Pembahasan Hasil Pen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kemampuan motorik kasar ini: Gambar 5. Peningkatan Kemampuan Sebelum Tindakan, Tin

D. Pembahasan Hasil Pen

Dalam upaya meni kelompok B di TK ABA N memalui permainan tradisional dilakukan dalam dua siklus pertemuan. Berdasarkan ha tradisional jamuran dan jemok’an motorik kasar pada anak kemampuan motorik kasar skor 39,5 24,69 dan penin II mencapai skor 40,5 25,31. 20 40 60 80 100 120 140 160 Sebelum Tindakan 52 S k o r 87 kasar anak kelompok juga disajikan melalui grafik Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok Sebelum Tindakan, Tindakan Siklus I dan Tindakan Siklus II enelitian meningkatkan kemampuan motorik kasar pada Ngabean 2 Tempel Sleman Yogyakarta, maka d adisional Jamuran dan Jemok’an Ajak-ajakan lus tindakan, dan masing masing siklus terdiri hasil penelitian yang dilakukan bahwa pe jemok’an ajak-ajakan dapat meningkatkan kem ak kelompok. Hal ini dapat dilihat dari peni ar dari sebelum tindakan ke tindakan Siklus II m peningkatan skor dari tindakan Siklus I ke tindaka 5,31. Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II 52 100.5 141 Peningkat an M ot orik Kasar rafik berikut Kelompok B dari II pada anak dilakukan ajakan , yang terdiri dari dua permainan kemampuan peningkatan II mencapai tindakan Siklus 88 Berdasarkan hasil peningkatan motorik kasar pada anak kelompok B yang dilakukan melalui permainan tradisional dapat ditegaskan bahwa permainan tradisional mengandung unsur-unsur gerak mampu membantu anak mengoptimalkan gerakan melompat dan lari, seperti yang dicapai dalam indikator penelitian ini. Permainan yang dilakukan tidak lepas dari gerak, karena dalam aktivitas permainan bisa menimbulkan efek yang menyenangkan dan gembira, bisa dilakukan secara spontanitas dan suka rela serta tidak ada unsur paksaan, ada aturan yang diciptakan oleh pemainnya sendiri dan sifatnya insidentil, dan dalam aktivitasnyaanak bisa termotivasi untuk menyenangi permainan. Pendapat di atas seperti ditegaskan oleh Mayke S. Tedja Saputra 2001: 48 bahwa manfaat permainan terhadap perkembangan anak, yaitu: 1 anak menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain, dan 2 bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak. Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukan kondisi tersebut. Kondisi tersebut salah satunya upaya mengembangkan keterampilan mootrik kasar. Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya, berjalan, berlari, berlompat, dan sebagainya. Seperti ditegaskan oleh Zulaeha Hidayati 2010: 61 bahwa motorik kasar anak adalah kemampuan gerak anak yang dilakukan oleh otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh anak. Misal duduk, berlari, melompat, 89 meloncat, melempar dan lain-lain. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan dalam diri anak karena proses kematangan setiap anak berbeda-beda. Dalam penelitian ini indikator kemampuan motorik kasar anak kelompok B ditunjukkan melalui kemampuan lompat dan kemampuan lari. Menurut Haywood 1993: 103 lari merupakan sebuah keterampilan gerak yang lebih tinggi daripada berjalan, tetapi beberapa ciri penting dari kedua gerakan tersebut hampir sama. Sedangkan gerakan melompat menurut Ahadin 2010: 4 merupakan suatu gerakan untuk berpindah tempat. Gerakan lompat merupakan gerak lokomotor, di mana gerakan berputar merupakan gerak manipulatif, sedangkan untuk menjaga keseimbangan merupakan stabilitas. Kedua gerakan ini merupakan unsur-unsur yang terkandung dalam kemampuan motorik kasar, yaitu unsur daya tahan dan power. Berdasarkan uraian di atas, bahwa pada intinya anak menyukai suasana kegiatan dengan variasi permainan yang dilakukan, sehingga memunculkan hal- hal ataupun tantangan yang baru. Untuk itu kegiatan fisik motorik kasar anak harus dikembangkan dan diperkaya dengan inovasi-inovasi yang baru, agar dapat memotivasi dan menarik anak untuk melakukannya. Melalui permainan tradisional ini mampu mengembangkan kemampuan motorik kasar anak, terutama dalam kemampuan lompat dan lari, yang akhirnya meningkatkan unsur daya tahan power anak. Selain pemilihan metode permainan di atas, pentingnya upaya guru dalam mengoptimalkan kemampuan motorik kasar pada anak. Pembelajaran motorik kasar anak berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang sesuai harapan 90 merupakan tujuan setiap guru. Untuk itu guru harus dapat memberi motivasi kepada anak untuk mengikuti gerakan-gerakan yang dilakukan guru dengan semangat dan gembira. Selain itu guru perlu memilih tujuan yang akan dicapai dan menentukan gerakan, keterampilan yang perlu dikuasai anak. Seperti yang ditegaskan oleh Bambang Sujiono, dkk., 2007: 2.4 dalam pembelajaran motorik anak yang perlu diperhatikan adalah: 1 Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan motoriknya. 2 Memperlakukan anak dengan sama, tidak membandingkan anak satu dengan yang lainnya karena kemampuan anak berbeda-beda. 3 Memperkenalkan beberapa jenis keterampilan motorik. Misal berbagai jenis olahraga pada anak. 4 Meningkatkan kesabaran guru karena setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai keterampilan. 5 Aktivitas fisik yang diberikan ke anak harus bervariasi, yaitu aktivitas fisik untuk bermain dan bergembira sambil menggerakkan badan. 6 Berilah anak-anak aktivitas fisik yang memungkinkan anak menikmati dan dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai perkembangannya. 7 Saat melakukan aktivitas fisik yang menempatkan anak bersama temannya. 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik kasar anak kelompok B di TK ABA Ngabean 2 Tempel Sleman Yogyakarta dapat ditingkatkan melalui permainan tradisional. Hal ini dibuktikan kemampuan motorik kasar anak sebelum tindakan mencapai skor 61 38,13 kategori Belum Berkembang BB. Pada tindakan Siklus I dapat mencapai skor 100,5 62,81 kategori Berkembang Sesuai Harapan BSH. Peningkatan dari sebelum tindakan ke tindakan Siklus I mencapai skor 39,5 24,69. Pada tindakan Siklus II mencapai skor 141 88,13 kategori Berkembang Sangat Baik BSB. Peningkatan skor dari tindakan Siklus I ke tindakan Siklus II mencapai skor 40,5 25,31. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: 1 untuk mengoptimalkan kemampuan melompat, guru menjelaskan langkah-langkah permainan secara berurutan dan mendemonstrasikan gerakan serta memberikan kesempatan anak menirukan sebanyak dua kali, 2 untuk mengoptimalkan kemampuan lari, maka setiap anak yang “mentas” guru memberi tanda dengan kain hijau dilengan anak, agar dapat membedakan anak yang “mentas”, sehingga arah yang dituju oleh anak yang “dadi” menjadi lebih jelas dan terarah, dan 3 untuk mengoptimalkan kemampuan lari ke arah yang dituju, maka wilayah permainan jemok’an ajak-ajakan diberi pembatas bendera, membagi anak menjadi dua kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 10 anak.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Planggu 2 Klaten Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA KELOMPOK B Peningkatan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola Kelompok B TK ABA Pandes 1 Wedi Klaten Tahun 2012/2013.

1 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR NELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK GUNUNG PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK MINGGIRAN YOGYAKARTA.

1 6 157

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN TURI SLEMAN YOGYAKARTA.

2 10 153

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN “INGKLING” PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK MINOMARTANI I NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 133

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A DI TK ABA NGABEAN I TEMPEL SLEMAN.

0 0 168

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA GONDANG.

0 4 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PUSPASIWI 2 SLEMAN.

0 3 169

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK PERKUSI TERHADAP PERSEPSI BUNYI IRAMA PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN I KEMUSUH BANYUREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 132

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK KHALIFAH SUKONANDI YOGYAKARTA.

1 3 175