Uji Validitas Instrumen METODE PENELITIAN

54 Merujuk pada pendapat slameto tersebut, indikator minat yang digunakan sebagai instrumen skala pada penelitian ini yaitu perasaan senang, perhatian, ketertarikan dan keterlibatan. Kemudian setiap indikator dijabarkan menjadi sub indikator untuk selanjutya dijadikan butir-butir pernyataan. Tabel 5. Kisi-kisi skala minat belajar Variabel Indikator Sub indikator No. Jumlah dan peryataan Minat belajar  Perasaan senang  Perhatian  Ketertarik an  Keterlibat an  Mencari tempat duduk yang dirasa jelas untuk mengikuti pelajaran  Masuk kelas lebih awal sebelum pelajaran dimulai  Belajar sebelum pelajaran dimulai  Mengerjakan PR  Menyiapkan peralatan yang diperlukan  Bisa menjawab ketika ditanya  Mengerjakan soal latihan  Menanyakan materi pelajaran  Mencoba dirumah  Mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh  Ikut serta dalam belajar kelompok 1 2,3 4,5 6,7 8 9,10 11 12 13 14 15 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1

G. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid 55 jika digunakan untuk mengukur berat. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2010: 173. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel. Namun, penggunaan instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya belum tentu mendapatkan hasil yang valid dan reliabel. Hal tersebut masil akan dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini instrumen skala minat belajar diuji dengan pengujian validitas konstrak, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek- aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu, selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli guru kelas, pembimbing dan validator. Setelah dilakukan perbaikan, selanjutnya dilakukan uji coba instrumen. Dalam uji coba instrumen skala ini sampel yang digunakan adalah siswa kelas 3 SDN 1 Klaten dengan jumlah sampel 30 siswa. Sampel diambil berdasarkan observasi terhadap guru kelas Ibu Sri Murtini, S.Pd yang menyatakan minat belajar matematika siswa kelas 3 belum bisa dikatakan tinggi. Setelah data hasil skala ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor butir instrumen dengan skor total. Korelasi pada instrumen skala minat dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. 56 Uji validitas soal tes dan lembar observasi dilakukan secara logis dengan konsultasi kepada ahli. dalam penelitian ini, instrumen soal tes dibandingkan dengan materi pelajaran matematika yaitu mengenai pembagian bilangan. Maka instrumen yang diujikan juga mengenai pembagian pada sub bab yang ditelitidiajarkan.

H. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 66 217

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

0 0 10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 7 8

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 12