3 Bingai
7,01 3,61
1.063 1.048
2.111 4
Bukit Melintang 14,84
7,64 286
303 589
5 Kebun Balok
7,96 4,10
1.800 1.790
3.590 6
Sumber Mulyo 3,07
1,58 824
860 1.684
7 Gohor Lama
6,37 3,28
1.627 1.570
3.197 8
Stabat Lama 33,10
17,04 2.753
2.751 5.504
9 Stabat Lama Barat
6,17 3,18
2.680 2.645
5.325 10
Pertumbukan 4,25
2,19 901
833 1.734
11 Paya Tusam
6,42 3,31
880 857
1.737 12
Mekar Jaya 16,89
8,70 1.473
1.389 2.862
13 Jentera Stabat
2,91 1,50
2.393 2.417
4.810 14
Situngkit 5,08
2,62 1.629
1.590 3.219
Jumlah 194,21
100 21.096
20.763 41.859
Sumber: Kecamatan Wampu Dalam Angka, 2010
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa daerah penelitian Desa Mekar Jaya memiliki jumlah penduduk 2.862 jiwa atau 6,84 persen dari jumlah penduduk kecamatan, dengan
luas wilayah 16,89 Km
2
atau 8,70 persen dari luas wilayah Kecamatan Wampu.
4.3. Kecamatan Kuala
Kecamatan Kuala terletak 35 meter di atas permukaan laut dengan l;uas wilayah 206,23 Km
2
dan terdiri dari 16 desa, yang berbatasan dengan: Sebelah Utara
: Kecamatan Selesai Sebelah Selatan
: Kecamatan Sei Bingai Sebelah Barat
: Kecamatan Salapian Sebelah Timur
: Kecamatan Sei Bingai Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut nagorikelurahan di Kecamatan
Kuala pada Tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel. 4.3. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut DesaKelurahan di Kecamatan KualaTahun 2009
No NagoriKelurahan
Luas Wilayah Jumlah Penduduk jiwa
Luas Km
2
Rasio Laki-
laki Perempuan
Total
1 Garunggang
37,39 18,13
949 953
1.902 2
Parit Bindu 27,59
13,38 926
971 1.897
Universitas Sumatera Utara
3 Beruam
15,65 7,59
1.209 1.159
2.368 4
Besadi 32,16
15,59 957
949 1.906
5 Perk. Blangkahan
9,41 4,57
705 685
1.390 6
Sei Penjara 6,58
3,19 302
270 572
7 Raja Tengah
12,25 5,94
1.439 1.536
2.975 8
Namo Mbelin 10,08
4,89 1.759
1.871 3.630
9 Bekiung
6,16 2,99
842 849
1.691 10
Balai Kasih 4,19
2,03 1.119
1.152 2.271
11 Dalan Naman
2,73 1,32
468 528
996 12
Pekan Kuala 4,83
2,34 3.175
3.216 6.391
13 Perk Bekiun
24,11 11,69
689 659
1.348 14
Suka Damai 1,08
0,52 560
587 1.147
15 Sido Makmur
7,36 3,57
719 726
1.445 16
Bela Rakyat 4,66
2,26 3.512
3.550 7.062
Jumlah 206,23
100 19.330
19.661 38.991
Sumber: Kecamatan Kuala Dalam Angka, 2010
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa daerah penelitian Desa Sido Makmur memiliki jumlah penduduk 1.445 jiwa atau 3,71 persen dari jumlah penduduk Kecamatan Kuala,
dengan luas wilayah 7,36 Km
2
atau 3,57 persen dari luas wilayah Kecamatan Kuala.
4.2. Pengaruh PISEW terhadap Pengembangan Wilayah
Berdasarkan hasil uji regresi sederhana pengaruh pengembangan infrastruktur
sosial ekonomi wilayah terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Langkat dan perhitungan selengkapnya pada Lampiran 7 dan 9.
Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji pengaruh pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah X terhadap pengembangan wilayah Y. Dengan
mengoperasikan program SPSS diperoleh diperoleh persamaan regresi Y atas X, yaitu Y = 6,940 + 0,475 X
sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan ini mempunyai hubungan yang li
nier dan berarti pada α = 0,05 Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel
Koefisien Standard
Error t-stat
Signifikan
Konstanta PISEW
6,940 0,475
1,514 0,091
4,586 5,242
0,000 0,000
Universitas Sumatera Utara
t-tabel F-hitung
F-tabel 1,658
27,484 3,96
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Hasil analisis regresi sederhana sebagaimana ditunjukkan melalui Tabel 4.4 memperlihatkan kecenderungan bahwa variabel bebas berpengaruh nyata atau signifikan
terhadap variabel tak bebas. Untuk itu perlu dijelaskan bahwa analisis pengaruh variabel X terhadap variabel Y: Hasil analisis regresi sederhana tentang pengaruh pengembangan
infrastruktur sosial ekonomi wilayah X terhadap pengembangan wilayah Y diperoleh persamaan Y = 6,940 + 0,475 X.
Dari persamaan diatas dapat penulis interpretasikan sebagai berikut: a = 6,940 atau konstanta regresi, yang berarti jika tidak ada nilai independent variable X
1
pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah. Dalam hal ini X
1
sama dengan 0 nol maka nilai pengembangan wilayah akan sebesar 6,940.
b1 = 0,475 untuk independent variable X
1
pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah yang bertanda positif berarti memiliki hubungan yang searah yang artinya
setiap penambahan atau kenaikan sebesar satu-satuan akan menambah nilai pengembangan wilayah sebesar 0,475. Pengaruh pengembangan infrastruktur sosial
ekonomi wilayah memiliki pengaruh atau peran yang signifikannyata pada taraf 5 terhadap pengembangan wilayah yang dilihat dari lebih besarnya t hitung th dari
pada t table yakni 5,242 1,658. Selanjutnya pengaruh pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah
terhadap pengembangan wilayah dengan uji model regresi yaitu menerapkan analisis varians atau uji-F, dimana harga F-hitung jauh lebih besar dari harga F-tabe
l α = 0,05 27,484 3.96.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa secara meyakinkan dapat diterima keberlakuannya pada taraf signifikansi α = 0,05, sekaligus
mengindikasikan bahwa pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah terhadap pengembangan wilayah berpengaruh positif dan signifikan pada taraf 5. Hal tersebut
memberikan arti bahwa pengaruh pengembangan infrastruktur sosial ekonomi di daerah penelitian memberikan pengaruh yang positif terhadap pengembangan wilayah. Sehingga
hasil penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni 2009, dimana hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa masing-masing
infrastruktur ekonomi dan sosial memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas ekonomi dan sosial.
4.3. Persepsi Masyarakat terhadap PISEW