Data Sekunder Validitas dan Reliabilitas

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Pasien HIVAIDS Rindu A RSUP HAM Medan, dengan kriteria perawat pelaksana minimal sudah bekerja sebagai perawat pelaksana selama 1 tahun, sehingga sudah layak di ukur kinerjanya. Perawat pelaksana sebanyak 47 orang, seluruhnya telah bekerja lebih dari1 tahun sehingga seluruh populasi dijadikan sebagai sampel total sampling. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung kepada perawat mengunakan kuesioner sebagai panduan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Adapun sumber data primer didapat dari hasil jawaban responden yang terkait dengan faktor budaya organisasi meliputi; a. Proaktif b. Inovasi dan pengambilan risiko, c. Orientasi pada hasil, d. Kerjasama tim. Variabel insentif terkait dengan a kriteria pemberian insentif, b sistem pemberian insentif, dan c bentuk pemberian insentif. Variabel kinerja mengacu kepada tupoksi perawat dalam asuhan keperawatan meliputi : a pengkajian b diagnosis, c rencana tindakan, d pelaksanaan tindakan keperawatan dan e evaluasi tindakan keperawatan diperoleh melalui wawancara langsung kepada perawat pelaksana mengunakan kuesioner sebagai panduan.

3.4.2 Data Sekunder

Universitas Sumatera Utara Data sekunder diperoleh dari Bagian Personalia RSUP HAM tentang jumlah perawat pelaksana, Bagian Umum RSUP HAM tentang gambaran umum rumah sakit serta Bagian Keuangan tentang sistem pemberian insentif.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian untuk pengumpulan data primer berupa kuesioner, sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 30 perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rindu B RSUP HAM Medan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada setiap indikator variabel, karena pengertian valid dan reliabel pada masing-masing butir pertanyaan terkait dengan jenis indikator yang diuji. a. Uji validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu pertanyaan. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor r-hitung masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel, apabila nilai r-hitung pada uji Pearson Product Moment Correlation 0,361 maka instrumen yang digunakan dikatakan valid Gozhali, 2005., dengan kriteria ; a. Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan valid b. Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan tidak valid Universitas Sumatera Utara b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach 0,6 dikatakan reliabel Gozhali, 2005. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan nilai r-hasil alpha cronbach dibandingkan dengan nilai r-tabel : a. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan reliabel b. Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas variabel bebas dan terikat, seluruh variabel budaya organisasi proaktif, inovasi dan pengambilan risiko, orientasi pada hasil, dan kerjasama tim dan variabel kinerja pengkajian, diagnosis, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan mempunyai nilai r-hitung 0,361, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel budaya organisasi valid, nilai r-alpha cronbach 0,361, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel bebas dan terikat reliabel seperti ditunjukkan pada lampiran-2.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional