Analisis rasio berdasarkan laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara membandingkan rasio sekarang dengan rasio – rasio yang lalu sehingga dapat
melihat perkembangan finansial yang dialami oleh perusahaan tersebut dari tahun ke tahun. Perbandingan juga dapat dilakukan antar perusahaan sejenis untuk
melihat apakah perusahaan – perusahaan tersebut sudah memenuhi nilai rata-rata industri.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melihat bagaimana kinerja keuangan yang telah dicapai oleh PT. SMART, Tbk sebagai objek
penelitian, dilihat dari laporan keuangan tahunan yang disajikan oleh perusahaan yaitu pada tahun 2009, 2010 dan 2011.
1.2. Perumusan Masalah
Dengan latar belakang tersebut di atas, permasalahan yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah :
“Apakah kinerja keuangan PT. SMART, Tbk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama periode 2009, 2010 dan 2011 berdasarkan analisis rasio?”
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
“Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan PT. SMART, Tbk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama periode 2009, 2010 dan 2011
berdasarkan analisis rasio.”
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi perusahaan Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna
bagi perusahaan PT. SMART, Tbk dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi penulis
Merupakan sarana bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan dapat memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep analisis laporan keuangan dan hubungannya dengan penilaian kinerja keuangan
perusahaan. 3.
Bagi pihak lain Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan bahan
informasi bagi pihak investor. Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan pengetahuan dan sebagai bahan pedoman atau juga
perbandingan pada penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1. Laporan Keuangan
2.1.1.1. Pengertian Laporan Keuangan
Pada dasarnya,laporan keuangan merupakan suatu hasil pencatatan dari sekian banyak transaksi yang terjadi di
dalam suatu perusahaan. Transaksi- transaksi yang bersifat finansial dicatat, digolongkan, dan diringkas dengan cara dan
metode yang tepat dalam satuan uang dan kemudian diadakan suatu penafsiran untuk berbagai tujuan.
Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan pihak manajemen dan pihak lainnya yang
menaruh perhatian dan yang mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
Beberapa pendapat para ahli ekonomi mengenai pengertian suatu laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Menurut Munawir 2002:2 “Laporan keuangan
merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat memberikan informasi tentang suatu keadaan
perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi antara data keuangan dengan pihak yang
berkepentingan dengan data perusahaan tersebut.”
2. Menurut Harahap 2007:105, yang menyatakan
“Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dalam satu periode dan arus danaperusahaan dalam periode tertentu.”
3. Menurut Tunggal 2000:79, “Laporan keuangan
adalah pertanggungjawaban pimpinan suatu perusahaan kepada pemegang saham atau kepada
masyarakat umum tentang pengelolaan yang dilaksanakan olehnya dalam suatu masa tertentu,
biasanya satu tahun.”
4. Menurut Sundjaja 2002:68, “Laporan keuangan
adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat
komunikasi antar data keuangan atau aktivitas tersebut.”
5. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI
menyatakan “Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari lima, yakni: laporan laba rugi, laporan
ekuitas pemilik, laporan neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”
2.1.1.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Beberapa karakteristik kualitatif dari laporan keuangan ialah sebagai berikut:
a. Dapat dipahami
Kualitas penting yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh
para pengguna. b.
Relevan Laporan keuangan dapat berguna secara langsung bagi
para pengguna.
Universitas Sumatera Utara
c. Keandalan
Laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan maksudnya adalah informasi yang tersaji
harus jujur, wajar dan dapat dipertanggungjawabkan. d.
Kelengkapan Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap batasan
materialitasnya. e.
Materialitas Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan
materialitasnya. Dalam beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan
relevansinya. f.
Penyajian jujur Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
g. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan
keinginan pihak tertentu. h.
Pertimbangan sehat Mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan
perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva
Universitas Sumatera Utara
atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah.
i. Dapat diperbandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
2.1.1.3. Tujuan Laporan Keuangan
Diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya
terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan.
Disamping itu, laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat, karena dapat memberikan informasi dalam
dunia bisnisuntuk memenuhi kepentingan berbagai pihak yang menaruh perhatian terhadap perusahaan.
Gambar berikut ini merupakan pihak – pihak yang memerlukan informasi keuangan tersebut :
Universitas Sumatera Utara
Pihak-pihak yang memerlukan informasi keuangan
Internal Eksternal
Gambar 2.1. Pengguna informasi keuangan
Keterangan dari gambar di atas dikutip dari buku Harahap 2011:7 tentang pengguna informasi keuangan
adalah sebagai berikut : a.
Pemilik perusahaan Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan
dimaksudkan untuk: 1.
Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen. 2.
Mengetahui hasil dividen yang akan diterima. 3.
Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya.
4. Mengetahui nilai saham dan laba perlembar saham.
5. Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan
di masa datang. 6.
Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi investasi.
b. Manajemen perusahaan
Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan ini digunakan untuk:
1. Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
kepada pemilik. 2.
Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian, atau segmen tertentu.
Pemberi kredit Manajemen
Investor Analis
Fiskus
Supplier Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
3. Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan
perusahaan, divisi, bagian, atau segmen. 4.
Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab.
5. Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan
perlu tidaknya diambil kebijaksanaan baru. 6.
Memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, anggaran dasar, pasar modal dan lembaga regulator lainnya.
c. Investor
Bagi investor, laporan keuangan dimaksudkan untuk: 1.
Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. 2.
Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan.
3. Menilai kemungkinan menanamkan divestasi dari
perusahaan. 4.
Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang.
d. Kreditur
Bagi kreditur, banker, atau supplier laporan keuangan digunakan untuk:
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
2. Menilai kualitas jaminan kredit untuk menopang
kredit yang akan diberikan. 3.
Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate
of return perusahaan.
4. Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit.
5. Menilai sejauhmana perusahaan mengikuti perjanjian
kredit yang sudah disepakati. e.
Pemerintahan dan regulator Bagi pemerintahan, laporan keuangan dimaksudkan
untuk: 1.
Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar.
2. Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan
kebijaksanaan baru. 3.
Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain.
Universitas Sumatera Utara
4. Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang
ditetapkan. 5.
Bagi lembaga pemerintahan lain bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistik.
f. Instansi Pajak
Perusahaan selalu memiliki kewajiban pajak baik Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Bumi dan
Bangunan PBB, Pajak Pembangunan, Pajak Penghasilan PPh dan sebagainya. Perusahaan dikenakan pemotongan,
penghitungan dan pembayarannya. Semua kewajiban pajak ini seharusnya akan tergambar
dalam laporan keuangan sehingga instansi pajak dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar
menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran pajak, restitusi dan untuk dasar penindakan.
g. Analis, akademis, pusat data bisnis
Laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi primer yang akan diolah sehingga
menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisis, ilmu pengetahuan dan komoditi informasi.
Beberapa tujuan penyusunan laporan keuangan yaitu: 1.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah
kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan saat ini. 3.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang
dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu. 5.
Memberikan informasi tentang perubahaan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen
perusahaan dalam satu periode. 7.
Memberikan informasi tentang catatan – catatan atas laporan keuangan.
Menurut PSAK No. 1 2007: par. 12, tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi
kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian masa lalu.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang
dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Menurut APB
Statement Nomor 4 dalam buku Harahap
2011:133, tujuan laporan keuangan diuraikan dalam gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4
2.1.1.4. Bentuk Laporan Keuangan
Secara umumlima bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu yang
tersusun secara sistematis dimana aktiva-aktiva diklasifikasikan menurut tingkat likuiditas sedangkan
kewajiban menurut jatuh tempo dan ekuitas menurut kekekalan.
Tujuan Laporan Keuangan APB No. 4
Tujuan Khusus
Menyajikan laporan a.
Posisi keuangan b.
Hasil usaha c.
Perubahan posisi keuangan
secara wajar sesuai GAAP
Tujuan Umum
Memberikan informasi a.
Sumber ekonomi b.
Kewajiban c.
Kekayaan bersih d.
Proyeksi laba e.
Perubahan harta dan kewajiban
f. Informasi relevan
Tujuan Kualitatif
a. Relevan
b. Dapat dimengerti
c. Dapat diperiksa
d. Netral
e. Tepat waktu
f. Dapat
diperbandingkan g.
Lengkap
Universitas Sumatera Utara
2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan atau suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, biaya, labarugi yang diperoleh suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu. Tujuan utama
dari laporan laba rugi adalah menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, dimana
tujuan sebenarnya adalah untuk memperoleh laba yang akan terjadi bila penghasilan lebih besar daripada biaya-
biaya selama periode tertentu. 3.
Laporan perubahan modal Laporan perubahan modal merupakan laporan
mengikhtisarkan seluruh perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode tertentu, misalnya sebulan atau
setahun laporan. 4.
Laporan arus kas Laporan arus kas atau laporan perubahan posisi
keuangan menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan
pokok perusahaan yaitu operasi, investasi dan pendanaan. Aliran kas diperlukan terutama untuk
mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
5. Catatan atas laporan keuangan
Ikhtisar yang memuat kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang dianut perusahaan yang
mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
2.1.1.5. Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Jumingan 2008, laporan keuangan mempunyai empat keterbatasan antara lain:
a. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan
antara, bukan merupakan laporan final, karena labarugi rill hanya dapat ditentukan bila perusahaan dijual atau
dilikuidasi. Karena alasan tersebut maka laporan keuangan perlu disusun untuk periode waktu tertentu.
b. Laporan keuangan ditunjukkan dalam jumlah rupiah
yang tampaknya pasti. Sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila digunakan standar lain. Aktiva
tetap dinilai berdasarkan harga historisnya, jumlahnya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.
Dalam keadaan likuidasi, aktiva tidak berwujud seperti hak paten, merek dagang, biaya organisasi hanya dinilai
satu rupiah.
c. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi
keuangan dari waktu ke waktu. Selama jangka waktu itu mungkin nilai rupiah sudah menurun, juga kenaikan
volume penjualan mungkin disebabkan oleh naiknya harga jual per satuan. Oleh karena itu, untuk
menghindari adanya analisis yang menyesatkan, analisis perbandingan harus dilakukan dengan hati-hati.
d. Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang
lengkap mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang
mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat diukur dalam satuan
Universitas Sumatera Utara
uang. Misalnya kemampuan dalam menemukan penjual dan mencari pembeli, nama baik dan prestise
perusahaan dimata masyarakat, kualitas barang yang dihasilkan, kondisi pesaing-pesaing dan lain
sebagainya.
Hubungan antar laporan keuangan dapat diuraikan dengan gambar berikut ini:
d.
Gambar 2.3. Hubungan antar laporan keuangan
2.1.2. Analisis Laporan Keuangan
2.1.2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur dan penilaian
yang benar, akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang
Neraca awal:
Asssets Hhutang
Modal
Laporan laba rugi:
Pendapatan Biaya
Transaksi dan
kejadian
Laporan arus kas:
Aktivitas operasional Aktivitas investasi
Aktivitas pendanaan
Neraca akhir:
Asssets Hhutang
Universitas Sumatera Utara
sesungguhnya. Kondisi keuangan yang dimaksud adalah berapa jumlah harta, kewajiban, serta modal dalam neraca
yang dimilki. Kemudian juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan
dari laporan laba rugi yang disajikan selama periode tertentu. Salah satu tugas penting setelah akhir tahun adalah
menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelaan atas
laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan pada beberapa metode dan teknik penganalisaannya sehingga
mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat melakukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut pada perusahaan
tersebut. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan
keuangan yang telah disusun. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan dalam
pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan.Dalam dunia bisnis, keputusan yang salah akan menghasilkan
kerugian bagi perusahaan sedangkan keputusan yang benar akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Namun
demikian, laporan keuangan menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan
informasi.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, analisis terhadap laporan keuangan sangat perlu.Analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk
membantu mengatasi kesenjangan tersebut dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga para pengambil
keputusan dapat melakukan prediksi - prediksi. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama
analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi
keuangan tersebut, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam maka akan telihat apakah perusahaan dapat
mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.
Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki
perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut.
Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan tersebut harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat
dijadikan modal selanjutnya ke depan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja
manajemen selama ini. Analisis laporan keuangan harus dilakukan secara
cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang
Universitas Sumatera Utara
tepat sehingga hasil yang diharapkan benar – benar tepat. Kesalahan dalam angka atau rumus akan berakibat pada tidak
akuratnya hasil yang hendak dicapai. Selanjutnya, hasil perhitungan tersebut dianalisis dan diinterpretasikan sehingga
diketahui posisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
2.1.2.2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur antara pos –
pos yang ada dalam suatu laporan keuangan. Analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan menganalisis laporan
keuangan yang dimiliki dalam satu periode. Disamping itu, analisis laporan keuangan dapat dilakukan pula dalam
beberapa periode misalnya tiga tahun. Analisis laporan keuangan yang dilakukan dalam
beberapa periode adalah dengan menganalisis antara pos – pos yang ada dalam satu laporan atau jugadapat dilakukan antara
satu laporan dengan laporan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar lebih tepat dalam menilai kemajuan dan tingkat kinerja
keuangan dari satu periode ke periode selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan menganalisis
laporan keuangan, berbagai pihak
yang berkepentingan memperoleh beberapa tujuan dan manfaat. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat
analisis laporan keuangan adalah : a.
Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode tertentu. b.
Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan – kekuatan yang dimiliki
perusahaan. d.
Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan di masa depan yang berkaitan dengan
posisi keuangan perusahaan saat ini. e.
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal. f.
Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang telah dicapai
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan tujuan analisis laporan keuangan menurut Berstein dalam buku Harahap 2011:18 adalah :
a. Screening
Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan
tanpa pergi langsung ke lapangan. b.
Understanding Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil
usahanya. c.
Forcasting Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan di masa yang akan datang. d.
Diagnosis Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan
adanya masalah – masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam
perusahaan.
e. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan.
2.1.2.3. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Teknik analisis laporan keuangan dapat digunakan dengan berbagai metode antara lain:
a. Metode Komparatif.
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan angka – angka laporan keuangan dan membandingkannya dengan angka –
angka laporan keuangan lainnya. b.
Analisis Tren. Analisis ini harus menggunakan teknik perbandingan
laporan keuangan beberapa tahun dan digambarkan tren
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan situasi perusahaan di masa yang akan datang . Tren analisis biasanya dibuat melalui grafik.
c. Laporan keuangan bentuk Common Size.
Metode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk persentasi. Persentasi itu
biasanya dikaitkan dengan suatu jumlah yang dinilai penting seperti aset untuk neraca dan penjualan untuk laba
rugi. d.
Metode Index Time Series. Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk
mengonversikan angka – angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100.
e. Analisis Rasio.
Adalah perbandingan antara pos – pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan.
f. Teknik analisis lain seperti Analisis sumber dan
penggunaan dana, Analisis Break Even, Analisis Gross Profit
, Dupont Analysis. g.
Model analisis seperti Bankruptcy model, Net cash flow prediction
model, take over prediction model.
Teknik – teknik analisis tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan dan tujuan dilakukannya analisis laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Penilaian Kinerja Keuangan
2.1.3.1. Pengertian Penilaian Kinerja Keuangan
Kemampuan perusahaan untuk mengelola usahanya saat ini bukan hanya ditentukan oleh besar kecilnya ukuran
perusahaan. Banyak perusahaan besar yang memiliki sumber daya dan jangkauan yang luas, namun pada kenyataannya
perusahaan tersebut tidak mampu melaksanakan aktivitasnya secara efektif dan efisien.
Sebaliknya, perusahaan yang memiliki sumber daya dan jangkauan yang terbatas tetapi mampu melaksanakan
operasional perusahaan secara baik sehingga memperoleh kesuksesan.Kemudian perusahaan tersebut dapat
mengembangkan usahanya untuk meraih keuntungan. Maka dari perbandingan tersebut, dapat disimpulkanbahwa kinerja
perusahaan yang efektif merupakan rencana dari setiap perusahaan.
Oleh karena itu, penilaian kinerja perlu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Berikut ini akan dijelaskan arti dari
kinerja dan penilaian kinerja itu sendiri. 1.
Menurut KBBI 1995, kinerja yaitu ”Sesuatu yang dicapaiprestasi yang diperlihatkankemampuan kerja.”
2. Menurut Tika 2006 yang menyatakan “kinerja sebagai
hasil - hasil fungsi pekerjaankegiatan seseorang atau
Universitas Sumatera Utara
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam
suatu periode tertentu.” Maka pengertian penilaian kinerja adalah penentuan
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standard dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan pokok penilaian
kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi agar membuahkan tindakan dan hasil yang
diinginkan.
2.1.3.2. Tujuan Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk beberapa tujuan yaitu:
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien
melalui pemotivasian karyawan secara maksimal. b.
Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
Universitas Sumatera Utara
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai
bagaimana atasan menilai kinerja mereka. e.
Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
2.1.3.3. Kriteria Sistem Pengukuran Kinerja
Menurut Cascio
2003:336-337, kriteria sistem pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
1. Relevan relevance. Relevan mempunyai makna
yaitu terdapat kaitan yang erat antara standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi dan
terdapat keterkaitan yang jelas antara elemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah diidentifikasi
melalui analisis jabatan dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai dalam forum penilaian.
2. Sensitivitas sensitivity. Sensitivitas berarti adanya
kemampuan sistem penilaian kinerja dalam membedakan pegawai yang efektif dan pegawai
yang tidak efektif.
3. Reliabilitas reliability. Reliabilitas dalam konteks
ini berarti konsistensi penilaian. Dengan kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua
orang yang berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung sama.
4. Akseptabilitas acceptability. Akseptabilitas berarti
bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya.
5. Praktis practicality. Praktis berarti bahwa
instrumen penilaian yang disepakati mudah dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait dalam
proses penilaian tersebut.
Di dalam sebuah perusahaan, pihak manajemen akan selalu mencari suatu standard yang dapat digunakan untuk
menilai prestasi perusahaan. Salah satunya adalah rasio keuangan yang digunakan dengan cara membandingkan data -
Universitas Sumatera Utara
data dalam laporan keuangan. Hasil perbandingan dari analisa rasio keuangan akan menunjukkan kinerja yang telah dicapai
perusahaan selama periode tertentu. Dengan kinerja tersebut, maka dapat memproyeksikan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba dan melunasi semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dari segi manajemen keuangan, baik atau tidak kinerja perusahaan dapat diukur dengan:
a. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutang yang akan jatuh tempo liquidity. b.
Kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan, yaitu perbandingan antara hutang dan modal
leverage. c.
Kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan profitability.
d. Kemampuan perusahaan untuk berkembang growth.
e. Kemampuan perusahaan untuk mengelola aset secara
maksimal activity. Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa kinerja
perusahaan merupakan gambaran keberhasilan perusahaan serta wujud kesesuaian dengan tujuan dalam pengambilan
keputusan di masa yang akan datang. Tercapainya kinerja
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang baik tergantung dari pelaksanaan perencanaan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan dan evaluasi prestasi atau
kinerja perusahaan. Penilaian terhadap aktivitas dan proses yang telah dilaksanakan merupakan dasar bagi manajemen
untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas perusahaan. Namun suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya
sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk
melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga
diketahui adanya kecenderungan selama periode tertentu. Selain itu dapat pula dilakukan dengan
membandingkan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri
tersebut.
2.1.4. Rasio Keuangan
2.1.4.1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan
merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam satu laporan keuangan. Angka-angka
yang diperbandingkan itu berupa angka-angka dalam suatu periode maupun beberapa periode.
Pengertian analisis rasio keuangan menurut Harahap 2011:297, yaitu “Angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan
berarti”. Menurut Djarwanto 2001:123, yang dimaksud dengan
rasio dalam analisis laporan keuangan adalah : “Suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur
lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur – unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk
matematis yang sederhana”. Analisis
rasio keuangan dapat dilakukan untuk tiga
tujuan ialah sebagai berikut : a.
Sebagai alat analisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.
b. Sebagai alat monitoring untuk meyakinkan bahwa tujuan
perusahaan adalah sesuai dengan sumber dayanya. c.
Sebagai alat yang efektif untuk perencanaan pencapaian tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
MenurutSyahyunan 2004:82
untuk mengidentifikasikan kondisi keuangan dapat dibandingkan dengan dua cara yaitu
perbandingan antar waktu dan perbandingan antar perusahaan. a.
Perbandingan Antar Waktu Trend Analysis Perbandingan antar waktu adalah rasio keuangan yang
sekarang dibandingkan dengan perkiraan rasio keuangan tahun yang akan datang dalam perusahaan yang sama
suatu perusahaan. Perbandingan itu dapat dilihat arah perubahan apakah naik atau sebaliknya turun.
b. Perbandingan Antar Perusahaan
Perbandingan antara perusahaan ini dapat dilihat apakah rasio keuangan perusahaan relative sama atau berbeda
dengan perusahaan lainnya atau rata – rata industri.
2.1.4.2. Keuanggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Keunggulan analisis rasio keuangan diuraikan oleh Harahap 2008:298 antara lain:
a. Rasio merupakan angka- angka dan ikhtisar statistik
yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b.
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang
sangat rinci dan rumit. c.
Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. d.
Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model - model pengambilan keputusan dan model prediksi.
e. Menstandarisir ukuran perusahaan.
f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta
melakukan prediksi di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa keterbatasan analisis rasio keuangan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak
salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Harahap 2008:299 ialah antara lain:
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat
digunakan untuk kepentingan pemakainya. b.
Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini seperti:
1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu
banyak mengandung taksiran yang dapat dinilai biasa atau objektif.
2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan
dari rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar.
3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa
berdampak pada angka rasio. 4.
Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan
yang berbeda. c.
Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
d. Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan
kesulitan dalam menghitung rasio. e.
Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda maka
perbandingan dapat menimbulkan kesalahan.
2.1.4.3. Jenis – Jenis Analisis Rasio Keuangan
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan menentukan waktu serta cakupan tindakan yang
diperlukan.Rasio ini dapat dihitung melalui sumber
Universitas Sumatera Utara
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Risiko Likuiditas perusahaan jangka pendek dipengaruhi oleh kapan arus kas masuk dan arus kas keluar
terjadi serta prospek arus kas untuk kinerja masa depan. Analisis rasio ini diarahkan pada aktivitas operasi
perusahaan, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari penjualan produk dan jasa serta
persyaratan dan ukuran modal kerja. Rasio likuiditas meliputi:
1. Current Ratio
Current Ratio
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Current Ratio biasa disebut dengan
modal kerja Working Capital Ratio. Jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan,
perusahaan mulai lambat membayar hutang usaha, pinjaman bank dan kewajiban lainnya yang akan
meningkatkan kewajiban lancar. Hal ini merupakan pertanda adanya masalah karena jika kewajiban lancar naik
lebih cepat daripada aktiva lancar, maka rasio lancar akan turun.
Universitas Sumatera Utara
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan
menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100.
Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar.
Rumus: Current Ratio =
௧௩ ௨௧
x100
2. Cash Ratio
Cash Ratio
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek yang akan segera atau harus dilunasi dengan uang kas yang tersedia dengan uang kas
yang tersedia dalam perusahaan. Rumus:
Cash Ratio =
௦ା ௨௧
x 100
3. Quick Ratio
Quick Ratio
atau disebut juga Acid TestRatio adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban dengan tidak memperhitungkan persediaan,
Universitas Sumatera Utara
karena persediaan memerlukan waktu yang relatif untuk direalisasikan menjadi uang kas.
Persediaan pada umumnya ialah aset lancar perusahaan yang paling tidak likuid sehingga persediaan
merupakan aset dimana kemungkinan besar akan terjadi kerugian jika terjadi likuidasi.
Oleh karena itu, rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan adalah sangat penting artinya. Semakin besar rasio ini semakin
baik. Angka rasio tidak harus 100 atau 1:1. Rumus:
Quick Ratio =
௧௩ି௦ௗ ௨௧
x 100
4. Inventory to Net Working Capital
Inventory to Net Working Capital merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja
perusahaan. Rumus:
Inventory to Net Working Capital =
௦ௗ ௧௩ି௨௧
Universitas Sumatera Utara
5. Cash Turn Over
Cash Turn Over digunakan untuk mengukur tingkat
ketersediaan kas untuk membayar tagihan dan biaya – biaya yang berkaitan dengan penjualan.
Rumus: Cash Turn Over =
௨௦ ௗ௦
x 100
b. Rasio Solvabilitas