27 keterampilan-keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan yang sudah
dimilikinya. Perkembangan ini juga ditunjukkan oleh keseimbangan yang baik seperti dalam dalam meniti balok titianpapan titian, melompati berbagai objek,
meloncat dengan baik, melompati tali, melompat dan turun melewati beberapa anak tangga, memanjat, koordinasi gerakan berenang, dan bahkan mengendarai
sepeda roda dua. Kemampuan gerak motorik kasar anak usia 5-6 tahun dapat berkembang dengan baik apabila anak mempunyai kesempatan untuk melakukan
dan tersedianya peralatan yang dibutuhkan. Selain itu juga tidak terlepas dari stimulasi, bimbingan orang dewasa atau pendidik dalam menciptakan
pembelajaran motorik kasar.
4. Pembelajaran Motorik Kasar Anak Taman Kanak-kanak
Anak-anak usia TK merupakan anak-anak yang masih memerlukan pengawasan dan bimbingan dari orang yang lebih tua. Salah satu cara belajarnya
dengan meniru perbuatan orang yang lebih tua misalnya orang tua atau guru. Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran motorik kasar anak guru
membutuhkan latar belakang yang kuat untuk menentukan kegiatan fisik motorik yang tepat dan bermakna bagi anak. Selain itu guru juga perlu menentukan tingkat
keberhasilan yang sesuai dengan kemampuan anak. Pembelajaran motorik kasar anak TK dilakukan melalui kegiatan bermain.
Melalui bermain pengembangan motorik kasar anak dapat dikembangkan sehingga guru harus dapat menentukan aktivitas fisik yang sesuai pertumbuhan
28 dan perkembangan anak. Berikut beberapa hal menurut Bambang Sujiono, dkk.,
2007: 2.4 dalam pembelajaran motorik anak yang perlu diperhatikan adalah: a. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak
melatih keterampilan motoriknya. b. Memperlakukan anak dengan sama, tidak membandingkan anak satu
dengan yang lainnya karena kemampuan anak berbeda-beda. c. Memperkenalkan beberapa jenis keterampilan motorik. Misal berbagai
jenis olahraga pada anak. d. Meningkatkan kesabaran guru karena setiap anak memiliki jangka
waktu sendiri dalam menguasai keterampilan. e. Aktivitas fisik yang diberikan ke anak harus bervariasi, yaitu aktivitas
fisik untuk bermain dan bergembira sambil menggerakkan badan. f. Berilah anak-anak aktivitas fisik yang memungkinkan anak menikmati
dan dapat
mencapai kemampuan
yang diharapkan
sesuai perkembangannya.
g. Saat melakukan aktivitas fisik yang menempatkan anak bersama temannya.
Pembelajaran motorik kasar anak berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang sesuai harapan merupakan tujuan setiap guru. Untuk itu guru harus
dapat memberi motivasi kepada anak untuk mengikuti gerakan-gerakan yang dilakukan guru dengan semangat dan gembira. Selain itu guru perlu memilih
tujuan yang akan dicapai dan menentukan gerakan, keterampilan yang perlu dikuasai anak.
Proses pembelajaran untuk pengembangan motorik kasar anak diperlukan perencanaan kegiatan di antaranya: tujuan kegiatan, tema atau topik kegiatan,
metode, tempat kegiatan, peralatan dan bahan yang digunakan dan urutan langkah kegiatan.
Selanjutnya guru
melaksanakan kegiatan
meliputi kegiatan
pembukaanawal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
29
5. Metode Pembelajaran Motorik Kasar pada Anak