Hasil Belajar Deskripsi Teori

27 bembelajaran ataupun dirumah. Sedangkan siswa yang tertarik terhadap proses pembelajaran biasanya akan lebih aktif untuk mengikuti pelajaran misalnya akan bertanya ketika merasa tidak paham terhadap materi yang diajarkan. d. Keterlibatan Dalam belajar matematika, siswa yang berminat akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Mereka akan mengikuti pelajaran sampai selesai. Keterlibatan tersebut akan ditunjukkan dengan ikut berperan ketika pembelajaran berlangsung, misalnya dengan ikut mengerjakan latihan soal, bertanya mengenai materi dan mengikuti pelajaran sungguh-sungguh.

3. Hasil Belajar

Menurut Dimyati Mudjiono 2006: 20 hasil belajar merupakan suatu puncak proses pelajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. Menurut Bloom M. Tobrani Arif Mustofa, 2013: 23-24, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. a. Domain Kognitif mencakup: 1 Knowledge pengetahuan, ingatan; 2 Comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh; 3 Application menerapkan; 4 Analysis menguraikan, menentukan hubungan; 28 5 Evaluating menilai. b. Domain Afektif mencakup: 1 Sikap menerima; 2 Responding memberikan respons; 3 Valuing nilai; 4 Organisasi; 5 Karakteristik. c. Domain Psikomotor mencakup: 1 Initiatory; 2 Pre-routine; 3 Raoutinized; 4 Keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual Sementara itu, Hasil belajar menurut Gagne dalam M. Tobrani Arif Mustofa 2013: 22-23 berupa hal-hal berikut: a. Informasi verbal, yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun penerapan aturan. b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta 29 konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut akan meningkat apabila seseorang mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Dalam penelitian ini hasil belajar adalah hasil pencapaianpenguasaan materi setelah diterapkan model kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar tersebut diketahui melalui tes yang diberikan kepada siswa. Dengan mengetahui 30 hasil tes siswa, maka dapat diketahui apakah penerapan model kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal berikut 1 Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, 2 Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaraninstruksional khusus TIK telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok Djamarah, 2002: 120. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam pelajaran matematika, minat dan hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan minat diketahui melalui lembar observasi dan angket minat belajar, sedangkan peningkatan hasil belajar dilihat melalui nilai tes.

4. Matematika Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 66 217

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

0 0 10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 7 8

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 12