Hakikat Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

10 Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan sehingga dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam. IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar Depdiknas, 2007: 33. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah.

2. Hakikat Pembelajaran IPA

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA. Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan science artinya ilmu 11 pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam IPA atau science dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis 1993: 4, science adalah “Science is a collection of well attested theories which explain the patterns and regularities among carefully studied phenomena ”. Bila diterjemahkan secara bebas IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama. Pendapat Harre ini memuat dua hal yang penting yaitu pertama, bahwa IPA suatu kumpulan pengetahuan yang berupa teori-teori. Kedua, bahwa teori-teori itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam. Lebih lanjut Jacobson Bergman 1980: 4, mendefinisikan IPA sebagai berikut “Science is the investigation and interpretation of events in the natural, physical environment and within our bodies”. IPA merupakan penyelidikan dan interpretasi dari kejadian alam, lingkungan fisik, dan tubuh kita. Seperti halnya setiap ilmu pengetahuan, Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai objek dan permasalahan jelas yaitu berobjek benda-benda alam dan mengungkapkan misteri gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Powler Usman Samatowa, 2006: 2, IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. 12 IPA memegang peranan penting dalam kehidupan. Hal ini disebabkan karena kehidupan kita sangat tergantung dari alam, zat yang terkandung di alam dan segala jenis gejala yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam berasal dari bahasa Inggris „science’. Kata „science‟ berasal dari bahasa latin „scientia‟ yang berarti saya tahu Trianto, 2010: 136. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari objek yang berupa benda alam, dan permasalahan yaitu berupa gejala-gejala yang ditunjukkan benda alam, serta proses keilmuan yaitu menemukan konsep-konsep IPA Sudjoko, 1984: 2. Kardi dan Nur mengemukakan bahwa, IPA mempelajari tentang alam semesta beserta isinya, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat di amati oleh indera. IPA dipandang sebagai ilmu kealaman yang mengamati zat, baik makhluk hidup maupun benda mati Trianto, 2010: 136. IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan yang lain Abdullah dan Eny Rahma, 2008: 18. Pembelajaran IPA sebagaimana tujuan pendidikan secara umum yang termaktub dalam taksonomi Bloom bahwa pembelajaran dapat memberikan pengetahuan kognitif. Di samping itu, pembelajaran sains dapat memberikan sebuah keterampilan psikomotorik, kemampuan sikap ilmiah afektif, pemahaman, kebiasaan, dan apresiasi. Di dalam mencari jawaban terhadap 13 suatu permasalahan yang dapat membedakannya dengan pembelajaran lain Trianto, 2010: 142. Hakikat dan tujuan pembelajaran IPA menurut Depdiknas 2003: 2 antara lain sebagai berikut: a. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan dan hubungan antara sains dan teknologi. c. Keterampilan dan kemauan untuk menangani peralatan, memecahkan masalah dan melakukan observasi. d. Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, objektif, jujur terbuka, benar dan dapat bekerja sama. e. Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam. f. Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam teknologi. IPA pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi melalui serangkaian proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya diwujudkan sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal Trianto, 2010: 141. Nilai-nilai yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain sebagai berikut Trianto, 2010: 141-142: a. Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metode ilmiah. b. Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamaan, menggunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah. 14 c. Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik dalam kaitan dengan pembelajaran sains dan kehidupan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam dan proses yang terjadi di dalamnya untuk mengungkapkan fakta, konsep, dan prinsisp yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu. IPA bermula dan berkembang berdasarkan rasa ingin tahu manusia untuk mempelajari berbagai hal.

3. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar