, dan makna. Salah satu atau bahkan semua segi tersebut
dapat mengalami perubahan ketika suatu unsur budaya diserap. Maka melalui teoti difusi akan dilihat apakah ada terjadinya proses difusi antara perusahaan
PTPN VI Jambi dengan petani plasma Kebun Bunut Unit X Sungai Bahar Jambi B. Transformasi Nilai
Universitas Sumatera Utara
37
Transformasi menurut Kuntowijoyo adalah konsep ilmiah atau alat analisis untuk memahami dunia. Karena dengan memahami perubahan setidaknya dua
kondisikeadaan yang dapat diketahui yakni keadaan pra perubahan dan keadaan pasca perubahan.
Transformasi merupakan perpindahan atau pergeseran suatu hal ke arah yang lain atau baru tanpa mengubah struktur yang terkandung didalamnya,
meskipun dalam bentuknya yang baru telah mengalami perubahan. Kerangka transformasi budaya adalah struktur dan kultur. Sementara itu menurut Capra,
transformasi melibatkan perubahan jaring-jaring hubungan sosial dan ekologis. Apabila struktur jaring-jaring tersebut diubah, maka akan terdapat didalamnya
sebuah transformasi lembaga sosial, nilai-nilai dan pemikiran-pemikiran. Transformasi budaya berkaitan dengan evolusi budaya manusia. Transformasi ini
secara tipikal didahului oleh bermacam-macam indikator sosial. Transformasi budaya semacama ini merupakan langkah-langkah esensial dalam perkembangan
peradaban. Semua peradaban berjalan melalui kemiripan siklus proses-proses kejadian, pertumbuhan, keutuhan dan integritas. Elly dan Usman, 2011: 670
Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa transformasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain, dan menyebabkan
perubahan pada satu objek yang telah dihinggapi oleh sesuatu tersebut.Jadi transformasi dapat menyebabkan perubahan pada satu objek tertentu. Perubahan
tersebut terjadi pula pada masyarakat yang mampu mentransformasi nilai-nilai budaya lokal.
Dalam teori moral socialization atau teori moral sosialisasi dari Hoffman menguraikan bahwa perkembangan moral mengutamakan pemindahan transmisi
Universitas Sumatera Utara
38
norma dan nilai-nilai dari masyarakat kepada anak agar anak tersebut kelak menjadi anggota masyarakat yang memahami nilai dan norma yang terdapat
dalam budaya masyarakat. Teori ini menekankan pada nilai dan norma yang tadinya terdapat dalam budaya masyarakat ditransformasikan atau disampaikan
kepada masyarakat lain agar masyarakat secara umum memiliki dan memahami nilai-nilai budaya dan dapat dijadikan dasar dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. https:www.google.comurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=webcd=8cad=r
jauact=8ved=0CHkQFjAHurl=http3A2F2Fjurnal.upi.edu2Ffile2F rasid_yunus.pdfei=PGsYU4OeAYmLrQfKzYDoCgusg=AFQjCNHknqKgMc
_-k6wQ0sJqhhkrIDIWkg Transformasi tidak hanya perubahan berupa mekanisasi dan teknologi
tetapi lebih jauh lagi berdampak pada kemampuan ekonomi dan sosial petani, seperti pada terjalin gotong royong dan mampunya petani dalam pembentukan
kelompok tani. Penelitian ini akan melihat bagaimana transformasi yang terjadi antara pihak perusahaan dengan petani plasma. Transformasi bisa terjadi bila
pihak yang menerima terbuka akan perubahan itu dan melalui perubahan itu apakah masyarakat mampu menghilangkan pikiran negatif sehingga mau
menerima peruabahan itu sendiri. Pada teori transformasi nilai akan dilihat apakah ada terjadinya transformasi tentang nilai-nilai yang diajarkan oleh pihak
perusahaan kepada petani melalui pelatihan dan pembinaan kepada petani, seperti bagaimana acara penggunaan teknologi, apakah petani mampu menerapkannya
atau tidak. Apakah petani mampu menerapkan bagaimana cara penanaman,
Universitas Sumatera Utara
39
pemupukan dan perawatan tanaman kelapa sawit sesuai standar operasional seperti yang diajarkan oleh pihak perusahaan atau tidak?
2.5 Penelitian Terdahulu