Pengertian Motivasi Konsinyasi KS

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Menurut Uno 2008:3 Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa ahli menyebutkan pengertian yang berbeda-beda. Diantaranya adalah menurut Robbins, dkk 1999:50 Motivasi merupakan kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan – tujuan keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Sedangkan menurut Gray dkk 1984:69 Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal bagi seorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Menurut Winardi 2007:6 Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan Universitas Sumatera Utara kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Menurut Dewi 2006:39 Motivasi merupakan fungsi dari pertumbuhan karena mendapatkan reward intrinsik untuk kerja yang menarik dan menantang. Motivasi didasarkan pada kebutuhan untuk bertumbuh. Menurut Malayu 2005: 143 Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan pegawai untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan atau lembaga dapat tercapai. Di samping itu, organisasi juga harus menjamin bahwa pegawai yang terlibat di dalamnya dapat memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang efektif. Dalam hal ini diperlukan peranan pimpinan dalam menstimulasi dengan hal-hal yang efektif sehingga pegawainya dapat bekerja secara efektif pula.

B. Faktor-faktor Motivasi