7. Berbobot besar dan memakan tempat bulkiness sehingga biaya transportasinya
menjadi mahal. 8.
Nilai kultur masyarakat yang menganggap bahwa sumber daya air sebagai anugerah dari Tuhan, dapat menjadi kendala dalam pendistribusiannya secara komersial.
Penggunaan air terbesar berdasarkan sektor kegiatan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok besar yaitu kebutuhan domestik, irigasi pertanian dan industri. Kebutuhan
domestik untuk masyarakat akan meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan. Air untuk keperluan irigasi pertanian juga terus
meningkat dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah. Demikian juga dalam bidang industri, yang kian mengalami peningkatan karena struktur
perekonomian yang mengarah pada industrialisasi. Air harus dipandang sebagai barang ekonomi sehingga untuk mendapatkannya
memerlukan pengorbanan baik waktu maupun biaya. Sebagaimana barang ekonomi lainnya, air mempunyai nilai bagi penggunanya, yaitu jumlah maksimum yang bersedia
dibayarkan untuk penggunaan sumber daya tersebut, dimana pengguna akan menggunakan air selama manfaat dari tambahan setiap kubik air yang digunakan
melebihi biaya yang dikeluarkan Briscoe dalam Oktavianus, 2003.
2.2.5. Infrastruktur Pendidikan
Infrastruktur pendidikan merupakan infrastruktur yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan rehabilitasi sekolah dasar dan
menengah dan penyediaan meubeler yang berperan dalam merangsang pertumbuhan ekonomi karena ketersediaan prasarana pendidikan akan memudahkan masyarakat untuk
belajar. Pembangunan prasarana pendidikan turut akan meningkatkan pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas masyarakat yang belajar.
Pembangunan pendidikan penting dilaksanakan supaya masyarakat dapat maju, sehingga menambah ilmu pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan Pembangunan
pendidikan diusahakan untuk membantu masyarakat yang ingin bergerak maju ke arah perkembangan yang dikehendaki.
Belajar secara terus-menerus memang mutlak perlu, akan tetapi orang dapat belajar dari pengalaman tanpa menerima pengajaran secara formal. Jika ada
pengangkutan maka dengan sendirinya akan banyak petani yang bepergian mengunjungi kota-kota. Sebagai akibatnya, akan memperoleh pengetahuan dan gagasan yang baru.
Jadi, orang dapat belajar tanpa harus ada fasilitas-fasilitas formal untuk pendidikan. Adanya fasilitas formal dapat mempercepat proses belajar. Hanafie, 2010.
2.2.6. Infrastruktur Kesehatan
World Health Organization WHO mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah kondisi kesejahteraan fisik, mental dan sosial, dan bukan sekedar bebas penyakit dan
kelemahan fisik. Dalam prakteknya, pengukuran tingkat kesehatan yang digunakan antara lain tingkat harapan hidup. Ukuran ini merupakan salah satu dari tiga komponen dalam
penghitungan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Pembangunan kesehatan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional
karena bidang kesehatan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia secara berkesinambungan, yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh,
terpadu, dan terarah. Pembangunan ini merupakan upaya untuk tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat
Universitas Sumatera Utara
kesehatan yang optimal. Melalui pembangunan kesehatan diharapkan setiap penduduk memiliki kemampuan hidup sehat sehingga di masa mendatang tercipta generasi penerus
yang bermutu sebagai modal penting dalam pembangunan nasional. Secara ekonomi, masyarakat yang sehat akan menghasilkan tenaga kerja yang
sehat dan merupakan input penting untuk pertumbuhan ekonomi. Negara-negara yang mempunyai tingkat kesehatan dan pendidikan yang rendah menghadapi tantangan yang
lebih berat untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dibandingkan dengan negara yang lebih baik tingkat kesehatan dan pendidikannya. Tenaga kerja yang berkualitas akan
mempunyai peluang yang lebih besar untuk lebih produktif, mempunyai kesempatan kerja yang lebih besar, memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, dan menghasilkan
output ekonomi yang lebih besar juga. Tujuan pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Rencana Strategi
Pembangunan Kesehatan adalah terselenggaranya program atau kegiatan pembangunan kesehatan yang memberi jaminan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sesuai dengan visi “Indonesia Sehat 2010”. Arah kebijakan pembangunan kesehatan menurut Depkes 2004 dalam Wahyuni, 2009 adalah:
1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung,
dengan pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi sejak
pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut. 2.
Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam
bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas serta pelayanan kesehatan lainnya diharapkan meningkatkan mutu kesehatan yang menjangkau seluruh
masyarakat untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang merata. Pengembangan infrastruktur kesehatan, baik secara kuantitas maupun kualitas, akan mendorong
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang merupakan faktor input pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
2.3. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah PISEW
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah PNPM-PISEW adalah program untuk mengintegrasikan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya pengentasan kemiskinan dan
pengurangan tingkat pengangguran dan bertujuan mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan dengan berbasis pada sumber daya lokal untuk mengurangi
kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan daerah di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa serta penguatan institusi
lokal ditingkat desa PNPM-PISEW, 2010. Tujuan dari program PISEW adalah: a Mempercepat pembangunan ekonomi
masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal; b Mengurangi kesenjangan antar wilayah; c Pengentasan kemiskinan di daerah perdesaan; dan d Memperbaiki pengelolaan
pemerintahan dan penguatan institusi di perdesaan. Sedangkan sasaran program PISEW adalah: a Terbangunnya infrastruktur
perdesaan; b Meningkatnya usaha ekonomi masyarakat; c Terbentuknya kawasan
Universitas Sumatera Utara
strategis, kelompok usaha, forum kelompok diskusi sektor; dan d Meningkatnya kapasitas pemerintah dan masyarakat.
Adapun lingkup kegiatan meliputi pembangunan infrastruktur skala kecil perdesaan dengan kategori infrastruktur yang dibangun:
a. Transportasi jalan, jembatan, titian;
b. Peningkatan produksi Pertanian irigasi tersier;
c. Pemasaran hasil pertanian pasar desa;
d. Air Bersih dan sanitasi Prasarana Air Bersih, MCK;
e. Kesehatan pembangunan posyandu, puskesdes dan rehabilitasi puskesmas;
f. Pendidikan rehabilitasi sekolah dasar dan sekolah menegah pertama, Penyediaan
Meubeler.
2.4. Pengembangan Wilayah