Penelitian Sebelumnya Kerangka Pemikiran Hipotesis

wilayah menurut Soegijoko 1997 merupakan upaya pemerataan pembangunan dengan mengembangkan wilayah-wilayah tertentu melalui berbagai kegiatan sektoral secara terpadu, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah itu secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sirojuzilam 2005 pengembangan wilayah pada dasarnya mempunyai arti peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu mampu menampung lebih banyak penghuni, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rata- rata banyak saranaprasarana, barang atau jasa yang tersedia dan kegiatan usaha-usaha masyarakat yang meningkat, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya. Mulyanto 2008 pengembangan wilayah yaitu setiap tindakan pemerintah yang akan dilakukan bersama-sama dengan para pelakunya dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi kesatuan administratif di mana wilayah itu menjadi bagiannya, dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.5. Penelitian Sebelumnya

Purba 2006 dalam penelitian “Pengaruh Program Pengembangan Prasarana Perdesaan P2D terhadap Pengembangan Wilayah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Raya - Kabupaten Simalungun, menyimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui Program P2D di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, sudah menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik dan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pendapatan rumah tangga sebelum dan sesudah Program P2D. Universitas Sumatera Utara Wahyuni 2009 dalam penelitian “Analisis Pengaruh Infrastruktur Ekonomi dan Sosial terhadap Produktivitas Ekonomi di Indonesia”, menyimpulkan bahwa pendekatan yang dilakukan dengan model fixed effects menunjukkan hasil bahwa masing-masing infrastruktur memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas ekonomi dengan tingkat elastisitas yang berbeda-beda, yaitu infrastruktur sarana kesehatan sebesar 0,65, energi listrik 0,08, panjang jalan 0,07 dan air bersih 0,05. Sarana kesehatan yang merupakan bagian dalam modal manusia yang vital bagi pembangunan, mempunyai tingkat elastisitas yang paling besar memengaruhi produktivitas ekonomi dimana setiap kenaikan 1 persen infrastruktur kesehatan akan meningkatkan produktivitas ekonomi sebesar 0,65 persen. Universitas Sumatera Utara

2.6. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Program Pengembangan Infrastruktur SOSIAL  Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan  Pendidikan  Kesehatan EKONOMI  Transportasi  Peningkatan Produksi Pertanian  Peningkatan Pemasaran Pertanian Pengembangan Wilayah Kabupaten Langkat Persepsi Masyarakat Universitas Sumatera Utara

2.7. Hipotesis

1. Program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi berpengaruh positif terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Langkat. 2. Persepsi masyarakat dengan adaya program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi di Kabupaten Langkat memberikan manfaat terhadap pembangunan infrastruktur transportasi, produksi pertanian, pemasaran pertanian, air bersih dan sanitasi, pendidikan dan kesehatan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini meliputi program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah PISEW yang meliputi transportasi, produksi pertanian, pemasaran pertanian, air bersih dan sanitasi lingkungan, pendidikan, dan kesehatan yang berada di Kabupaten Langkat. 3.2. Sumber dan Jenis Data Penelitian Sumber data dalam penelitian ini menurut cara memperolehnya adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden masyarakat yang dijadikan sampel penelitian dengan menyebarkan kuisioner pertanyaan mengenai program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah di Kabupaten Langkat terhadap pengembangan wilayah dan manfaatnya terhadap masyarakat. Data sekunder diperoleh dari objek penelitian, yang menggambarkan situasi dan kondisi Kabupaten Langkat, dalam hal ini infrastruktur sosial ekonomi wilayah yang bersumber dari Kabupaten Langkat Dalam Angka.

3.3. Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Pengamatan dan pengambilan sampel ditetapkan pada kecamatan- kecamatan yang memperoleh program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi yang tersebar pada 10 kecamatanlokasi Bahorok, Kuala, Binjei, Wampu, Batang Serangan, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

6 95 119

PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH (PISEW) TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN NAMAN TERAN KABUPATEN KARO

1 48 7

Peranan Kelembagaan Ekonomi Desa Dalam Pengembangan Wilayah Langkat Hulu Kabupaten Langkat

0 30 1

Analisis Pengembangan Ekonomi Wilayah Ko

0 0 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - Pengaruh Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

0 0 8

Pengaruh Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

0 0 14

Kata kunci: PISEW dan persepsi masyarakat PENDAHULUAN - PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH (PISEW) TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN NAMAN TERAN KABUPATEN KARO

0 0 7

PERAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN BANGKA TERHADAP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH (PISEW) DI KECAMATAN MENDO BARAT SKRIPSI

0 2 16

Peran badan perencanaan pembangunan daerah BAPPEDA) Kabupaten Bangka terhadap pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW) di Kecamatan Mendo Barat - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 7