baik. Dalam bahasa inggris pencemaran nama baik diartikan sebagai defamation, slander, dan libel. R Soesilo
dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
KUHP Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal hal 225 dalam penjelasan
Pasal 310 KUHP, menerangkan bahwa, “menghina” adalah
“menyerang kehormatan dan nama baik
seseorang”. Yang
diserang ini biasanya merasa “malu” “Kehormatan” yang
diserang di sini hanya mengenai kehormatan tentang “nama baik”, bukan “kehormatan” dalam lapangan seksual,
kehormatan yang dapat dicemarkan karena tersinggung anggota kemaluannya dalam lingkungan nafsu birahi kelamin.
27
E. Metode Penelitan dan Penulisan
1. Tipe Penelitian
Penulis dalam menulis skripsi ini menggunakan salah satu tipe penelitian hukum yang ada, yaitu Doctrinal Research
28
. Tipe Doctrinal Research adalah suatu penelitian hukum yang menganalisis aturan-
aturan hukum yang berkaitan atau mengatur suatu kategori permasalahan hukum tertentu, menjelaskan permasalahan yang sulit
dipahami, menganalisis hubungan antar peraturan perundang-undangan dan dapat dijadikan pertimbangan untuk perkembangan hukum di masa
27
http:www.hukumonline.comklinikdetaillt517f3d9f2544aperbuatan-perbuatan- yang-termasuk-pencemaran-nama-baik diakses pada tanggal 25 Juni 2014
28
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, 2010 hlm. 32.
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya. Tipe penelitian ini dapat dikatakan serupa dengan tipe penelitian hukum normatif yuridis.
2. Pendekatan Masalah
Guna membahas permasalahan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pendekatan secara yuridis normatif, yang berarti
dalam melakukan pembahasannya penuslis mengacu pada statute approach, conceptual approach, dan case approach, dengan cara
mempelajari, memahami, meneliti kasus, serta menganalisa konsep- konsep dalam peraturan erundang-undangan yang berkaitan dengan
Keabsahan Informasi Pada Media Sosial sebagai alat bukti dalam tindak pidana pencemaran nama baik berdasarkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008. 3.
Sumber Bahan Hukum Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini
meliputi 2 jenis, yaitu : a.
Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer berupa ketentuan-ketentuan
hukum yang bersifat normatif seperti peraturan perundang-undangan, keputusan-keputusan maupun
ketetapan-ketetapan dari lembaga yang berwenang. b.
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum seunder berupa sumber-sumber lain yang
berhubungan dengan bahan hukum primer, yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk memperlengkapi bahan huum primer, sehingga dapat membantu untuk menganalisis
permasalahan-permasalahan terkait. Bahan hukum sekunder dapat diperoleh dari surat kabar, majalah,
jurnal-jurnal hukum, buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan terkait.
4. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum
Adapun untuk mempermudah dan memperlancar penulisan skripsi ini, maka dipergunakan beberapa langkah dalam
pmengumpulkan dan mengolah bahan hukum yang terkait dengan skripsi ini. Pertama adalah dengan melakukan studi kepustakaan
dengan materi yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini dengan cara membaca peraturan-perundang-undangan, buku-buku, surat kabar,
majalah, jurnal-jurnal hukum, danliteratur-literatur lainnya yang terkait dengan skripsi ini. Kemudian bahan-bahan yang telah terkumpul
tersebut diseleksi berdasarkan klasifikasi prioritas sehubungan dengan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, selanjutnya
diolah dan dirumuskan secara sistematis sesuai dengan pokok-pokok bahasan dalam penulisan skripsi ini.
F. Sistematika Penulisan