PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA.

(1)

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Fidaresta Taileleu NIM 12108249007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul "PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IFA SISWA KELAS IV SD NEGERI KRATON" yang disusun oleh FidarestaTaileleu, NIM

12108249007 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Drs. uparlan,M.Pd.I. NIP 19630427 199203 1 001


(3)

PERNYATAAN Saya yang hertandatangan di bawah ini:

: Fidaresta Taileleu : 12108249007

: Pendidikan Sekolah Dasar (PSD) : Ilmu Pendidikan

Jurusan

: Universitas Negeri Yogyakarta

: Pemanfaatan Linglrungan Alam Sebagai Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran IFA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kraton.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, skripsi ini tidak·terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau lrutipan dengan mengilruti tata pe ulisan k;arya ilmiah yang telah lazim.

Fakultas Lembaga Judul Nama Nim

Yogyakarta,

d-s

エjッB・エGャ|セ €t セッ \E> Yセァ menyatakan,

Fidaresta Taileleu NIM 12108249007


(4)

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON." yang disusun oleh Fidaresta Taileleu, NIM 12108249007 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal

r

4November

zor

6dan dinyatakan lulus.

Nama

Ikhlasul ArdiNu ッィセ M. Pd. Sungkono, M. Pd.

, ,'.

lV

Tanggal

セDiN|セNAセ「

aAiセO_MNHIiG

セDNヲAセAXPセ


(5)

v MOTTO

“Nilai dari sebuah ide terletak pada bagaimana penggunaannya” (Thomas Alva Edison)

“Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman” (Albert Einstein)

Dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan alam sebagai sumber belajar akan memperoleh pengetahuan baru bagi siapapun

yang mengalaminya. (Penulis)


(6)

vi

PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Bapak Alpian Taileleu, dan Ibu Jasniati Taileleu tercinta. 2. Tanah air tercinta, Agama, Nusa dan Bangsa dan


(7)

vii

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA Oleh

Fidaresta Taileleu NIM 12108249007

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton, dan mendeskripsikan hambatan yang terjadi dan solusi yang dilakukan dalam proses pembelajaran IPA.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak 14 orang dan satu orang guru kelas IV. Obyek penelitian ini adalah pemanfaatan lingkungan alam dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, Penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dalam proses pembelajaran IPA Guru dan siswa konsisten memanfaatkan media lingkungan alam fisik (abiotik) yaitu sinar matahari, tanah, kandang kucing dan pot bunga, media lingkungan alam hayati (biotik) yaitu: bunga dalam pot dan kucing. (2) Langkah-langkah pembelajaran yaitu: (a) Melakukan penyelidikan lingkungan alam yang akan dimanfaatkan dengan kondisi siswa. (b) Guru menyusun perencanaan pembelajaran. (c) Mengorganisasikan siswa menjadi 3 kelompok. (d) Melaksanakan pembelajaran dengan menjelaskan materi kepada siswa, menyampaikan instruksi kepada siswa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, melakukan pengamatan di lingkungan alam, Siswa mendiskusikan hasil pengamatan lingkungan alam di dalam kelas, dan meyelesaikan tugas individu secara mandiri. Diakhiri dengan pujian yang disampaikan oleh guru kepada siswa. (e) Melakukan pemajangan hasil kerja kelompok dengan suara nyaring dan jelas. (f) Guru menindak lanjuti kegiatan siswa dengan memberikan tugas individu untuk dikumpulkan hari itu juga. (3) Hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran IPA yaitu: siswa yang sulit dikondisikan. (4) Adapun solusi yang dilakukan oleh guru adalah dengan cara menasehati dan menegur setiap siswa yang melakukan pelanggaran.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Pujisyukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pemebelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton” ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, FIP, UNY.

Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara di bawah ini.

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di UNY.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk penelitian.

3. Ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

4. Bapak Drs. Suparlan, M. Pd.I. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan masukan dalam penulisan skripsi ini.


(9)

ix

5. Bapak dan Ibu Dosen PGSD FIP UNY yang telah membekali ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan tersebut dapat penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Kepala Sekolah SD N Kraton yang telah memberikan ijin dan menyediakan tempat dan waktu untuk penelitian.

7. Ibu Yustina Armastiti, S.Pd selaku guru kelas IV yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.

8. Siswa Kelas IV SD N Kraton yang telah bersedia menjadi subjek dalam pelaksanaan penelitian.

9. Bapak, Ibu, Adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan banyak dukungan dan doa selama kuliah sampai penyelesaian penulisan skripsi. 10.Semua pihak yang telah membantu peneliti mulai dari pembuatan

proposal penelitian, sampai penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis hanya bisa berdoa semoga Tuhan memberikan pahala yang stimpal kepada pihak-pihak tersebut. Penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, 25 November 2016


(10)

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang IPA ... 10

1. Pengertian IPA ... 10

2. Tujuan IPA di SD ... 11

B. Kajian Tentang Lingkungan Alam ... 12

1. Pengertian Lingkungan Alam ... 12

2. Macam-macam Lingkungan Alam ... 14

C. Lingkungan Alam Sebagai Sumber Belajar ... 16

a. Pengertian Sumber Belajar ... 16


(11)

xi

D. Langkah-langkah Pemanfaatan Lingkungan Alam ... 19

E. Kerangka Pikir ... 23

F. Pertanyaan Penelitian... ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Objek Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data... . 28

1. Observasi ... 28

2. Wawancara ... 29

F. Instrumen Penelitian... 30

G. Teknik Analisis Data... . 30

H. Keabsahan Data... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 86

C. Keterbatasan Penelitian ... 91

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir ... 24

Gambar 2. Profil sekolah... 263

Gambar 3. Peneliti mewawancarai siswa. ... 263

Gambar 4. Kegiatan diskusi kelompok. ... 263


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Kisi-kisi Observasi Penelitian ... 97

Lampiran 2. Pedoman Observasi Penelitian ... 101

Lampiran 3. Hasil Observasi ... 104

Lampiran 4. Reduksi Hasil Observasi ... 113

Lampiran 5. Kisi-kisi Wawancara Penelitian... 132

Lampiran 6. Pedoman Wawancara Penelitian ... 137

Lampiran 7. Hasil Wawancara Siswa ... 141

Lampiran 8. Reduksi Hasil Wawancara Siswa ... 165

Lampiran 9. Hasil Wawancara Guru ... 215

Lampiran 10. Reduksi Hasil Wawancara Guru... 223

Lampiran 11. Triangulasi Data ... 245

Lampiran 12. Foto/ gambar penelitian ... 263


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang tercantum dalam Kurikulum Berkarakter tahun 2013(K13) Sekolah Dasar (SD) Merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh siswa sekolah dasar. Pernyataan di atas menyebutkan bahwa Mata Pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti atau dipelajari oleh siswa SD.

Menurut Nash (Hendro Darmodjo, 1993: 3). IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Oleh karena itu seorang pendidik (guru) yang mengajar mata pelajaran IPA alangkah baiknya mengajak anak didiknya melakukan pengamatan yang sudah ada di alam. Karena dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA akan mempermudah proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan lingkungan alam Guru akan lebih mudah menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan segala sesuatu yang sudah tersedia di alam, Siswa juga akan lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajari melalui pengamatan langsung di lingkungan alam dengan menggunakan alat panca indra.

Pendidik (guru) yang profesional mampu menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, dalam hal ini akan terlihat juga ketika didalam kelas, karena sumber belajar yang digunakan berwujud lebih nyata (Real) yang diperoleh langsung dari lingkungan alam sekitar


(15)

2

sekolah. Proses pembelajaran IPA akan terasa menyenangkan apabila lingkungan alam dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran, Adakalanya pembelajaran tidak hanya dilaksanakan didalam kelas saja melainkan dapat juga terlaksana diluar ruangan seperti taman, halaman sekolah dan bahkan dapat juga didekat pemukiman warga sekitar, hal ini dapat mengembangkan potensi dirinya dalam hal mengendalikan diri, meningkatkan kepercayaan diri, kecerdasan, akhlak mulia, kognitif, spiritual, serta kehidupan sosialnya dalam berinteraksi dengan teman-teman, guru, dan masyarakat sekitar selama kegiatan pemanfaatan media lingkungan alam dalam proses pembelajaran IPA.

Alam bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan manusia, bahkan sebelum ada buku dalam dunia pendidikan, alam sudah ada terlebih dahulu, hanya saja alam hanya berfungsi bagi para petani untuk dikelolah menjadi tempat tumbuh-tumbuhan yang menguntungkan bagi kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya alam dapat dimanfaatkan juga dalam proses pembelajaran guna untuk menambah pengetahuan tentang IPA.

Sejalan dengan pemikiran Rogers (Dimyati dan mudjiono 2006:16) tentang belajar yang mangatakan bahwa praktek pendidikan menitik beratkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Oleh karena itu, dalam hal belajar diupayakan supaya siswa mengalami sendiri serta terlibat langsung dengan objek yang ingin diamati selama proses pembelajaran. Pendidik (guru) profesional juga harus memperhatikan minat dan bakat siswanya bukan pada pelajaran atau materi yang disampaikan kepada siswa. Menurut


(16)

3

Dimyati dan Mudjiono (2006:53), Siswa selalu menghadapi tantangan untuk memperoleh, memproses, dan mengolah setiap pesan yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pengamatan lingkungan alam sangat mendukung kemajuan belajar siswa, Pemanfaatan lingkungan alam juga akan memberikan kemudahan bagi siswa dan guru dalam memahami dan memahamkan suatu materi yang sedang dipelajari.

Proses pembelajaran saat ini cenderung memberikan batasan belajar hanya menggunakan media yang ada didalam ruangan yaitu kelas yang didalamnya hanya terdapat poster atau gambar yang tertempel didinding kelas, serta buku-buku yang bertumpukan yang serba terbatas inilah yang dijadikan sebagai sumber utama yang digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran IPA, Sehingga siswa hanya mengetahui konsep suatu benda atau tumbuhan dan lainnya yang ingin diamati melalui gambar atau poster saja bukan pada benda nyata (Real).

Dari kalangan masyarakat dan siswa masih banyak yang beranggapan bahwa proses pembelajaran tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak ada guru dan buku, padahal proses pembelajaran IPA didalam kelas pada dasarnya masih sangat membosankan bagi siswa. Sesungguhnya keterbatasan media dan sumber belajar IPA yang biasanya hanya tersedia didalam kelas ataupun yang dubuat sendiri oleh guru akan menyebabkan pengetahuan siswa menjadi sempit, siswa tidak disiplin waktu, tidak menyenangi mata pelajaran IPA yang diajarkan karena kondisi yang tidak mendukung keberhasilan pembelajaran. Hal inilah yang mungkin akan terjadi jika pendidik (guru)


(17)

4

tidak memanfaatkan lingkungan alam secara optimal dalam proses pembelajaran IPA sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didiknya (siswa).

Hal terpenting dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana memahamkan materi IPA yang diajarkan kepada peserta didik (siswa) tanpa harus bersumber dari guru dan buku saja, karena dengan mencari dan memperoleh sendiri melalui pengalamanya akan lebih tertanam kuat pada diri siswa. Mengajak siswa masuk ke dunia yang lebih nyata dapat mendukung perkembangan minat, bakat, semangat, serta meningkatkan kreatifitas pada dirinya dalam mengikuti proses pembelajaran dibandingkan hanya mendengarkan guru berceramah sambil membaca buku.

Salah satu yang dilakukan guru dalam meningkatkan kreatifitas, mengembangkan minat, bakat, dan semangat belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA yaitu dengan memanfaatkan media yang ada di lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA itu sendiri. Tanpa kita sadari bahwa segala sesuatu yang ada di lingkungan alam sekitar sangatlah penting dan akan selalu dibutuhkan dalam setiap proses pembelajaran IPA, segala sesuatu yang ada di lingkungan alam juga sangat berperan penting bagi siswa untuk dapat dimanfaatkan dalam proses belajarnya guna untuk mendukung pertumbuhannya dan menambah pengetahuan melalui pengamatan secara langsung sumber belajar yang ada dan yang ingin ia ketahui di lingkungan alam.


(18)

5

Sejalan dengan pemanfaatan segala sesuatu yang berasal dari lingkungan alam sebagai sumber belajar bagi siswa, guru maupun siswa tentu sering mengalami yang namanya kendala (hambatan) dalam proses pembelajaran. Kendala (hambatan) ini terjadi ketika pembelajaran tidak terlaksana sesuai yang di inginkan atau tidak sesuai yang direncanakan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, guru dan siswa harus memiliki solusi, agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Hal-hal seperti ini sangat sering terjadi dalam proses pembelajaran IPA, Jika hal tersebut terjadi alangkah baiknya guru dan siswa saling bekerjasama guna untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Kraton dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Sekolah Dasar Negeri Kraton terletak dekat dengan pemukiman masyarakat dengan lingkungan yang masih terlihat sangat hijau, ditumbuhi berbagai macam tumbuhan berbunga, tanaman tua seperti avokado, pohon mangga, pohon rambutan. Ada juga tanaman sayur-sayuran seperti kangkung, pare, bayam. Selain tumbuh-tumbuhan, Masyarakat sekitar SD Negeri Kraton juga memiliki banyak macam ternak seperti ayam, bebek, burung merpati, kambing, anjing. Dengan memanfaatkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan berbagai macam ternak yang terdapat dipemukiman warga yang terletak dekat dengan SD Negeri Kraton, siswa akan mendapat pengalaman dan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah dialaminya. Sayangnya lingkungan tersebut belum dimanfaatkan secara


(19)

6

optimal dalam proses pembelajaran IPA. Dengan demikian masih banyak Siswa belum termotivasi dan masih merasa bosan atau jenuh saat mengikuti beberapa mata pelajaran. Melalui kegiatan memanfaatkan segala yang sudah ada di lingkungan alam sebagai sumber belajar diharapkan siswa akan lebih cepat dan tepat memahami materi yang diajarkan oleh guru melalui pemanfaatan lingkungan alam yang lebih nyata sebagai sumber belajar yang dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Segala sesuatu yang ada di lingkungan alam di SDN Kraton dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dapat membantu proses belajar mengajar berhasil lebih baik. Lingkungan alam juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai pendukung untuk mencapai tujuan dalam proses pembelajaran. Seperti yang kita ketahui lingkungan alam menyediakan berbagai macam makhluk hidup didalamnya yang saling berkaitan dengan makhluk hidup yang lainnya. Dalam hal ini segala sesuatu yang ada di lingkungan alam dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran IPA. Sehingga guru kelas IV menjadi tertarik untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan alam dan menjadikan benda, tumbuhan dan lainnya sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA, dengan demikian, Siswa merasa sedang bermain sambil belajar, karena tujuan utama guru melakukan hal tersebut adalah supaya siswa dapat mengalami dan melihat sendiri benda yang ingin ia ketahui (amati) saat dimana kondisi tempat belajar didalam ruangan tidak mendukung. Pendidik (guru) kelas IV konsisten menggunakan media lingkungan alam sebagai sumber belajar IPA, dengan


(20)

7

memanfaatkan lingkungan alam sebagai sumber belajar, guru merasakan suatu hal yang luar biasa yang sebelumnya belum pernah ia rasakan karena dengan belajar menggunakan benda, tumbuhan, dan lainnya yang berasal dari lingkungan alam sekitar, ketersediaan media atau alat peraga yang serba terbatas yang digunakan ketika membelajarkan materi IPA akan terasa lengkap dan tak pernah kekurangan.

Pendidik (guru) yang profesional juga dapat belajar untuk memasuki dunia anak didiknya (Siswa) untuk tetap aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran IPA yang sedang berlangsung. Perlu diketahui, segala sesuatu yang ada di lingkungan alam dapat juga dijadikan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Sekolah Dasar Negeri Kraton belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber belajar IPA siswa kelas IV.

2. Pembelajaran IPA masih sering fokus pada materi dari buku paket tetapi belum memanfaatkan lingkungan alam sekitar sekolah.

3. Dalam pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar masih banyak hambatan-hambatan yang ditemukan dalam proses pembelajaran IPA.


(21)

8 C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis melakukan suatu batasan dalam masalah ini, penelitian ini terbatas hanya pada masalah mengenai pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kraton dan hambatan-hambatan yang terjadi serta solusi yang dilakukan dalam proses pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kraton.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kraton?

2. Apa saja hambatan-hambatan yang terjadi dalam kegiatan pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kraton dan bagaimana solusinya?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang :

1. Pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kraton.

2. Menderskripsikan hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan solusi yang digunakan dalam kegiatan pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kraton.


(22)

9 F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Membantu guru menjadi lebih mudah memahamkan materi yang diajarkan kepada siswa selama proses pembelajaran.

b. Sumber belajar yang dibutuhkan untuk menjelaskan materi pembelajaran lebih mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

2. Bagi Siswa

a. Menjadi termotivasi dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan alam.

b. Mendapat kesan tersediri pada diri siswa setelah mengalami secara langsung di lingkungan alam yang terbuka.

c. Mendapat pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah siswa ketahui selama belajar di dalam ruangan atau kelas.

3. Bagi Penulis

a. Memperoleh pengetahuan penulis dalam menyusun karya ilmiah. b. Memperoleh pengalaman empiris tentang pembelajaran IPA di


(23)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang IPA

1. Pengertian IPA

Kata IPA (Ilmu Pengetahuan alam) merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa inggris yaitu “Natural science” secara singkat sering

disebut “Science”.Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam.

Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

atau Science itu adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam.

Menurut Rom Harre (Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis, 1993:4), Science is a collection of well attested theories which explain

the patterns and regularities among carefully studied phenomena. Bila

diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya sebagai berikut : IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama. Pendapat Herre ini memuat dua hal penting yaitu: pertama, IPA adalah kumpulan pengetahuan berupa teori-teori. Kedua, bahwa teori-teori ini menjelaskan gejala alam. Hal ini sejalan dengan Powler (Usman Samatowa 2006 : 2) yang mengatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.


(24)

11

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan kumpulan pengetahuan berupa teori-teori yang menjelaskan tentang gejala-gejala alam atau ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

2. Tujuan IPA di SD

Menurut Hendro Darmodjo dan R. E. Kaligis (1993:6), tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebagai berikut:

1) Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung d dalamnya; 2) Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA,

berupa “keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana;

3) Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran penciptanya;

4) Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Menurut E. Mulyasa dalam Neni Setiani (2012: 11), tujuan IPA di Sekolah Dasar adalah agar peserta didik mampu memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.


(25)

12

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan proses dan melatih siswa dalam bertindak rasional dan kritis terhadap persoalan yang bersifat ilmiah yang ada di lingkungannya.

B. Kajian Tentang Lingkungan Alam 1. Pengertian lingkungan Alam

Lingkungan alam dalam pengertian yang luas diartikan segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik berupa non fisik maupun fisik dan didalamnya terdapat komponen yang saling terkait dan saling


(26)

13

melengkapi sehingga membentuk suatu ekosistem. Pemahaman umum tentang lingkungan alam yang sering diartikan sebagai wilayah atau lahan yang digunakan sebagai tempat tinggal. Akan tetapi pengertian lingkungan alam juga disebut dengan istilah lingkungan hidup yaitu meliputi segala apa saja, baik berupa benda mati, maupun benda hidup yang ada disekitar kita. Baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi hidup dan kehidupan (Bratha, 1991:1). Istilah lingkungan alam juga disebut istilah miliu, environment atau disebut juga dengan istilah nurture. Lingkungan alam dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku (Purwanto, 1999:14).

Dari pemahaman lingkungan alam di atas pada kenyataannya lingkungan memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebaliknya lingkungan juga dapat dipengaruhi oleh perilaku manusia itu sendiri.

Pengertian lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata maupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen yang ada di alam tersebut (Soemirat, 2002:35). Menurut Pramudia Sunu (2001:85), lingkungan alam merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan


(27)

14

perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan suatu faktor yang selalu berkaitan dengan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Lingkungan alam yang merupakan sebuah wadah bagi segala jenis makhluk hidup dan yang mati yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya alam, dimana komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang terkait dan tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan satu sama lain sehingga disebut sebagai satu kesatuan ekosistem.

2. Macam-Macam Lingkungan Alam

Basuki, (1993:39) menyebutkan bahwa lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan sosial, lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. (2) lingkungan fisik (alam), lingkungan fisik (alam) dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik (siswa) akan cinta alam dan partisispasi dalam memelihara dan melestarikan alam. Dari pernyataan di atas lingkungan yang terkait macam lingkungan alam dalam pembelajaran IPA adalah lingkungan fisik (alam) itu sendiri, Karena dalam hal ini siswa dapat dengan mudahnya memahami dan mempelajari gejala-gejala yang terjadi dilingkungan alam sekitar.


(28)

15

Menurut Hendro Darmodjo (1993:50), lingkungan alam terdiri dari dua komponen, yaitu:

1. Unsur fisik (abiotik)

Unsur fisik yang terdapat di lingkungan alam terdiri atas tanah, air, sinar matahari, senyawa kimia, dan sebagainya. Fungsi unsur fisik di dalam lingkungan alam sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Sebagai contoh air diperlukan oleh semua makhluk hidup untuk mengalirkan zat-zat makanan dan matahari merupakan energi utama untuk bergerak atau berubah. 2. Unsur hayati (biotik)

Unsur hayati di lingkungan alam terdiri atas semua makhluk hidup yang terdapat dibumi, mulai dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat tinggi, dari bentuk yang paling kecil hingga yang paling besar. Sebagai contohnya adalah manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.

Dari Unsur-unsur yang dijelaskan di atas, Mustofa (2000:114) juga menyebutkan bahwa lingkungan alam terbagi dua unsur yaitu:

1. Unsur lingkungan hidup yang tediri atas manusia, hayati, non hayati, dan lingkungan buatan.

2. Unsur lingkungan alami, baik yang bersifat fisik maupun hayati yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.


(29)

16

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa lingkungan alam terdiri dari dua yaitu lingkungan sosial (masyarakat), dan lingkungan fisik (alam) itu sendiri yang tedapat dua unsur yaitu unsur abiotik (fisik) dan biotik (hayati). Jadi lingkungan alam dapat dikatakan sebagai sebuah wadah yang menampung berbagai macam makhluk hidup dan yang mati. Dalam penelitian ini hanya berfokus pada lingkungan fisik (alam) yang terdiri dari dua unsur yaitu unsur fisik (abiotik) dan unsur hayati (biotik).

C. Lingkungan Alam sebagai Sumber Belajar 1. Pengertian Sumber Belajar

Menurut Suparno (1999:74), sumber belajar adalah manusia, bahan, kejadian/peristiwa, setting, teknik yang membangun kondisi yang memberikan kemudahan bagi anak didik (siswa) untuk belajar memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dari penjelasan diatas telah menunjukkan bahwa sumber belajar dapat memberikan kemudahan bagi anak didik (siswa) untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap anak didik (siswa).

Sejalan dengan itu Sumartono (1987:128) berpendapat bahwa lingkungan sebagai sumber belajar juga berfungsi sebagai media pembelajaran. Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri karena gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak


(30)

17

didik (siswa). Guru sadar bahwa tanpa bantuannya dia, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh peserta didik (siswa) terutama bahan pelajaran yang rumit atau komleks. (Djamarah dan Zain,2003:144).

Menurut E. Mulyasa (Neni Setiani, 2012: 11), Berdasarkan jenis sumbernya, sumber belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Manusia, yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung yang dirancang secara khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar.

b. Bahan, yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran baik yang dirancang secara khusus yaitu media pembelajaran maupun bahan yang bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan belajar.

c. Lingkungan, yaitu ruang dan tempat-tempat dimana sumber-sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik (siswa).

d. Alat dan peralatan, yaitu sumber belajar untuk produksi dan atau memainkan sumber-sumber lain misalnya tape recorder, kamera, slide.

e. Aktivitas, yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi antara teknik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar.

Dari penyataan tersebut di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sumber belajar tidak selalu disediakan oleh guru yang mengampu


(31)

18

mata pelajaran tersebut karena dengan bantuan lingkungan alam yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar dapat membantu kelangsungan proses pembelajaran serta dapat memberikan keringanan kepada siswa yang belajar menjadi lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru melalui pengalaman secara langsung di lingkungan alam sekitar seperti lingkungan tempat tinggalnya, lingkungan sekolahnya, dan lingkungan sekitarnya.

2. Pemanfaatan Lingkungan Alam sebagai Sumber Belajar

Menurut Lily Barlia (2006:26), anak didik (siswa) diarahkan untuk mengeksplorasi benda-benda dan proses-proses dilingkungan alam sekitar yang belum pernah mereka kenal sebelumnya, melalui keterampilan bertanya. Pendapat Lily Barlia tersebut dapat menginspirasi kita sebagai guru untuk dapat memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengeksplorasi segala sesuatu yang sudah tersedia dilingkungan alam sekitar sebagai sumber belajarnya guna untuk memudahkan siswa memahami sesuatu yang ingin diketahui dalam proses belajaranya.

Menurut Richarson (Iskandar, 2009:200), “Science necessarily begins in the environment in wich we live. Consequently the students

study of science should have this orientation”. Bila diterjemahkan dalam

bahasa Indonesia yang artinya adalah Dari alam sekitar siswa dapat dibimbing untuk mempelajari berbagai macam masalah kehidupan. Hal tersebut berkaitan dengan pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran.


(32)

19

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar sangat bermakna bagi siswa dan guru, karena dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar, siswa akan lebih mudah memahami segala sesuatu yang ingin ia ketahui dalam proses pembelajaran, dan guru juga akan dimudahkan dalam hal penyediaan sumber belajar. Dalam hal belajar, siswa harus dibimbing oleh guru yang mengampu mata pelajaran tersebut dalam mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan alam, supaya dalam kegiatan pemanfaatan lingkungan alam sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran dalam proses pembelajaran tersebut.

D. Langkah-langkah Pemanfaatan Lingkungan Alam dalam Proses Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA dengan memanfaatkan segala yang ada di lingkungan sekitar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa secara aktif (Student centered), yaitu kegiatan eksplorasi, percobaan, diskusi atau yang lain untuk mengungkap fenomena alam segala sesuatu yang terjadi dalam aktivitas keseharian dengan memenfaatkan media yang ada di lingkungan alam sekitar. Dalam memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan alam sebagai sumber belajar, seorang guru harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dalam penggunaan atau pemanfaatan lingkungan alam dalam proses pembelajaran IPA haruslah disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa.


(33)

20

Menurut Conny Semiawan (1992:103), langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar adalah:

1. Guru mengadakan penyelidikan terlebih dahulu terhadap lingkungan sekitar dan mencatat hal-hal yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

2. Guru membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

3. Guru mengorganisasikan siswa secara berkelompok atau individu sesuai kebutuhan.

4. Pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi: penjelasan tentang tugasyang harus dikerjakan, pemberian tugas, pengamatan, diskusi hasil kerja kelompok, dan menyusun kesimpulan hasil kerja.

5. Pemajangan hasil kerja siswa.

Sejalan dengan itu, Badru Zaman, dkk. (2010:95) juga mengatakan bahwa terdapat tiga langkah yang bisa ditempuh dalam pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar yaitu:

a) Langkah perencanaan

Dalam perencanaan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam penyusunan perencanaan, guru perlu mengetahui.

1. Kegiatan apa yang harus dikerjakan anak. mengarahkan anak didik (siswa) untuk melakukan berbagai kegiatan di


(34)

21

lingkungan alam dan memperoleh macam-macam informasi dan pengetahuan yang bermanfaat untuk anak.

2. Menentukan di tempat-tempat mana kegiatan-kegiatan akan dilaksanakan oleh anak.

3. Penentuan waktu untuk tiap tahap kegiatan dan target yang hendak dicapai dari waktu ke waktu. Salah satu karakteristik anak adalah memiliki rasa keingintahuan yang besar. Karakteristik tersebut cendrung membawa anak untuk terfokus terhadap beberapa kegiatan saja yang mereka rasakan sangat menarik, guru harus membantu mengarahkan anak untuk mengamati dan mempelajari objek-objek yang lain sehingga pengalaman belajar anak lebih banyak dan bervariasi.

b) Langkah Pelaksanaan

Dalam kegiatan pelaksanaan pemanfaatan lingkungan alam yang dilakukan adalah karya wisata atau survey yang biasanya diawali dengan penjelasan dari pemandu (guru) mengenai objek yang dikunjungi. Dalam kegiatan ini hendaknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang berbagai hal yang harus diketahuinya. Bahkan kalu memungkinkan guru membimbing siswa untuk mencatat informasi yang dianggap penting selama pengamatan di lingkungan alam.


(35)

22 c) Langkah Tindak Lanjut

Langkah terakhir, yaitu tindak lanjut dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Langkah ini bisa berupa kegiatan belajar di dalam kelas untuk mendiskusikan hasil-hasil yang telah diperolehnya dari lingkungan. Dalam langkah ini juga guru akan meluruskan beberapa hasil pengamatan siswa uantuk membuat sebuah kesimpulan yang dapat mendukung mencapaian tujuan pembelajaran. Tugas berikutnya diberikan kepada siswa untuk diselesaikan di rumah masing-masing atau yang biasa disebut Pekerjaan rumah (PR).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar. Langkah-langkah tersebut adalah.

1) Melakukan penyelidikan terhadap lingkungan yang akan dijadikan sebagai tempat pengamatan.

2) Menyusun perencanaan sebelum pengamatan di lingkungan alam dilakukan, yang meliputi kegiatan yang dilakukan siswa, menentukan tempat, dan menentukan waktu pengamatan.

3) Pengorganisasian siswa atau membagi siswa kedalam beberapa kelompok, supaya siswa dapat melakukan pengamatan dengan cara benerjasama dengan anggota kelompoknya.


(36)

23 5) Pemajangan hasil kerja siswa

6) Tindak lanjut atau pemberian tugas (PR) E. Kerangka pikir

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di ikuti oleh siswa dan siswi di Sekolah Dasar khususnya di kelas IV SDN Kraton. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik guru memanfaatkan segala sesuatu yang sudah ada di lingkungan alam sekitar sebagai salah satu sumber belajar. Dengan demikian siswa lebih leluasa menemukan hal-hal yang belum pernah ia ketahui sebelumnya, Siswa menjadi termotivasi untuk lebih teliti dalam memahami sesuatu yang sedang ia amati. Dalam kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa keingintahuannya terhadap sesuatu yang ada di lingkungan alam sekitar.

Kegiatan Pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh guru di kelas IV supaya para peserta didiknya (siswa) tidak berpangku pada buku mata pelajaran dan poster ataupun gambar yang tertempel di dinding kelas saat sedang mengikuti proses pembelajaran.

Dalam kegiatan mengamati sesuatu di lingkungan alam terkadang tidak luput dari yang namanya kendala (hambatan). Ketika terjadi hal tersebut para siswa dan guru yang mengajar mata pelajaran IPA harus mampu mencari solusi dalam mengatasi hambatan tersebut. Hambatan-hamabatan selalu terjadi dalam proses pemebelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA.


(37)

24

Dengan demikian pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton. Dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar 1). Skeman kerangka pikir

Gambar 1. Skema kerangka pikir

F. Pertanyaan Penelitian

Dari kajian teori yang telah dibahas di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

1. Lingkungan alam apa yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran IPA?

2. Bagaimana langkah-langkah pemanfaatan lingkungan alam yang digunakan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA? Pemanfaatan

lingkungan alam

dalam proses pembelajaran IPA

siswa kelas IV

Melalui pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar, Proses pembelajaran IPA tidak membosankan

bagi siswa serta materi yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah dipahami siswa.

Hambatan

solusi

Sebagai

sumber belajar


(38)

25

3. Apa saja hambatan-hambatan yang ditemukan dalam kegiatan pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA?

4. Apa solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam kegiatan pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA?


(39)

26 BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sugiyono (2005:1) Menjelaskan bahwa metode Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), Analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dengan demikian penelitian kualitatif merupakan penelitian yang meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna dai pada generalisasi.

Sejalan dengan itu Lexy J. Moleong (2007:6) juga menjelaskan bahwa penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam hal ini penelitian kualitatif merupakan kegiatan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek.

Jadi, Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang meneliti suatu kondisi objek yang alamiah yang hasil penelitiannya lebih menekankan makna dari pada generalisasi, disamping itu juga penelitian ini memahami


(40)

27

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemanfaatan media lingkungan alam dalam proses pembelajran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton. Penggunaan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran terkait dengan pemanfaatan media lingkungan alam dalam proses pembelajaran IPA guna untuk mencapai tujuan penelitian ini.

B. Tempat , Waktu dan Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kraton SD Negeri Kraton. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2016 tahun akademik 2016/2017. Setting di lingkungan alam sekitar sekolah.

C. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri Kraton Yogyakarta.

D. Objek Penelitian

Obyek penelitian merupakan informasi yang didapat oleh subyek penelitian melalui pengamatan di lingkungan sekitar. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton.


(41)

28 E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1. Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik observasi nonpartisipan untuk memperoleh data penelitian tentang pemanfaatan lingkungan alam dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton.

Menurut Sugiyono (2011:145), Observasi nonpartisipan merupakan kegiatan dimana peneliti tidak terlibat dalam kegiatan, peneliti hanya menjadi pengamat independen. Sejalan dengan itu, Lexy J. Moleong (2007:177) mengatakan bahwa observasi nonpertisipan merupakan kegiatan dimana peneliti malakukan pengamatan hanya secara sepihak.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi nonpartisipan merupakan kegiatan dimana peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan, akan tetapi peneliti hanya sebagai pengamat independen atau pengamatan yang dilakukan secara sepihak saja tanpa diketahui oleh subjeknya bahwa ia sedang diamati.

Dengan ini peneliti melakukan observasi pada siswa dan guru, kegiatan siswa dan guru, dalam memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan alam dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kraton.


(42)

29 2. Wawancara

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara semiterstruktur untuk memperoleh data tentang pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton, yaitu seperti dibawah ini.

Menurut Sugiyono (2007:320), Wawancara semiterstruktur merupakan teknik pengumpulan data di mana peneliti atau pewawancara hanya perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Sejalan dengan itu Lexy. J. Moleong (2002:136) mengatakan bahwa wawancara semiterstruktur merupakan teknik pengumpulan data di mana peneliti atau pewawancara harus membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara, sehingga dalam kegiatan wawancara hanya berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup seluruhnya.

Dari pengertian wawancara semiterstruktur di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara semiterstruktur merupakan teknik pengumpulan data di mana peneliti atau pewawancara harus membuat kerangka atau garis besar pokok-pokok pertanyaan yang akan ditanyakan dalam proses wawancara dan peneliti atau pewawancara juga harus lebih teliti saat mendengarkan dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.


(43)

30

Dengan ini peneliti mewawancarai siswa dan guru tentang pemanfaatkan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Kraton.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sugiyono (2012:305). Menurut Lexy J. Moleong (2007:163), Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperanserta, namun peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Jadi dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri yang disebut sebagai pengamat.

G. Teknik Analisis Data

Miles and Huberman (Sugiyono 2012:337), Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Pada penelitian ini akan mereduksi data tentang pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA Siswa kelas IV SD Negeri Kraton.


(44)

31

2. Data display (Penyajian Data)

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data mengenai pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA Siswa kelas IV SD Negeri kraton. Data yang disajikan merupakan kesimpulan dari reduksi hasil observasi dan wawancara dengan siswa dan guru kelas IV SD Negeri Kraton.

3. Conclusion Drawing / Verification (Penarikan Kesimpulan)

Pada penelitian ini, data tentang pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA Siswa kelas IV tersebut dapat ditulis pada penyajian data kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Kesimpulan tersebut kemudian disajikan pada hasil penelitian.

H. Keabsahan Data

Penelitian ini akan menggunakan triangulasi untuk keabsahan data tentang pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Kraton.

Menurut Sugiyono (2012: 83), triangulasi adalah untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sejalan dengan pemikiran Patton (1987:331) dalam buku Lexy J. Moleong (2002:178) yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif

yang berbunyi penerapan triangulasi sumber pada pemeriksaan data adalah bersifat membandingkan hasil dari berbagai pandangan,pendapat, dan pemikiran para informan. Yang terpenting di sini ialah bisa


(45)

32

mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa triangulasi sumber merupakan teknik pengujian data yang bersifat membandingkan hasil dari berbagai pendapat, pandangan, dan pemikiran yang berbeda dari para informan supaya mendapatkan kesamaan pendapat, pandangan, dan pemikiran dengan didukung oleh alasan-alasan perbedaan tesebut untuk kesimpulan terjadinya perbedaan tersebut.


(46)

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2016 di kelas IV SD Negeri Kraton tentang pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA. Berikut deskripsi hasil penelitian yang diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara siswa dan hasil wawancara guru kelas 4.

1. Lingkungan Alam yang Dimanfaatkan a. Lingkungan alam fisik (abiotik)

Berdasarkan hasil pengamatan, Dalam proses pembelajaran IPA terlihat bahwa guru dan siswa memanfaatkan lingkungan alam fisik (abiotik) ketika belajar yaitu sinar matahari, tanah, pot bunga, dan kandang kucing. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil observasi pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi pembelajaran Manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari didapatkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA memanfaatkan lingkungan alam fisik (abiotik) yaitu sinar matahari, tanah dan pot bunga pada materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari. Observasi pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi pembelajaran tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan juga didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA terlihat guru dan siswa memanfaatkan lingkungan alam fisik (abiotik) ketika belajar yaitu kandang kucing, tanah dan pot bunga.


(47)

34

Sejalan dengan hasil observasi di atas juga didukung dengan hasil wawancara siswa didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, selalu memanfaatkan lingkungan alam fisik (abiotik) ketika belajar yaitu (1) sinar matahari, untuk memahamkan kepada siswa tentang manfaat sinar matahari bagi manusia, tumbuhan dan hewan. (2) tanah untuk memahamkan kepada siswa bahwa tanah sangat berguna bagi tumbuhan untuk tetap hidup dan berdiri kokoh. (3) kandang kucing, untuk memahamkan kepada siswa bahwa sebuah kandang sangat berguna bagi hewan peliharaan sebagai tempat untuk berlindung dan tempat istirahat yang nyaman. (4) pot bunga, untuk memahamkan kepada siswa bahwa tanaman yang dipelihara seperti bunga-bunga alangkah baiknya diberi pot supaya mudah dipindah-pindah dan memberi suasana baru di lingkungan.

Hal itu dibuktikan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial Za, Ma dan Ak yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan

materi “manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari” yaitu dalam proses pembelajaran memanfaatkan sinar matahari, tanah dan pot bunga. Dilanjutkan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial Nu, Va dan Na yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi pembelajaranTanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan” yaitu


(48)

35

dalam proses pembelajaran memanfaatkan kandang kucing, tanah dan pot.

Pernyataan siswa tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan Ibu Y selaku guru kelas IV, didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, selalu memanfaatkan lingkungan alam fisik (abiotik) ketika belajar yaitu (1) sinar matahari, untuk memahamkan kepada siswa tentang manfaat sinar matahari bagi manusia, tumbuhan dan hewan. (2) tanah untuk memahamkan kepada siswa bahwa tanah sangat berguna bagi tumbuhan untuk tetap hidup dan berdiri kokoh. (3) kandang kucing, untuk memahamkan kepada siswa bahwa sebuah kandang sangat berguna bagi hewan peliharaan sebagai tempat untuk berlindung dan tempat istirahat yang nyaman. (4) pot bunga, untuk memahamkan kepada siswa bahwa tanaman yang dipelihara seperti bunga-bunga alangkah baiknya diberi pot supaya mudah dipindah-pindah dan memberi suasana baru di lingkungan.

Hal tersebut dibuktikan pernyataan guru pada Jum’at, 12 Agustus 2016 dengan materi pembelajaran tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari, saya memanfaatkan lingkungan alam yaitu matahari. Supaya siswa paham kalau sinar matahari itu sangat bermanfaat bagi makhluk hidup, tanah dan pot bunga. Dilanjutkan dengan wawancara pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi pembelajaran tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan


(49)

36

yaitu pada materi tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan, saya memanfaatkan media lingkungan alam fisik (abiotik) ketika belajar yaitu kandang kucing, tanah dan pot bunga. Saya memahamkan kepada siswa bahwa kandang sangat penting bagi hewan yang dipelihara sebagai tempat itirahat yang nyaman, dan juga tanah dan pot bunga sangat penting bagi tanaman yang dipelihara untuk tetap terlihat indah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, guru dan siswa konsisten memanfaatkan lingkungan alam fisik (abiotik) ketika belajar yaitu sinar matahari, tanah, pot bunga dan kandang kucing.untuk memahamkan meteri tentang manfaat sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari bagi makhluk hidup dan memahamkan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan.

b. Lingkungan alam hayati (biotik)

Berdasarkan hasil pengamatan, Dalam proses pembelajaran IPA terlihat bahwa guru dan siswa memanfaatkan lingkungan alam hayati (biotik) ketika belajar yaitu Bunga dalam pot dan kucing. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil observasi yang dilakukan pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam proses pembelajaran IPA memanfaatkan lingkungan alam hayati (biotik) yaitu Bunga dalam pot untuk menjelaskan bahwa tumbuhan juga memerlukan sinar matahari untuk tetap hidup. Hasil pengamatan pada Kamis, 15 September 2016


(50)

37

dengan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Dalam proses pembelajaran IPA terlihat memanfaatkan lingkungan alam hayati (biotik) yaitu bunga dalam pot dan kucing milik guru sendiri yang dibawa dari rumah pada materi tumbuhan dan hewan yang dipelihara di lingkungan.

Sejalan dengan hasil observasi di atas didukung oleh hasil wawancara siswa didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, selalu memanfaatkan lingkungan alam hayati (biotik) ketika belajar yaitu (1) bunga dalam pot untuk memahamkan kepada siswa behwa tumbuh-tumbuhan juga memerlukan sinar matahari untuk berfotosintesis dan selain itu guru juga menjelaskan bahwa bunga dalam pot adalah temasuk tanaman yang dipelihara di lingkungan. (2) kucing, untuk memahamkan kepada siswa bahwa hewan peliharaan harus dirawat dan dipelihara dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial Za, Ma dan Ak yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Bunga dalam pot yang beberapa daunnya diberi lakban. Dilanjutkan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial Nu, Va dan Na yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu memanfaatkan


(51)

38

bunga dalam pot dan kucing punya ibu guru yang dibawa dari rumah, pada materi tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan.

Pernyataan siswa tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan Ibu Y selaku guru kelas IV, didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, selalu memanfaatkan lingkungan alam hayati (biotik) ketika belajar yaitu (1) bunga dalam pot untuk memahamkan kepada siswa behwa tumbuh-tumbuhan juga memerlukan sinar matahari untuk berfotosintesis dan selain itu guru juga menjelaskan bahwa bunga dalam pot adalah temasuk tanaman yang dipelihara di lingkungan. (2) kucing, untuk memahamkan kepada siswa bahwa hewan peliharaan harus dirawat dan dipelihara dengan baik.

Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan guru pada Jum’at, 12 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Pada materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari juga saya memanfaatkan tanaman bunga bunga dalam pot, yang daunnya saya beri lakban dihari sebelumnya, Supaya siswa mengetahui bahwa selain manusia, tumbuh-tumbuhan juga membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis. Dilanjutkan dengan hasil wawancara guru pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Pada materi, tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan, saya memanfaatkan media lingkungan alam hayati (biotik) yaitu bunga dalam pot, dan kucing yang saya bawa langsung dari rumah saya. Supaya siswa


(52)

39

mengetahui salah satu contoh tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, guru dan siswa konsisten memanfaatkan lingkungan alam fisik (abiotik) dan hayati (biotik) ketika belajar yaitu bunga dalam pot dan kucing. untuk memahamkan meteri tentang manfaat sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari bagi makhluk hidup dan memahamkan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan.

2) Langkah-Langkah Pemanfaatan Lingkungan Alam a. Penyelidikan

1) Guru melakukan penyelidikan terhadap sumber belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan, Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran, guru selalu melakukan penyelidikan terhadap lingkungan alam yang akan digunakan dalam proses pembelajaran IPA terlebih dahulu untuk memastikan sumber belajar yang dibutuhkan tersedia di lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil observasi yang dilakukan pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Guru melakukan penyelidikan terhadap sumber belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dengan cara: (1) melihat cuaca dan memastikan saat proses pembelajaran berlangsung sinar matahari dapat terlihat, (2) melihat


(53)

40

dan memastikan pada beberapa helai daun tumbuhan yang diberi lakban dihari sebelumnya pada hari rabu 10 agustus tidak dapat berfotosintesis serta memastikan tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dalam keadaan berdiri kokoh, (3) mendatangi rumah warga sekitar untuk memastikan kegiatan apa saja yang warga lakukan untuk memanfaatkan sinar matahari. Dan observasi pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Sebelum proses pembelajaran IPA dilaksanakan guru terlihat melakukan penyelidikan lingkungan alam yang akan digunakan dalam proses pembelajaran IPA, dengan cara:

Mendatangi rumah warga dan memastikan keberadaan hewan dan tanaman yang dipelihara di lingkungan sekitar sudah tersedia di lingkungan tersebut.

Sejalan dengan hasil observasi di atas dapat dibuktikan dari hasil wawancara siswa didapatkan bahwa Pada langkah-langkah pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA, guru selalu melakukan penyelidikan terhadap lingkungan alam yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk memastikan sumber belajar yang dimanfaatkan tersedia di lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial Za, Ma dan Ak yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam


(54)

41

kehidupan sehari-hari yaitu Ya, karena tadi pagi saya melihat guru keliling di lingkungan sekolah, mengunjungi rumah-rumah warga dan melihat ke arah langit. Dilanjutkan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial Nu, Va dan Na yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Ya,karena tadi pagi saya melihat guru mengunjungi rumah-rumah warga sekitar, sambil menuliskan sesuatu di buku kecil.

Pernyataan siswa tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan Ibu Y selaku guru kelas IV, didapatkan bahwa Pada langkah-langkah pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA, guru selalu melakukan penyelidikan terhadap lingkungan alam yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk memastikan sumber belajar yang dimanfaatkan tersedia di lingkungan. Hal tersebut didukung dengan pernyataan guru pada Jum’at, 12 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Ya, saya wajib melakukan penyelidikan terlebih dahulu terhadap lingkungan alam yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber belajar siswa. Saya datang ke sekolah satu jam sebelum pembelajaran dimulai. Yang pertama saya memastikan cuaca, apakah cuacanya bagus ataukah nanti akan hujan. Yang kedua saya harus memastikan keadaan


(55)

42

tumbuh-tumbuhannya, apakah tumbuh-tumbuhan tersebut tersedia di lingkungan tersebut. dan yang ketiga saya mengunjungi pemukiman warga sekitar, untuk meminta di izinkan untuk melakukan pengamatan di lingkungan tersebut serta memastikan kegiatan apasaja yang akan dilakukan warga dalam memanfaatkan sinar matahari. Dilanjutkan dengan hasil wawancara dengan guru pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Ya, sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, saya terlebih dahulu melakukan penyelidikan terhadap media lingkungan yang akan saya gunakan bersama siswa, yah.. dengan cara mendatangi rumah warga dan memastikan keberadaan tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru yaitu melakukan penyelidikan, dan guru selalu melakukan penyelidikan terhadap media lingkungan alam yang akan digunakan dalam proses pembelajaran IPA terlebih dahulu untuk memastikan media lingkungan alam yang dibutuhkan tersedia di lingkungan sekitar. 2) Guru melakukan penyelidikan terhadap kondisi siswa dengan

lingkungan alam yang digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan, Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran IPA, guru melakukan penyelidikan terhadap kondisi


(56)

43

siswa dengan lingkungan alam yang digunakan dalam proses pembelajaran terlebih dahulu untuk memastikan sumber belajar yang digunakan tidak berbahaya bagi siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil observasi pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Guru melakukan penyelidikan terhadap kondisi siswa dengan media lingkungan alam yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan cara: mencatat hal-hal yang harus diperhatikan saat pelaksanaan pengamatan di lingkungan sekitar contohnya: siswa tidak boleh mencabut tanaman, siswa tidak boleh memanjat pohon, dan siswa tidak boleh merusak benda-benda yang dijemur warga sekitar. Guna untuk memastikan kegiatan pengamatan lingkungan alam sekitar tidak membahayakan siswa, dan tidak merugikan warga sekitar. Dilanjutkan dengan hasil observasi pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran, guru terlebih dahulu menyelidikan media yang digunakan untuk pembelajaran tidak berbahaya bagi siswa, seperti: mencatat hal-hal yang tidak boleh dilakukan siswa saat pengamatan yaitu siswa tidak boleh mendekati anjing atau kucing yang suka menggigit.

Sejalan dengan hasil observasi di atas dapat dibuktikan dari hasil wawancara siswa didapatkan bahwa Pada langkah-langkah pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses


(57)

44

pembelajaran IPA, guru selalu melakukan penyelidikan terhadap kondisi siswa dengan lingkungan alam yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk memastikan sumber belajar yang dimanfaatkan tidak berbahaya bagi siswa. Hal itu dibuktikan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial Za, Ma dan Ak yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Ya, karena tadi pagi saat guru berkeliling di lingkungan sekitar, saya melihat guru menuliskan sesuatu di buku kecil, setelah di dalam kelas saya melihat guru mengeluarkan buku kecil itu dan membacakan tulisannya yang berisi hal yang tidak boleh kami lakukan saat pengamatan di luar ruangan. Dilanjutkan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial yaitu Nu, Va dan Na yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Ya, karena saat guru mengunjungi rumah-rumah warga sekitar saya melihat guru menulis sesuatu dibuku kecil, dan saat pembelajaran guru membuka buku kecil tersebut dan membacakan isinya dan ternyata isinya adalah hal-hal yang tidak boleh kami lakukan ketika berada di lingkungan sekitar, yaitu: kami tidak boleh mendekati seekor anjing milik warga karena anjingnya suka menggigit dan kami tidak boleh merusak tanaman yang ada di


(58)

45

lingkungan sekitar cukup menuliskan namanya atau kalau tidak tau nama tanamannya boleh tanya warga sekitar.

Pernyataan siswa tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan Ibu Y selaku guru kelas IV, didapatkan bahwa Pada langkah-langkah pemanfaatan lingkungan alam dalam proses pembelajaran IPA, guru selalu melakukan penyelidikan terhadap kondisi siswa dengan lingkungan alam yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk memastikan lingkungan alam yang dimanfaatkan tidak berbahaya bagi siswa. Hal tersebut didukung dengan pernyataan guru pada Jum’at, 12 Agustus 2016 dengan materi tentang manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Ya, harus itu, karena kalau tidak dilakukan takutnya nanti kegiatan mengamati kegiatan warga dalam memanfaatkan sinar matahari siswa akan merusak benda-benda yang dijemur warga sekitar. Ya untuk memastikan saja kalau lingkungan alam tersebut tidak membahayakan siswa dan tidak merugikan warga sekitar. Dilanjutkan lagi dengan hasil wawancara guru pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tentang tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Setelah saya menyelidiki ketersediaan sumber belajar lingkungan alam, saya juga melakukan penyelidikan terhadap kondisi siswa dengan media yang akan di manfaatkan, seperti: mencatat hal-hal yang tidak boleh siswa lakukan ketika


(59)

46

berada di luar ruangan yaitu siswa tidak boleh mendekati anjing atau kucing yang suka menggigit.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru yaitu melakukan penyelidikan terhadap kondisi siswa dengan lingkungan alam yang digunakan dalam proses pembelajaran terlebih dahulu untuk memastikan media yang digunakan tidak berbahaya bagi siswa. b. Menyusun perencanaan

1) Guru menyusun perencanaan pembelajaran sebelum melakukan pengamatan lingkungan alam

Berdasarkan hasil pengamatan, Dalam proses pembelajaran IPA terlihat Guru menerapkan perencanaan pembelajaran tahun 2015 yang pernah diajarkan pada siswa kelas 4 tahun 2015 lalu, akan tetapi perencanaan tersebut guru memperbaiki proses pembelajarannya yang dulu dilaksanakan di dalam kelas saja menjadi proses pembelajaran dilaksanakan didua tempat yaitu di luar ruangan atau di lingkungan sekitar dan di dalam kelas. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil observasi yang dilakukan pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Guru menggunakan perencanaan pembelajaran tahun 2015 yang pernah diajarkan pada siswa kelas 4 tahun 2015 lalu, akan tetapi perencanaan tersebut guru memperbaiki proses pembelajarannya yang dulu dilaksanakan di dalam kelas saja


(60)

47

menjadi proses pembelajaran dilaksanakan didua tempat yaitu di luar ruangan atau di lingkungan sekitar dan di dalam kelas. Dilanjutkan dengan hasil observasi pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Guru menggunakan perencanaan pembelajaran tahun 2015 yang pernah diajarkan pada siswa kelas 4 tahun 2015 lalu, akan tetapi perencanaan tersebut guru memperbaiki proses pembelajarannya yang dulu dilaksanakan di dalam kelas saja menjadi proses pembelajaran dilaksanakan didua tempat yaitu di luar ruangan atau di lingkungan sekitar dan di dalam kelas.

Sejalan dengan hasil observasi di atas didukung oleh hasil wawancara siswa didapatkan bahwa Sebelum proses pembelajaran IPA, guru membaca RPP selama 2 menit di dalam kelas, Jadi guru menggunakan perencanaan pembelajaran atau RPP. Hal itu dibuktikan dengan hasil wawancara dengan siswa yang berinisial Za, Ma dan Ak yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari yaitu Ya. karena setelah berkeliling di lingkungan sekitar, guru memasuki ruang kelas saya melihat guru membaca beberapa helai kertas dalam

waktu 2 menit, dan saya melihat tulisan “RPP” di bagian atas kertas. Dilanjutkan dengan hasil wawancara siswa yang berinisial yaitu Nu, Va dan Na yang memberikan jawaban yang sama tentang


(61)

48

pemanfaatan lingkungan alam pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi Tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Ya. Karena setelah berkeliling di lingkungan sekitar, guru memasuki ruang kelas saya melihat guru membaca beberapa helai

kertas, saya melihat tulisan “RPP” dibagian atas kertas tersebut. Pernyataan siswa tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan Ibu Y selaku guru kelas IV, didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, guru menggunakan langkah-langkah pembelajaran sesuai perencanaan pembelajaran tahun 2015 dengan memperbaiki kegiatan pembelajaran yang dulunya hanya dilakksanakan didalam kelas saja menjadi di dua tempat yaitu kegiatan di luar ruangan dan di dalam kelas. Hal tersebut didukung oleh pernyataan guru yaitu Ya, saya menggunakan RPP tahun 2015, akan tetapi ada beberapa yang saya perbaiki, karena pada tahun 2015 saya hanya melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas saja, dan untuk tahun ini saya memperbaiki proses pembelajaran menjadi dua tempat yaitu di dalam kelas dan di luar ruangan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan sesuai perencanaan pembelajaran yang pernah diajarkan pada siswa kelas 4 tahun 2015, akan tetapi pada perencanaan pembelajaran, guru melakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran yang dulunya hanya


(62)

49

dilaksanakan di dalam kelas menjadi dilaksanakan di dua tempat yaitu di luar ruangan dan di dalam kelas.

c. Pengorganisasian

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok

Berdasarkan hasil pengamatan, Dalam proses pembelajaran IPA terlihat bahwa guru selalu membagi siswa menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok terdapat 4-5 siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil observasi yang dilakukan pada Kamis, 11 Agustus 2016 dengan materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari dan hasil observasi pada Kamis, 15 September 2016 dengan materi tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Dalam proses pembelajaran IPA Siswa terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok, setiap kelompok terdapat 4-5 siswa. supaya siswa saling berdiskusi antar anggota kelompoknya. Dilanjutkan dengan hasil observasi pada

Sejalan dengan hasil observasi di atas didukung oleh hasil wawancara siswa didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, siswa selalu dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan diskusi antar anggota kelompok serta melakukan kegiatan pengamatan media lingkungan alam. Hal itu dibuktikan dari hasil wawancara siswa yang berinisial Za, Ma dan Ak yang memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam dengan materi manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari dan hasil wawancara siswa yang berinisial Nu, Va dan Na yang juga


(63)

50

memberikan jawaban yang sama tentang pemanfaatan lingkungan alam dengan materi Tanaman dan hewan yang dipelihara di lingkungan yaitu Ya, kami dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan pengamatan di lingkungan sekitar dan berdiskusi kelompok.

Pernyataan siswa tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan Ibu Y selaku guru kelas IV, didapatkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, siswa selalu dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan diskusi antar anggota kelompok serta melakukan kegiatan pengamatan lingkungan alam. Hal tersebut didukung oleh pernyataan guru yaitu Ya, saya membagi siswa menjadi tiga kelompok, dan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa, ya supaya siswa terbiasa bekerjasama dan terbiasa berdiskusi bersama teman-temannya. Dan untuk beberapa siswa yang pendiam saya tugaskan untuk menuliskan hasil diskusi kelompok asing-masing. Ya karena kalau dimintai pendapat, mereka tidak mau bicara, mungkin ini salah satu cara untuk membiasakan siswa-siswa tersebut untuk selalu berkomunikasi dengan teman-temannya dan orang lain.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Dalam proses pembelajaran IPA, guru selalu membagi siswa menjadi tiga kelompok yaitu masing-masing


(1)

262

yang terjadi

dalam proses

pembelajaran

setiap

hambatan

yang terjadi

dalam proses

pembelajaran

yang terjadi

dengan cara

melakukan

sesuatu seperti

menasehati

dan menegur

setiap siswa

yang

melakukan

pelanggaran.

yang terjadi

dengan cara

melakukan

sesuatu seperti

menasehati

dan menegur

setiap siswa

yang

melakukan

pelanggaran.

yang terjadi

dengan cara

melakukan

sesuatu seperti

menasehati

dan menegur

setiap siswa

yang

melakukan

pelanggaran.


(2)

263

Lampiran 12. Foto / gambar penelitian.

Gambar 2. Profil Sekolah.

Gambar 3. Peneliti mewawancarai

siswa.

Gambar 4. Kegiatan diskusi

kelompok.


(3)

264

Lampiran 13. Surat-surat


(4)

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS

ILMU PENDIDIKAN

Jalan Colombo Nomor I Yogyakarta 55281

Telpon (0274) 540611 pesawat 405,Fax (0274) 5406611

Laman: fip.uny.ac.id.E-mail:humasfip@uny.ac.id

Nomor

:

j../.:l]1

1UN34.11/PL/2016

Lampiran: 1 (satu) Bendel Proposal

Hal

: Permohonan izin Penelitian

2 Agustus 2016

Yth.. Walikota Yogyakarta

Cq. Ka. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

JI.Kenari No.56 Yogyakarta Kode Pos 55165

Telp (0274) 555241 Fax. (0274) 555241

Yogyakarta

Diberitahukan dengan hormat, bahwa untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik yang ditetapkan oleh

Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,

mahasiswa berikut ini diwajibkan melaksanakan penelitian:

Nama

NIM

Prodi/J

urusan

Alamat

Fidaresta Taileleu

12108249007

PGSD/PPSD

JI. Prapanca,Mantrijeron, Bantul Yogyakarta

Sehubungan

、・ョァセョ

hal itu, perkenankanlah kami memintakan izin mahasiswa tersebut melaksanakan kegiatan

penelitian dengan ketentuan sebagai berikut:

Tujuan

Lokasi

Subyek

Obyek

..

Waktu

Judul

.·Memperoleh data penelitian tugas akhir skripsi

mエNiTセ

r

SO Negeri Kraton

/

.

Siswa Kelas IV SO Negeri Kraton

Pemanfaat<i;;d'ngkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Agustus - Oktober

2016

Pemanfaatan Media Lingkungan Alam Dalam Proses Pembelajaran IPA Siswa Kelas

IV SO Negeri Kraton

Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami mengucapkan terima kasih.

Tembusan

I.Rektor ( sebagai laporan)

2.Wakil Dekan I FIP

3.Ketua Jurusan PPSD FrP

4.KabagTU

5.Kasubbag Pendidikan FIP

6.Mahasiswa yang bersangkutan


(5)

PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA

DINAS PERIZINAN

JI. Kenari No. 56 Yogyakarta 55165 Telepon 514448, 515865, 515865, 515866, 562682 Fax (0274) 555241

E-MAIL: perizinan@jogjakota.go.id

HOTLINE SMS : 081227625000 HOT LINE EMAIL: upik@jogjakota.go.id WEBSITE: www.perizinan.jogjakota.go.id

SURAT IZIN

Tanggal : 2 Agustus 2016 Membaca Surat

NOMOR: _ _----=.0..:....;70=/2=8:....;.1-=..3

_

5508/34

Dari Dekan Fak. IImu Pendidikan - UNY Nomor :4271/UN34.11/PL/2016

Mengingat 1. Peraturan Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta Nomor : 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Perizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian dan Studi Lapangan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Daerah;

3. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemberian Izin Penelitian, Praktek Kerja Lapangan dan Kuliah Kerja Nyata di Wilayah Kota Yogyakarta;

4. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 85 Tahun 2008 tentang Fungsi, Rincian Tugas Dinas Perizinan Kota Yogyakarta;

5. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 20 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perizinan pada Pemerintah Kota Yogyakarta;

Diijinkan Kepada Nama

No. Mhsl NIM Pekerjaan Alamat Penanggungjawab : Keperluan FIDARESTA TAILELEU 12108249007

Mahasiswa Fak. IImu Pendidikan - UNY Jalan Colombo NO.1 Yogyakarta Drs. Suparlan, M.Pd.1.

Melakukan Penelitian dengan judul Proposal: PEMANFAATAN MEDIA L1NGKUNGAN ALAM DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KRATON

Lokasi/Responden Waktu

Lampiran

Dengan Ketentuan

Kota Yogyakarta

4 Agustus 2016 sid 4 November 2016 Proposal dan Daftar Pertanyaan

1. Wajib Memberikan Laporan hasil Penelitian berupa CD kepada Walikota Yogyakarta (Cq. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta)

2. Wajib Menjaga Tata tertib dan menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku setempa 3. Izin ini tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu

kesetabilan pemerintahan dan hanya diperlukan untuk keperluan ilmiah 4. Surat izin ini sewaktu-waktu dapat dibatalkan apabila tidak dipenuhinya

ketentuan-ketentuan tersebut、ゥ。エ。セ

Kemudian diharap para Pejabat Pemerintahan setempat dapat memberikan bantuan seperlunya

: Yogyakarta

04

AgUBtus

2016

セセセセrNゥョ。ウ Perizinan ris

Dikeluarkan di Pada Tanggal FIDARESTA TAILELEU

Tembusan Kepada :

Yth 1.Walikota Yogyakarta (sebagai laporan) 2.Ka. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta . 3.Kepala SD Negeri Kraton Yogyakarta

4.Dekan Fak. IImu Pendidikan - UNY 5.Ybs.

Tanda Tangan Pemegang Izin


(6)

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS PENDIDIKAN

UPT PENGELOLA TAMAN KANAK-KANAK

DANSEKOLAHDASAR WILAYAHSELATAN

SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON

J1.

Ngasem no.38 Yogyakarta TIp. (0274) 417 479 Kode Pos 55132

SURAT KETERANGAN

Diberitahukan dengan hormat bahwa mahasiswa dibawah ini:

Nama

: Fidaresta Taileleu

: 12108249007

Prodi/jurusan : PGSDIPPSD

Fakultas

: llmu Pendidikan

Telah meJaksanakan penelitian mulai tanggal 11 Agustus sampai dengan 16

September 2016 di SD

egeri Kraton Yogyakarta guna penulisan Skripsi dengan

judul "Pemanfaatan Media Linglmngan Alam Dalam Proses Pembelajaran IPA

# , '

Siswa Kelas IV SD Negeri Kraton"

Demikian surat keterangan

ini

dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

.:

Np、セ


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 8 METRO SELATAN

1 8 72

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL IPA KELAS II SDN 01 LEMAHBANG TAHUN PELAJ

0 1 16

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 23

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IIIB SD NEGERI PANGGANG, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 245

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA KELAS IV SD 1 CEPOKOJAJAR KABUPATEN BANTUL.

0 0 217

PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI BALANGAN II.

0 1 178

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS 3 SEKOLAH DASAR NEGERI JARAKAN, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 1 220

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD NEGERI AMBARUKMO SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 143

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN KASTI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON KECAMATAN KRATON KOTA YOGYAKARTA.

0 3 95

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15