yang universal untuk menjelaskan motivasi semua orang. Di samping itu, hanya karena kita memahami kebutuhan apakah yang dicari oleh
seseorang untuk dipenuhi tidaklah memastikan bahwa individu itu sendiri mempersepsikan kinerja tinggi pasti menghantar pada
pemenuhan kebutuhan- kebutuhan ini.
b. Pengertian Kerja
Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk menghasilkan pendapatan yang
diinginkan. Kerja juga dapat diartikan sebagai pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan utama bekarja umumnya hanya untuk mencari uang, sehingga semakin besar gaji maka semaikin tertarik seseorang pada
pekerjaan tersebut. Hal ini karena kebutuhan manusia akan makan, minum, pakaian dan rumah akan terpenuhi bila memiliki uang.
Sehingga sebagian orang beranggapan uang adalah segalanya. Dalam mencari suatu pekerjaan kecocokan terhadap jenis
pekerjaan merupakan faktor yang harus diperhitungkan. Pencarian informasi tentang seluk beluk pekerjaan sebelum kita memulai bekerja
sangatlah penting. Tipe pekerjaan sangatlah beragam, mulai dari tipe pekerjaan yang melelahkan sampai tipe pekerjaan yang santai, dari
sederhana hingga modern. Selain itu apa pekerjaan yang penghasilannya tinggi dan statusnya tinggi pula, tetapi tidak
memberikan kepuasan kerja.
Dapat dikatakan, bahwa dalam diri manusia terdapat kebutuhan- kebutuhan yang membentuk tujuan-tujuan yang hendak dipenuhinya.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan itu, orang terdorong untuk melakukan suaru aktivitas yang disebut kerja.
Dr. Fanz Von Magnis
, dalam bukunya “Sekitar Manusia; Bunga Rampai Tentang Filsafat Manusia”, pekerjaan adalah
kegiatan yang direncanakan. Jadi pekerjaan itu memerlukan pemikiran yang khusus dan tidak dapat dijalankan oleh binatang.
Yang dilaksanakan tidak hanya karena pelaksanaan kegiatan itu sendiri menyenagkan, melainkan karena kita mau dengan sungguh-
sungguh mencapai suatu hasil yang kemudian berdiri sendiri atau sebagai benda, karya, tenaga dan sebagainya, atau pelayanan
terhadap masyarakat, termasuk dirinya sendiri. Kegiatan itu dapat berupa pemakaian tenaga jasmani maupun rohani.
Menurut
Hegel
1770-1831, inti pekerjaan adalah kesadaran manusia. Pekerjaan memungkinkan orang dapat menyatakan diri
secara obyektif ke duniaini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya.
Dr. May Smith,
dalam bukunya “Introduction to Industrial Psicology”, tujuan dari kerja adalah untuk hidup. Dengan
demikian, maka mereka yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana untuk hidup, berati bekerja. Dari
pendapat tersebut, maka hanya kegiatan-kegiatan orang yang bermotivasikan kebutuhan ekonomi saja yang bisa dikategotikan
sebagai kerja.
Pandji Anoraga 1992: 14-15, dalam pandangan paling modern mengenai kerja, dikatakan bahwa:
1 Kerja merupakan bagian yang paling mendasaresensial dari
kehidupan manusia. Memberikan status dan makna pada manusia dalam kehidupan.
2 Baik pria maupun wanita menyukai pekerjaan.
3 Moral dari pekerjaan tidak mempunyai hunungan langsung
dengan kondisi material yang menyangkut pekerjaan tersebut. 4
Insentif darii kerja tidak selalu tergantung pada uang. Insentif mendorong tenaga kerja agar bekerja lebih giat.
Pandji Anoraga
1992: 15-16,
Apabila seseorang
mendambakan sesuatu, maka orang tersebut memiliki harapan, dengan itu akan termotivasi untuk melakukan tindakan ke arah
pencapaian harapan tersebut. Jika harapan terpenuhi maka akan merasa puas. Telah konkrit yang perlu dihadapi masalah kepuasan
kerja adalah: 1
Hendaknya karyawan dipisahkan menjadi 2 kategori. a
Motivasi bekerja semata-mata mencari nafkah. b
Motivasi bekerja tidak semata-mata mencari nafkah. 2
Rencanakan program pemberian insentif sesuai dengan motivasi masing-masing kategori di atas.
3 Kategori pertama, pemberian insentif kepada pemberian
reward
lebih berbentuk material. 4
Kategori kedua, pemberiann insentif kepada pemberian reward lebih berbentuk non-material, seperti suasana kerja yang baik,
kesempatan mengembangkan kreativitas, syarat-syarat kerja yang tidak terlalu ketat, dan sebagainya.
5 Untuk kedua kategori tersebut, disamping memberikan
insentif sesuai dengan kebutuhan masing-masing, tentu juga
tidak dilupakan adanya kondisi kerja yang lebih manusiawi, seperti fasilitas kesehatan, fasilitas rekreasi, kesempatan
mengambil cuti, kemungkinan memperoleh promosi, dan sebagainya.
Akhirnya dapat dikemukakan bahwa karyawan akan betah bekerja di tempat kerjanya, apabila tersedia fasilitas yang
memungkinkan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka sebagai manusia, dan bukan sekedar sebagai alat produksi belaka.
Jadi keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab terkuat yang dapat menjelaskan mengapa
seseorang bekerja. Melalui kerja kita memperoleh uang dan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan.
c. Jenis Pekerjaan