persaingan global masih sangat rentan dan lemah. Disinilah perlindungan dari pemerintah sangat dibutuhkan melalui perangkat hukum internasional dan
nasional mengenai antidumping sebagai tindakan balasan terhadap politik dumping yang dilakukan negara lain dalam hal ini khususnya China. Ditambah
lagi dalam keadaan yang menunjukkan indikasi kesulitan menghadapi produk China terkait ACFTA ini. Menurut pendapat M.S. Hidayat dalam Koran Kompas
mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya tidak memiliki grand design industri dalam peningkatan daya saing yang sangat dibutuhkan sejak awal penerapan
ACFTA ini.
12
B. Rumusan Permasalahan
Bagaimanapun Indonesia harus dapat cakap dalam melindungi industri dalam negeri dari praktik dumping dan juga cakap mengantisipasi upaya apa yang
akan digunakan untuk menghadapi tuduhan praktik dumping dari negara lain dalam waktu yang tepat. Karena pengusaha terutama pengusaha kecil dan
menengah tidak sanggup menyelesaikan tugas dan peran pemerintah dalam melindungi produk industri dalam negeri dari persaingan yang curang atau praktik
dumping tersebut.
Dengan paparan latar belakang dalam skripsi yang berjudul : “Hukum Antidumping Sebagai Pelindung Produk Industri dalam Negeri dalam
Rangka ACFTA” diatas maka penulis mengangkat beberapa permasalahan
diantaranya adalah:
12
“Indonesia-China: Tidak Ada Desain Besar Hadapi ACFTA”, Kompas 15 April 2011
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimanakah pengaturan antidumping dalam perdagangan
internasional? 2.
Bagaimanakah ketentuan antidumping dalam kerangka hukum nasional Indonesia?
3. Bagaimanakah penerapan hukum antidumping sebagai pelindung
industri dalam negeri dalam rangka ACFTA?
C. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini terdiri dari kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Sebagai sumbangan pemikiran pengembangan bidang ilmu hukum pada umumnya dan ilmu hukum internasional dibidang hukum privat khususnya
Hukum Perdagangan Internasional, mengenai perdagangan regional dikawasan asia tenggara.
2. Kegunaan Praktis
Sebagai sumbangan dan acuan bagi sistem hukum di Indonesia terutama dalam menangani kasus-kasus yang terkait dengan perdagangan bebas
Asean-China sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memberikan perlindungan terhadap industri dalam negeri dalam pasar internasional,
khususnya dikawasan regional Asia tenggara.
D. Keaslian Penelitian
Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
maka penulis menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul : “Hukum Antidumping sebagai Pelindung Produk Industri dalam Negeri dalam Rangka
ACFTA”. Adapun judul yang berkaitan dengan judul skripsi ini adalah skripsi yang
lebih menekankan kepada tinjauan hukum dan implementasi hukum anti dumping saja, namun dalam skripsi ini lebih mengutamakan peran ketentuan anti dumping
dalam melindungi industri dalam negeri dalam pasar bebas di kawasan regional khusus ASEAN-China yang mulai diberlakukan pada tahun 2010.
Karena dalam pelaksanaan ketentuan antidumping diimplementasikan dengan bijaksana, karena tidak semua kebijakan antidumping itu memberikan
keuntungan bagi produsen dalam negeri. Jadi dalam skripsi ini menekankan bagaimana menggunakan ketentuan hukum antidumping tersebut sehingga dapat
memberikan perlindungan bagi industri dalam negeri dan juga dalam menghadapi tuduhan dumping dari negara lain sehingga industri dalam negeri Indonesia tidak
tergerus dalam perdagangan bebas ASEAN-China. Dengan demikian, dilihat dari permasalahan serta tujuan yang hendak
dicapai melaui penulisan skripsi ini, maka dapat dikatakan bahwa skripsi ini merupakan karya sendiri yang asli dan bukan jiplakan dari skripsi orang lain,
dimana diperoleh melalui pemikiran para pakar dan praktisi, referensi, buku-buku, bahan seminar, makalah-makalah, media cetak seperti koran-koran, media
elektronik seperti internet serta bantuan dari berbagai pihak, berdasarkan kepada asas-asas keilmuan yang jujur, rasional dan terbuka. Semua ini tidak lain adalah
Universitas Sumatera Utara
merupakan implikasi dari proses penemuan kebenaran ilmiah, sehingga hasil penulisan ini dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya secara ilmiah.
E. Tinjuan Pustaka