6. Air bersih, berupa sistem suplai untuk masyarakat, fasilitas penyimpanan, pengolahan
dan penyalurannya, lokasi sumur dan tangki air di bawah tanah. Dengan melihat jenis-jenis infrastruktur yang banyak berhubungan dengan
masyarakat, peranan pemerintah sangat penting dalam penyediaannya. Walaupun pengadaan infrastruktur bisa dilakukan dengan kerja sama dengan badan usaha yang telah
ditunjuk, tidak semua layanan infrastruktur bisa dilaksanakan oleh pihak swasta karena ada layanan infrastruktur yang memerlukan modal yang besar dengan waktu
pengembalian yang lama dan resiko investasi yang besar. Pemerintah sebagai pemain utama dalam penyediaan infrastruktur selayaknya
menjaga kesinambungan investasi pembangunan infrastruktur dan memrioritaskan infrastruktur dalam rencana pembangunan nasional, sehingga infrastruktur dapat dibenahi
baik secara kuantitas maupun kualitas. Selain itu perlu pendekatan yang lebih terpadu dalam pembangunan infrastruktur guna menjamin sinergi antar sektor dan wilayah
Bulohlabna, 2008.
2.2.1. Infrastruktur Transportasi
Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur yang berfungsi untuk pengangkutan yang berperan dalam merangsang pertumbuhan ekonomi karena
ketersediaan jalan akan meminimalkan modal komplementer sehingga proses produksi dan distribusi akan lebih efisien. Pembangunan prasarana jalan turut akan meningkatkan
pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya volume lalu lintas. Sebaiknya prasarana jalan yang buruk dan rusak akan menghambat alokasi sumber daya,
pengembangan industri, pendistribusian faktor produksi, barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memengaruhi pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
Ikhsan 2004 mengemukakan bahwa jalan raya akan memengaruhi biaya variabel dan biaya tetap. Jika infrastruktur harus dibangun sendiri oleh sektor swasta, maka biaya
akan meningkat secara signifikan dan menyebabkan cost of entry untuk suatu kegiatan ekonomi menjadi sangat mahal sehingga kegiatan-kegiatan ekonomi yang sebetulnya
secara potensial mempunyai keunggulan komparatif menjadi tidak bisa terealisasikan karena ketiadaan infrastruktur. Lebih jauh lagi infrastruktur sangat berpengaruh terhadap
biaya marketing. Queiroz dalam Sibarani 2002 juga menunjukkan adanya hubungan yang
konsisten dan signifikan antara pendapatan dengan panjang jalan. Negara berpenghasilan lebih dari US 6.000kapita mempunyai rasio panjang jalan ± 10.110 km1 juta
penduduk, sedangkan negara berpenghasilan US 545 - US 6.000kapita mempunyai rasio panjang jalan ± 1.660 km1 juta penduduk dan negara berpenghasilan kurang dari
US 545kapita mempunyai rasio panjang jalan ± 170 km1 juta penduduk. Jika data tersebut dibandingkan, negara yang berpenghasilan tinggi mempunyai panjang jalan 59
kali lipat dibandingkan dengan negara berpenghasilan rendah.
2.2.2. Infrastruktur Produksi Pertanian
Infrastruktur produksi pertanian merupakan infrastruktur yang berfungsi untuk meningkatkan hasil pertanian irigasi yang berperan dalam merangsang pertumbuhan
ekonomi karena ketersediaan irigasi akan memudahkan masyarakat dalam mengelola tanaman pertaniannya. Pembangunan prasarana irigasi turut akan meningkatkan
pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya volume hasil pertanian. Sumber air misalnya, sungai dan danau merupakan milik bersama masyarakat
common property. Pembangunan jaringan irigasi skala besar membutuhkan dana
Universitas Sumatera Utara
investasi yang sangat besar. Oleh karena itu, pembangunan sistem pengairan haruslah diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat lokal secara bersama-sama. Mengingat
adanya keterbatasan anggaran pembangunan pemerintah maka alternatif lain yang dapat ditempuh ialah mendorong petani dan pengusaha membangun sumber pengairan sendiri,
seperti pompa air tanah atau jaringan irigasi sederhana swakelola. Hanafie, 2010
2.2.3. Infrastruktur Pemasaran Pertanian