60
D. Proses Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan kelas akan direndancakan dalam suatu siklus tindakan. Pada setiap tindakan yang dilaksanakan berlangsung muali dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Materi atau kegiatan pembelajarannya dilaksanakan dalam bentuk permainan tradisional. Penelitian tindakan kelas ini
melalui empat tahapan, di antaranya: 1. Perencanaan Tindakan
a. Membuat Rencana Kegiatan Harian RKH, materi yang diajarkan tentunya sesuai dengan kurikulum yang dituangkan dalam RKH. RKH ini
berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pengembangan motorik kasar.
b. Guru mempersiapkan lembar observasi peningkatan motorik kasar anak. c. Mempersiapkan sarana dan media yang akan digunakan, yaitu halaman
sekolah sebagai tempat pelaksanaan permainan serta sarana pendukung lainnya.
d. Materi permainan tradisional yang ditekankan pada penelitian ini meliputi dua permainan, yaitu Jamuran dan Jemok’an Ajak-ajakan.
2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini dilakukan selama pembelajaran berlangsung
dengan dibantu teman sejawat kolaborator untuk mengamati keterlibatan atau partisipasi anak saat kegiatan bermain Jamuran maupun bermain
Jemok’an Ajak-ajakan . Langkah bermain Jamuran, sebagai berikut:
a. Permainan dimulai dengan “hompimpah” untuk menentukan menang mentas dan kalah dadi.
61 b. Anak yang menang mentas bergandengan tangan membentuk lingkaran
dan yang kalah dadi ditengah menyerupai jamur. c. Selanjutnya sambil bergandengan tangan mengitari anak yang “dadi”
sambil menyanyikan lagu Jamuran. Langkah-langkah permainan Jemok’an Ajak-ajakan, sebagai berikut:
a. Permainan dimulai dengan “hompimpah” oleh semua para peserta pemain atau pingsut untuk menentukan urutan nomor bermain.
b. Setelah “hompimpah” didapatkan yang seorang anak yang bertugas sebagai pengejar sedangkan anak lainya segera berlarian secepat mungkin,
mereka berlarian sejauh mungkin menghindari pengejar. c. Anak yang bertugas menjaga akan berusaha mendapatkan korban untuk
menjaga menggantikan dirinya. d. Dalam permainan ini anak yang dikejar berhak untuk jadi patung, apabila
sewaktu yang dikejar mengatakan patung maka dia akan menjadi patung, bersikap seolah-olah menjadi patung dengan sikap tidak boleh bergerak
dan berbicara dengan siapapun sebelum terbebas kembali, sehingga pengejar tidak dapat menangkap dia, sehingga yang lain menjadi target
sasaran untuk dikejar dan ditangkap. Selanjutnya hasil dari kegiatan anak diamati dan dicatat sebagai hasil
pengamatan untuk dievaluasi dan direfleksi bersama kolaborator, sehingga dapat menentukan, merencanakan pertemuan berikutnya ke arah peningkatan
motorik kasar anak kelompok B.
62 3. Observasi
Kegiatan yang dilakukan adalah observasi terhadap tindakan dengan cara mengamati, mencatat secara teliti dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan. Observasi dilakukan sebelum kegiatan, saat kegiatan berlangsung dan setelah kegiatan. Observasi ini dilakukan oleh peneliti
bersama kolaborator yang sebelumnya sudah sepakat persepsinya terhadap kegiatan pembelajarannya menggunakan lembar observasi.
4. Refleksi Data-data yang sudah diperoleh dari observasi baik sebelum maupun
setelah kegiatan tersebut kemudian dicatat, dikumpulkan dan dianalisis serta didiskusikan bersama kolaborator. Setiap akhir tindakan dalam setiap siklus
peneliti dan kolaborator menganalisis apa pelaksanaan tindakan sudah sesuai perencanaan, apakah format observasi perlu ditambah dan sebagainya,
sehingga hasil analisis tadi dapat digunakan untuk menentukan langkah tindakan selanjutnya. Diskusi tersebut untuk mengevaluasi hasil tindakan,
masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Setelah itu mencari jalan keluarnya agar dibuat rencana perbaikan
pada tahap kegiatan selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data