Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotongpajak.Keuntungan yang
tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungandikurangi pajak, dividen dan dikurangi hak –
hak lain untuk pemegang saham prioritas. Rumus :
Earning per Share of Common Stock=
௦௦ ௦௦௬ௗ
2.2. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang disajikan secara ringkas dengan tabel 2.1 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No. Penulis
Judul Hasil
1. Elis Komala
Analisis Laporan Keuangan pada
PT. Pos Indonesia Rasio likuiditas secara keseluruhan
adalah cukup baik. 1.
current ratiosebesar 109,39, 2.
quick ratio sebesar 109,33, 3.
cash ratio sebesar 89,73
Rasio solvabilitas dikatakan kurang
Universitas Sumatera Utara
baik. 1.
total asset to debt ratio sebesar 141,03
2. net worth to debt ratio sebesar
42,81 Rasio profitbilitas baik.
1. basic earning power sebesar 0,56
2. ROA sebesar 1,66
3. ROE sebesar 5,45
4. net profit margin sebesar 3,26.
2. Christine Theresia
Analisis rasio likuiditas,
solvabilitas dan rentabilitas pada
PT. Kalbe Farma 1.
Rasio likuiditas pada perusahaan dapat dikatakan likuid,
dikarenakan aktiva lancar, kas serta quick assets yang dimiliki
dapat menjamin hutang lancar. 2.
Rasio solvabilitas dapat dikatajan solvable
, karena dilihat dari kedua indikator rasionya yaitu
total debt to total assts ratio dan
long term debt to equity ratio ,
maka perusahaan dapat
Universitas Sumatera Utara
memenuhi hutang jangka pendek maupun hutang jangka
panjangnya. 3.
Rasio rentabilitas , dilihat dari keempat indikatornya dapat
dikatakan profitable karena laba yang dihasilkan pada umumnya
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
3. Silvani Inanda
Analisis Laporan Keuangan
Sebagai Alat Penilai Kinerja
Keuangan pada PT. Pertamina
1. ROE perusahaan selama dua
tahun 2003 dan 2004 mengalami kenaikan dgn besar
rasio 20. 2.
ROI dikategorikan sangat baik karena mengalami kenaikan dan
mendapat skor 13,5 untuk tahun 2003 dan skor 15 untuk tahun
2004. 3.
Cash ratio naik sebesar 6,82, rasio ini tergolong buruk karena
tahun 2003 tidak mendapat skor sedangkan tahun 2004 hanya
Universitas Sumatera Utara
mendapat skor 1. 4.
Current ratio mengalami penurunan, dikategorikan sangat
baik karena rasio tetap berada di atas 125
5. Inventory turn overmengalami
penurunan. Hal ini memberikan gambaran positif dalam
perputaran persediaan perusahaan dalam penagihan pihutang. Skor
3,5 untuk tahun 2003 dan skor penuh tahun 2004.
6. Total asset turn over mengalami
perbaikan. Skor yg didapat untuk tahun 2003 adalah 2 dan tahun
2004 adalah 4. 7.
Total equity to total asset mengalami penurunan sebesar
11,70. 8.
Penilaian kinerja keuangan secara keseluruhan untuk tahun 2003
total skor adalah 50,35 atau 71,93 dari total skor seharusnya
Universitas Sumatera Utara
yakni 70. Sedangkan tahun 2004 naik menjadi 59,50 atau 85 dari
total skor.
Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa : 1.
Tidak semua klasifikasi dari rasio - rasio keuangan harus digunakan ketika melakukan analisis laporan keuangan suatu perusahaan.
2. Rasio keuangan dapat dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan dilakukannya
analisis laporan keuangan tersebut. Dalam skripsi ini, untuk menilai kinerja keuangan PT. SMART, Tbk,
saya menggunakan rasio – rasio di bawah ini : 1.
Rasio Likuiditas ; Current Ratio dan Quick Ratio 2.
Rasio Solvabilitas ; Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio 3.
Rasio Aktivitas ; Total assets turn over dan Inventory turn over 4.
Rasio Profitabilitas ; Net Profit Margin, ROA dan ROE
2.3. Kerangka Konseptual