2.8 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan landasan teori maka dapat digabungkan menjadi suatu pemikiran yang terintegrasi. Pemikiran yang terintegrasi tersebut merupakan kerangka konsep
dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Robbins 2006
Kinerja Perawat Pelaksana
Pasien HIVAIDS Y
Budaya Organisasi X
1
a. Proaktif b. Inovasi dan pengambilan risiko
c. Orientasi pada hasil d. Kerjasama tim
Insentif X
2
a. Kriteria pemberian insentif b. Sistem pemberian insentif
c. Bentuk pemberian insentif
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei explanatory, yang bertujuan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan insentif terhadap kinerja perawat pelaksana di Ruang
Rawat Inap Pasien HIVAIDS RSUP HAM Medan. Survei explanatory adalah penelitian yang dirancang untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1995.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di RSUP HAM Medan, dengan melihat kecenderungan masih rendahnya kinerja perawat pelaksana dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan kepada pasien HIVAIDS. Waktu penelitian direncanakan berlangsung selama 4 empat bulan terhitung
mulai bulan Juni sampai dengan bulan November 2011.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Pasien HIVAIDS Rindu A RSUP HAM Medan, yaitu sebanyak
47 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Pasien HIVAIDS Rindu A RSUP HAM Medan, dengan kriteria perawat pelaksana
minimal sudah bekerja sebagai perawat pelaksana selama 1 tahun, sehingga sudah layak di ukur kinerjanya. Perawat pelaksana sebanyak 47 orang, seluruhnya telah
bekerja lebih dari1 tahun sehingga seluruh populasi dijadikan sebagai sampel total sampling.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1
Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung kepada perawat mengunakan kuesioner sebagai panduan yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu. Adapun sumber data primer didapat dari hasil jawaban responden yang terkait dengan faktor budaya organisasi meliputi; a. Proaktif b. Inovasi dan
pengambilan risiko, c. Orientasi pada hasil, d. Kerjasama tim. Variabel insentif terkait dengan a kriteria pemberian insentif, b sistem pemberian insentif, dan
c bentuk pemberian insentif. Variabel kinerja mengacu kepada tupoksi perawat dalam asuhan keperawatan
meliputi : a pengkajian b diagnosis, c rencana tindakan, d pelaksanaan tindakan
keperawatan dan e evaluasi tindakan keperawatan diperoleh melalui wawancara langsung kepada perawat pelaksana mengunakan kuesioner sebagai panduan.
3.4.2 Data Sekunder
Universitas Sumatera Utara
Data sekunder diperoleh dari Bagian Personalia RSUP HAM tentang jumlah perawat pelaksana, Bagian Umum RSUP HAM tentang gambaran umum rumah sakit
serta Bagian Keuangan tentang sistem pemberian insentif.
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian untuk pengumpulan data primer berupa kuesioner, sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap 30 perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rindu B RSUP HAM Medan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada setiap indikator variabel, karena
pengertian valid dan reliabel pada masing-masing butir pertanyaan terkait dengan jenis indikator yang diuji.
a. Uji validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu pertanyaan. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan
menghitung korelasi antara skor r-hitung masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel, apabila nilai r-hitung pada uji Pearson Product Moment Correlation 0,361
maka instrumen yang digunakan dikatakan valid Gozhali, 2005., dengan kriteria ; a.
Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan valid b.
Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan tidak valid
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach 0,6 dikatakan reliabel
Gozhali, 2005. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan nilai r-hasil alpha cronbach dibandingkan dengan nilai r-tabel :
a. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan reliabel
b. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas variabel bebas dan terikat, seluruh variabel budaya organisasi proaktif, inovasi dan pengambilan risiko, orientasi pada
hasil, dan kerjasama tim dan variabel kinerja pengkajian, diagnosis, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan
mempunyai nilai r-hitung 0,361, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel budaya organisasi valid, nilai r-alpha cronbach 0,361, maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel bebas dan terikat reliabel seperti ditunjukkan pada lampiran-2.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas Independent Variable dalam penelitian ini meliputi variabel budaya organisasi dan insentif :
1 Budaya organisasi adalah prinsip-prinsip yang diyakini baik dan benar untuk
mencapai tujuan yang dipedomani secara bersama oleh seluruh perawat pada
Universitas Sumatera Utara
rumah sakit HAM Medan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien HIVAIDS.
2 Insentif adalah suatu bentuk motivasi bagi perawat agar dalam diri mereka timbul
semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien HIVAIDS.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat Dependent Variable dalam penelitian ini adalah kinerja perawat pelaksana. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan tanggung jawabnya.
3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk memperoleh data-data variabel budaya organisasi, insentif dan kinerja perawat
pelaksana sebagai berikut:
3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas
Metode pengukuran variabel bebas seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Bebas
No Variabel
Total Indikator
Indikator Item
Indikator Skala
Ukur 1
Budaya Organisasi
16 a.
Proaktif b.
Inovasi dan pengambilan risiko c.
Orientasi pada hasil d.
Kerjasama Tim 4
4 4
4 Interval
2 Insentif
7 a.
Kriteria pemberian insentif b.
Sistem pemberian insentif c.
Bentuk pemberian insentif 2
2 3
Interval
Sumber: Robbin 2006, dan Moorehead dan Griffin 2000, diolah
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat
Metode pengukuran variabel terikat seperti ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Terikat No
Variabel Total
Indikator
Indikator Item
Indikator Skala
Ukur 1
Kinerja Mengacu kepada
Tupoksi perawat pelaksana
20 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Rencana Tindakan d.
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
e. Evaluasi Tindakan Keperawatan
4 4
4 4
4 Interval
Sumber: RSUP. HAM Medan 2011, dikembangkan untuk kepentingan penelitian
Kuesioner tentang kinerja perawat pelaksana ditanyakan langsung kepada perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Pasien HIVAIDS RSUP HAM Medan.
Untuk mendapatkan data kinerja yang lebih objektif, maka dilakukan cross-check kepada Kepala Kelompok Kerja Ka Pokja HIVAIDS, sebagai data perbandingan
untuk membahas kinerja perawat pelaksana. 3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi: a. Analisis univariat, yaitu untuk menjelaskan setiap variabel penelitian budaya
organisasi, insentif dan kinerja dengan penyajian dalam tabel distribusi frekuensi. b. Analisis bivariat, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya korelasi variabel bebas
budaya organisasi dan insentif dengan terikat kinerja.
Universitas Sumatera Utara
c. Analisis multivariat, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas budaya organisasi dan insentif secara bersama-sama terhadap variabel terikat kinerja,
dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda pada tingkat kepercayaan 95
α=0,05 dengan persamaan: Y = b
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
Dimana : +
μ
Y = Kinerja
b X
= Konstanta
1
X = Budaya organisasi
2
b = Insentif
1
-b
2
μ = error of term
= Koefisien regresi
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum RSUP H.Adam Malik Medan
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990, dan mulai berfungsi sejak
tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan Rawat Jalan, sedangkan untuk pelayanan Rawat Inap baru dimulai tanggal 2 Mei 1992. Rumah sakit ini adalah Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan.
RSUP H. Adam Malik sebagai rumah sakit pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991 juga merupakan Pusat Rujukan wilayah
Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 280KMK.052007 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dengan No.756MenkesSKVI2007 tepatnya
pada Juni 2007 RSUP. H. Adam Malik telah berubah status menjadi Badan Layanan Umum BLU bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan yang diberikan oleh
Ditjen Yanmed dan Departemen Keuangan untuk perubahan status menjadi BLU Badan Layanan Umum penuh. Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan sebagai
badan layanan umum perlu pemberdayaan dan kemandirian Instalasi dan SMF Satuan Medis Fungsional sehingga produktif dan efisien, dan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
penyesuaian organisasi yang didukung oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 244MenkesPerIII2008 tentang Organisasi dan tata kerja RSUP H
Adam Malik Medan tanggal 11 Maret 2008. Visi RSUP H. Adam Malik adalah Menjadi pusat rujukan pelayanan
kesehatan, pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015. Adapun yang menjadi misi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik:
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau.
b. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, serta penelitian kesehatan yang
profesional. c.
Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien, akuntabel dan mandiri.
Tugas Pokok RSUP H. Adam Malik adalah : menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian
dan pengembangan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.
Fasilitas Pelayanan Direktorat Medik dan Keperawatan sebagai berikut: a.
Instalasi Rawat Jalan 1.
Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan Obstetri Gynecology 2.
Poliklinik Gigi Dan Mulut 3.
Poliklinik Jiwa Psikiatri 4.
Poliklinik Anak 5.
Poliklinik Jantung Kardiologi
Universitas Sumatera Utara
6. Poliklinik Paru
7. Poliklinik Syaraf Neurologi
8. Poliklinik Penyakit Dalam
9. Poliklinik Bedah
10. Poliklinik Bedah Syaraf
11. Poliklinik Mata
12. Poliklinik Telinga, Hidung, Tenggorokan THT
13. Poliklinik Kulit Kelamin
14. Unit Medical Check Up Terpadu
b. Instalasi Rawat Inap Terpadu A B Rindu
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Bedah Pusat
e. Instalasi Perawatan Intensif ICU ICCU
f. Instalasi Hemodialisa
g. Instalasi Diagnostik Terpadu
h. Instalasi Radiologi
i. Instalasi Patologi Klinik
j. Instalasi Patologi Anatomi
k. Instalasi Rehabilitasi Medik
l. Instalasi Kardiovaskuler
m. Instalasi Mikrobiologi Klinik
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan di RSUP H.Adam Malik didukung oleh sumber daya manusia berjumlah 1.669 orang PNS dan 266 non PNS, yang terdiri dari tenaga kesehatan
sebanyak 1.306 PNS dan 86 non PNS serta tenaga non kesehatan terdiri dari 361 PNS dan 180 non PNS.
Angka pemanfaatan tempat tidur BOR RSUP H.Adam Malik tahun 2010 yaitu 70,68 dengan lama hari rawat LOS yaitu 6 hari, rata-rata hari tempat tidur
tidak terisi TOI yaitu 3 hari, frekuensi pemakaian tempat tidur BTO yaitu 63 kali. Jumlah pasien rawat inap tahun 2010 yaitu 26.082 orang, jumlah kunjungan pasien
rawat jalan tahun 2010 yaitu 263.555 orang dengan rata-rata per hari 901 orang. Jumlah kunjungan pasien di unit gawat darurat sebanyak 22.967, rata-rata per hari
yaitu 63 orang.
4.2 Identitas Responden