4. Pembelian Putus PT
Pembelian putus adalah produk perlengkapan non busana yang dibeli secara langsung dari rekanan supplier Shafira.
Jenis-jenis produk PT :
1. Produk Pabrikan , yaitu produk massal yang dihasilkan oleh pabrik , misalnya
sajadah, sarung, kerudung, peci, dan topi. Produk pabrikan ini biasanya memiliki merk yang sudah terkenal seperti Peci Awing, Sajadah Babussalam, dan Sarung
BHS.
2. Produk Home Industry, yaitu produk yang dihasilkan oleh supplier tradisional
non pabrikan besar seperti selendang, kerudung, ciput, dan mukena.
5. Konsinyasi KS
Konsinyasi adalah produk yang dititip jualkan oleh supplier ke Shafira. Jenis-jenis produk konsinyasi:
Produk Konsinyasi tidak terbatas jenisnya, tetapi biasanya terdiri dari produk yang tidak dapat diubah oleh Shafira atau yang belum terdapat di Shafira,
produk ini biasanya hanya dijual di Showroom saja, misalnya : 1. Sarung
2. Mukena 3. Busana Renang Muslim
4. Peci Selain Produk – produk yang dijual oleh PT. Shafira, perusahaan ini juga
menyelenggarakan beberapa event atau kegiatan yang gunanya untuk
Universitas Sumatera Utara
mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan. Kegiatan yang dilakukan misalnya adanya Hijab Class. Hijab Class merupakan suatu kegiatan dimana PT. Shafira
memberikan pengajaran cara memakai kerudung dengan berbagai style saat ini dan mengajarkan cara make- up sesuai acara yang akan kita hadiri. Kegiatan ini
biasanya diikuti oleh lebih dari 30 orang yang sudah mendaftar di showroom dan biasanya diadakan setiap dua bulan sekali. Kegiatan ini memliki banyak manfaat
baik untuk perusahaan ataupun untuk orang lain. Kegiatan lainnya yang dilakukan di PT. Shafira Laras Persada adalah
mengadakan fashion show yang dilaksanakan di Jakarta atau Bandung dengan mengusung tema berbeda.di bulan Februari adanya fashion show di acara JFW
JCC Jakarta Kegiatan yang baru saja selesai dan berjalan dengan sukses yang dilakukan PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan adalah Festival Muslimah
2013. Setelah mendapatkan pemenang yang telah diseleksi dengan orang – orang yang ahli di bidangnya, pemenang mewakili Medan untuk bersaing di PT. Shafira
Laras Persada di Pulau Jawa. Kegiatan lain yaitu adanya bazaar di IWABA BI dengan memberikan berbagai potongan harga di setiap bulannya, mengisi acara
kegiatan Dharma Wanita Pemerintahan Kota ataupun Pemerintahan Kabupaten di Medan, adanya kartu member Shafira yang memberikan potongan harga dan bisa
digunakan dan bisa digunakan di seluruh showroom Shafira, adanya Pada saat bulan Ramadhan dan menyambut Lebaran, PT. Shafira Laras
Persada Cabang Medan mengadakan kegiatan sosial misalnya berbuka bersama yatim piatu, dan biasanya di Bulan Ramadhan Shafira menawarkan produknya
Universitas Sumatera Utara
dengan potongan harga yang disebut dengan midnight sale dan terjadi di akhir Bulan Ramadhan.
Banyaknya kegiatan yang dilakukan PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan ini mempengaruhi semakin eratnya persaudaraan yang terjadi dalam
lingkungan kerja perusahaan dan memiliki komunikasi yang baik sehingga terjadinya saling motivasi antar karyawan dan atasan yang dapat menghasilkan
kinerja yang baik dan pastinya mempengaruhi perusahaan agar tercapainya visi dan misi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Menurut Uno 2008:3 Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih
baik dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa ahli menyebutkan pengertian yang berbeda-beda. Diantaranya
adalah menurut Robbins, dkk 1999:50 Motivasi merupakan kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan – tujuan keorganisasian, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Sedangkan menurut Gray dkk 1984:69 Motivasi merupakan hasil
sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal bagi seorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu. Menurut Winardi 2007:6 Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang
ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar
imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan
Universitas Sumatera Utara
kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Menurut Dewi 2006:39 Motivasi merupakan fungsi dari pertumbuhan karena mendapatkan reward
intrinsik untuk kerja yang menarik dan menantang. Motivasi didasarkan pada kebutuhan untuk bertumbuh.
Menurut Malayu 2005: 143 Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan pegawai untuk
menjamin bahwa tujuan perusahaan atau lembaga dapat tercapai. Di samping itu, organisasi juga harus menjamin bahwa pegawai yang terlibat di dalamnya dapat
memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang efektif. Dalam hal ini diperlukan peranan pimpinan dalam
menstimulasi dengan hal-hal yang efektif sehingga pegawainya dapat bekerja secara efektif pula.
B. Faktor-faktor Motivasi
Faktor-faktor motivasi adalah hal-hal yang membuat orang bersedia bekerja mengatasi segala kesulitan dalam pekerjaan mereka, mengusahakannya
lebih keras lagi, sehingga mereka bisa meraih hasil dalam genggaman mereka dengan begitu bangga.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor motivasi menurut Hook 2006:33 yaitu: 1. Kesempatan mendapat promosi,
2. Kemungkinan untuk berkembang dalam pekerjaan yang sedang dilakukan, 3. Memperoleh penghargaan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan
sangat memuaskan, 4. Mendapat pekerjaan yang pada dasarnya Anda sukai dan dambakan untuk Anda
kerjakan. Dalam kajian tentang motivasi, banyak orang yang tertarik untuk meneliti
jauh sebenarnya faktor apa sajakah yang menjadi sumber motivasi itu sendiri. Berikut ulasan mengenai beberapa sumber motivasi dalam beberapa organisasi yg
berbeda seperti: 1. Faktor Motivasi di Perusahaan Swasta
2. Faktor Motivasi di Instansi Pemerintah 3. Faktor Motivasi di Badan Usaha Milik Negara
4. Faktor Motivasi di Perusahaan Swasta, Instansi Pemerintah dan BUMN.
1. Faktor Motivasi di Perusahaan Swasta
` Menurut Adhi Putranto 2002 dalam penelitiannya di PT. Makro
Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ritel, menemukan 10 faktor dominan sebagai sumber motivasi. Kesepuluh faktor tersebut dibagi dalam dua
bagian besar, yaitu motivator dan hygiene. Motivator adalah faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, sementara hygiene adalah faktor-faktor yang
menimbulkan ketidakpuasan kerja. Diantara sepuluh faktor tersebut, 4 faktor menjadi motivator, yakni: a Supervisi teknis dan prestasi b Keterlibatan dalam
Universitas Sumatera Utara
saran dan ide c Tanggung jawab, dan d Masa depan perusahaan. Sementara enam faktor lainnya adalah hygiene: e Kemampuan antarpersonal atasan f
Upah, kebijakan perusahaan dan administrasi g Jaminan sosial dan status h Hubungan antar karyawan i Tunjangan hari raya keagamaan dan j Kondisi
kerja Nurokhman 1997 dalam penelitiannya di PT. Tanjung Redeb Hutani
Berau di Kalimantan Timur, sebuah perusahaan pengelola hutan tanaman industri menemukan 7 faktor dominan debagai sumber motivasi. Ketujuh faktor tersebut ia
bagi juga dalam dua bagian yaitu motivator dan hygiene. Motivator adalah faktor- faktor yang menimbulkan kepuasan kerja sementara hygiene adalah faktor yang
menimbulkan ketidakpuasan kerja. Diantara tujuh faktor tersebut, tiga faktor yang mwnjadi motivator yakni: a Tantangan b Loyalitas terhadap pekerjaan c
Tanggung jawab dan keterlibatan. Sementara empat faktor lainnya adalah hygiene, yaitu: d Hubungan informal atasan bawahan e Kebutuhan rasa aman
f Pengawasan dan loyalitas terhadap Perusahaan dan g Kondisi kerja. Ternyata dari dua orang yang meneliti perusahaan swasta yang berbeda
jenis usahanya, ditemukan keragaman sumber motivasi. Sementara dapat disimpulkan bahwa sumber motivasi untuk tiap perusahaan swasta tidak sama.
2. Sumber Motivasi di Instansi Pemerintah