Analisis Karakteristik Responden Analisis Deskriptif

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Social Media Yang Sering Digunakan. No Jenis Social Media Frekuensi Orang Persentase 1 Facebook 26 16,3 2 Twitter 77 48,1 3 Lain-lain instagram, path, linked 57 35,6 Jumlah 160 100 Sumber: Data Primer 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 160 responden di Yogyakarta memiliki ataupun menggunakan pengguna social media, dan memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian, terdapat sebanyak 26 responden 16,3 menggunakan social media Facebook. Sebanyak 77 responden 48,1 menggunakan social media Twitter dan sebanyak 57 responden 35,6 menggunakan social media lain instagram, path, linked. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini merupakan pengguna social media Twitter. 4 Frekuensi Mengakses Social Media Hasil uji karakteristik responden berdasarkan frekuensi mengakses social media ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi mengakses social media No Frekuensi akses Frekuensi Orang Persentase 1 1 jamhari 20 12,5 2 1-2 jamhari 62 38,8 3 3 jamhari 78 48,8 Jumlah 160 100 Sumber: Data Primer 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 160 responden di Yogyakarta memiliki ataupun menggunakan pengguna social media dan memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian, terdapat sebanyak 20 responden 12,5 mengakses social media selama 1 jamhari. Sebanyak 62 responden 38,8 mengakses social media selama 1-2 jamhari. Sebanyak 78 responden 48,8 mengakses social media selama 3 jamhari. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini mengakses social media selama 3 jamhari .

b. Analisis Deskripsi Kategori Variabel

Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu tentang electronic word of mouth, persepsi nilai, dan minat beli. Deskripsi data yang disajikan meliputi Minimum, Maximum, Mean M i dan standar deviasi SDi. Penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada kategori menurut Saifuddin 2011 sebagai berikut : a. Tinggi = X ≥M+SD b. Sedang = M+SDX ≥M-SD c. Rendah= M-SD X Data yang diperoleh dari jawaban responden dapat dideskripsikan dalam tiga kelompok kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengkategorian tersebut didasarkan pada nilai mean dan standar deviasi pada variabel tersebut, yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Data Deskriptif Variabel Sumber: Data Primer2015 Perhitungan berdasarkan nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal adalah sebagai berikut: 1 Minat Beli Hasil uji deskriptif pada variabel minat beli diperoleh nilai mínimum sebesar 7; nilai maksimum sebesar 35; mean sebesar 21; dan standar deviasi sebesar 5,60. Selanjutnya data persepsi harga dikategorikan dengan menggunakan skor rata-rata ideal M i dan simpangan baku ideal SD i . Jumlah butir pernyataan untuk variabel persepsi harga terdiri dari 5 pernyataan yang masing-masing Descriptive Statistics 160 13,00 33,00 23,8063 4,11699 160 15,00 38,00 28,8313 4,56432 160 5,00 15,00 10,0438 2,16707 160 Minat_Beli Electronic_ Word_of_Mouth Persepsi_Nilai Valid N listwise N Minimum Maximum Mean Std. Deviation mempunyai skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Kategorisasi untuk variabel minat beli disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.6 Kategorisasi Variabel Minat Beli Y Kategori Interval Skor Frekuensi orang Persentase Tinggi X ≥ 30,40 43 26,9 Sedang 17,60 ≤ X 30,40 115 71,9 Rendah X 17,60 2 1,3 Jumlah 160 100 Sumber: Data Primer 2015 Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 43 responden 26,9 memberikan penilaian terhadap variabel minat beli dalam kategori tinggi. Sebanyak 115 responden 71,9 memberikan penilaian terhadap variabel minat beli dalam kategori sedang, dan sebanyak 2 responden 1,3 memberikan penilaian terhadap variabel minat beli dalam kategori rendah. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian pada variabel minat beli dalam kategori sedang, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menganggap minat beli pada produk Bowl-Ling Fruit Bar di Yogyakarta cukup baik dan cukup mempengaruhi minat beli konsumen. 2 Electronic Word Of Mouth Hasil analisis deskriptif pada variabel electronic word of mouth diperoleh nilai minimum sebesar 8; nilai maksimum sebesar 40; mean sebesar 24; dan standar deviasi sebesar 6,40. Selanjutnya data atribut produk dikategorikan dengan menggunakan skor rata-rata ideal M i dan simpangan baku ideal SD i . Jumlah butir pernyataan untuk variabel atribut produk terdiri dari 5 pernyataan yang masing-masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Kategorisasi untuk variabel electronic word of mouth disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.7 Kategorisasi Variabel Electronic Word Of Mouth X1 Kategori Interval Skor Frekuensi orang Persentase Tinggi X ≥ 26,60 63 39,4 Sedang 15,40 ≤ X 26,60 95 59,4 Rendah X 15,40 2 1,3 Jumlah 160 100 Sumber: Data Primer 2015 Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 63 responden 39,4 memberikan penilaian pada variabel electronic word of mouth dalam kategori tinggi. Sebanyak 95 responden 59,4 memberikan penilaian terhadap variabel electronic word of mouth dalam kategori sedang, dan sebanyak 2 responden 1,3 memberikan penilaian terhadap variabel atribut produk dalam kategori rendah. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian pada variabel electronic word of mouth dalam kategori sedang, sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen menganggap electronic