46 Selanjutnya kisi-kisi tersebut dijadikan sebagai dasar penyusunan alat
bantu instrumen di lapangan berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi.
a. Pedoman observasi
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk
check list.
Proses observasi dilakukan dengan memberikan tanda
check list
√ pada kolom yatidak. Bila kejadian yang diamati lebih dari 1 kali, maka pemberian tanda cukup 1 kali dalam setiap pengamatan. Pedoman
observasi pelaksanaan layanan bimbingan belajar terlampir pada lampiran 2, halaman 101.
b. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan dalam memperoleh informasi yang lebih mendalam dari hasil observasi. Pedoman
wawancara terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan manajemen disiplin kelas, pemberian umpan balik selama pengajaran,
pengembangan pengajaran dan suasana pengajaran yang kondusif yang diberikan oleh guru kelas bagi siswa tunagrahita ringan. Wawancara
dilakukan dengan guru kelas, guru pendamping khusus, siswa tunagrahita ringan dan teman siswa. Pedoman wawancara dapat dilihat pada
lamipran 3, halaman 103.
47
F. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman 1984: 21-23 mengajukan model analisis data dalam penelitian kualitatif, dikenal dengan model interaktif. Langkah-langkah
analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Reduksi data Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan,
penyederhanaan abstraksi dan pentrasformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Kegiatan reduksi data
adalah suatu
bentuk analisis
untuk mempertajam,
memilih, memfokuskan, dan membuang dan menyusun data dalam suatu cara
dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan. Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan
pada layanan bimbingan pembelajaran bagi siswa tunagrahita ringan. reduksi data dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
observasi pembelajaran di dalam dan di luar kelas, wawancara dengan guru kelas II, siswa tunagrahita ringan, teman siswa dan guru
pendamping khusus serta data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi pada pelaksanaan layanan bimbingan pembelajaran.
2. Model data data display
Langkah yang dilakukan setelah reduksi data yaitu model data. Model dapat berupa matrik, grafik, jaringan kerja dan bagan. Bentuk
yang paling sering dari model data kualitatif adalah teks naratif.
48 Penyajian data pelaksanaan layanan bimbingan pembelajaran bagi
siswa tunagrahita ringan dalam penelitian ini dalam bentuk teks naratif. Data tersebut berasal dari hasil observasi pembelajaran di dalam dan di
luar kelas, wawancara dengan guru kelas II, siswa tunagrahita ringan, teman siswa dan guru pendamping khusus serta data yang diperoleh dari
hasil studi dokumentasi. 3.
Penarikanverifikasi kesimpulan Langkkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan
verifikasi kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Hal ini juga dapat berbalik, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan kredibel. Penarikan kesimpulan diperoleh dari data hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi tentang pelaksanaan layanan bimbingan pembelajaran bagi siswa tunagrahita ringan di kelas II SD N 1 Ngulakan.
G. Pengujian Keabsahan Data
Mohammad Idrus 2009: 145 menjelaskan bahwa uji keabsahan data penelitian kualitatif diperoleh dari data yang valid dan reliabel. Terpenuhinya
validitas data, dapat dilakukan dengan cara: