16 pengetahuan saja atau berbagai fakta yang dihafal, tetapi siswa dituntut untuk
aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis 1993: 6, tujuan
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebagai berikut: a. Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia
serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya. b. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA, berupa
“keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana. c. Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan
masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran penciptanya. d. Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengembangkan keterampilan-
keterampilannya dan dapat melatih siswa untuk dapat berpikir serta bertindak secara rasional dan kritis terhadap persoalan yang bersifat ilmiah yang ada di
lingkungannya. Keterampilan-keterampilan yang diberikan kepada siswa sebisa mungkin disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia dan
karakteristik siswa Sekolah Dasar, sehingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.
4. Tujuan Pembelajaran IPA di SD
Menurut Sulistyorini, 2007: 42 pembelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
17 a. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
teknologi, dan masyarakat. b. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan pembuatan keputusan. c. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang
akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. d. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam
kehidupan sehari-hari. e. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman kebidang
pengajaran lain. f. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
g. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari.
Dalam penelitian, sekolah dasar yang digunakan sebagai lokasi penelitian menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sebagai dasar
dalam merumuskan pembelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD memuat ketentuan aspek yang hendak dicapai dalam pembelajaran IPA di SD,
khususnya kelas IV secara garis besar tujuan pembelajaran IPA adalah benda dan alam sekitar, dimana pembelajaran IPA bertujuan untuk mengidentifikasi
benda dan sifatnya, dan mendeskripsikan proses perubahan benda dan hubungan antar sifat benda serta manfaatnya bagi kehidupan.
Berdasarkan tujuan pembelajaran IPA SD di atas, maka jelaslah bahwa pembelajaran IPA diperlukan suatu kemampuan dan keterampilan guru yang
benar-benar menguasai sifat-sifat dan konsep keilmuan IPA secara mendalam. Pembelajaran tidak hanya berupa transfer pengetahuan dari guru kepada siswa,
tetapi bagaimana hasil pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa.
5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPA
Menurut Sulistyorini 2007: 43 untuk mengajarkan IPA dikenal beberapa pendekatan, yakni 1 pendekatan kepada fakta-fakta, 2 pendekatan
18 konsep, dan 3 pendekatan proses. Pendekatan yang menggunakan pendekatan
faktual terutama bermaksud menyodorkan penemuan-penemuan IPA. Pendekatan ini tidak mencerminkan gambaran yang sebenarnya tentang sifat
IPA. Selanjutnya pendekatan konsep adalah suatu ide yang mengikat banyak fakta menjadi satu. Untuk memahami suatu konsep, anak perlu bekerja dengan
objek-objek kongkret, memperoleh fakta-fakta, melakukan eksplorasi dan manipulasi ide secara mental, tidak sekedar menghafal. Oleh karena itu,
pendekatan konsep memberikan gambaran lebih jelas tentang IPA dibandingkan dengan pendekatan faktual. Kemudian suatu pendekatan proses
dalam pembelajaran IPA didasarkan atas pengamatan yang disebut sebagai keterampilan proses dalam IPA.
Pembelajaran dalam keterampilan proses dapat diartikan untuk memahami suatu konsep, siswa tidak diberi tahu oleh guru, tetapi guru
memberi peluang pada siswa untuk memperoleh dan menemukan konsep melalui pengalaman siswa dengan mengembangkan keterampilan dasar melalui
percobaan membuat kesimpulan sehingga mampu melakukan penelitian sederhana yang tahap pengembangannya disesuaikan dari tahapan suatu proses
penelitian atau eksperimen, yakni meliputi observasi, klasifikasi, interprestasi, prediksi, hipotesis, mengendalikan variabel, merencanakan dan melaksanakan
penelitian, inferensi, aplikasi, dan komunikasi Sulistyorini, 2007: 9-10. Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan yang sesuai. Karena dalam pembelajaran itu siswa memperoleh dan menemukan kosep melalui
19 pengalaman sendiri, sekaligus belajar proses dan produk. Jadi di dalam
pembelajaran yang menggunakan keterampilan proses terkandung dimensi proses, produk dan pengembangan sikap.
Pembelajaran di SDMI akan efektif bila siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu guru SDMI perlu menerapkan prinsip-
prinsip pembelajaran IPA di SDMI. Prinsip-prinsip pembelajaran IPA di SDMI menurut Maslichah
Asy’ari 2006: 44 adalah prinsip motivasi, prinsip latar, prinsip menemukan, prinsip belajar melakukan learning to doing,
prinsip belajar sambil bermain, prinsip hubungan. Prinsip motivasi, merupakan daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi siswa perlu di
tumbuhkan, guru harus berperan sebagai motivator sehingga muncul rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran. Prinsip latar, pada hakikatnya siswa telah
memiliki pengetahuan awal. Oleh karena itu dalam pembelajaran sebaiknya guru perlu menggali pengetahuan, keterampilan, pengalaman apa yang telah di
miliki siswa sehingga kegiatan pembelajaran tidak berawal dari kekosongan terhadap materi.
Prinsip menemukan, pada dasarnya siswa sudah memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga berpotensi untuk mencari tahu guna menemukan sesuatu.
Prinsip belajar sambil melakukan, pengalaman yang di peroleh melalui bekerja merupakan hasil belajar yang tidak mudah di lupakan. Oleh karena itu dalam
proses pembelajaran hendaknya siswa di arahkan untuk berkegiatan. Prinsip belajar sambil bermain, bermain merupakan kegiatan yang di sukai pada usia
SD, dengan bermaian akan menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga
20 akan mendorong siswa untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu dalam setiap pembelajaran perlu diciptakan suasana yang menyenangkan melalui kegiatan bermain sehingga memunculkan daya
kreatifan siswa. Sedangkan, prinsip hubunganrelevansi, dalam beberapa hal kegiatan belajar akan lebih berhasil jika di kerjakan secara berkelompok.
Dengan kegiatan berkelompok siswa tahu kelebihan dan kekurangannya sehingga tumbuh kesadaran perlunya interaksi dan kerjasama dengan orang
lain.
6. Karakteristik Mata Pelajaran IPA