Observasi observasi langsung dengan tunanetra, observasi

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 38 Kelebihan skala penilaian adalah lebih cepat pelaksanaannya, mudah digunakan disbanding alat asesmen lainnya observasi, wawancara, test objektif Dharma Adji 1986.

b. Wawancara wawancara dengan guru pendamping atau ternan, menghubungi pihak keluarga.

Wawancara merupakan percakapn yang bertujuan Endang Warsigi Ghoali, wawancara mudah dipergunakan untuk anak-anak. Hal ini disebabkan karena wawancara bersifat fleksibel atau luwes. Kelebihan wawancara adalah memungkinkan melacak jawaban atau mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Biasanya berkaitan dengan harapan, aspirasi, kesenangan, kesedihan. Wawancara terdiri dari tiga tahap yang berbeda: Pertama untuk mengadakan pendekatan secara pribadi. Hal ini akan menjalin hubungan yang akrab. Hubungan ke arah terbentuknya keterbukaan dan penerimaan tujuan-tujuan wawancara secara umum. Kedua, saatnya pewawancara mengarahkan pembicaraan ke arah topik-topik yang ingin ditanyakan. Ketiga, saat mengambil kesimpulan. Hal lain yang perlu diinga dalam melakukan wawancara adalah proses komunikasi. Di dalam proses komunikasi terjadi saling menerima dan merespon satu sama lain. Dalam merespon jawaban ada dua teknik yang dapat membantu dalam mengambil kesimpulan. Dua teknik tersebut adalah: 1 Teknik Parafrase. Teknik untuk menyatakan kembali jawaban yang telah dikatakan anak. Manfaatnya untuk melihat kebenaran jawaban. Mungkin terjadi salah dalam mengartikan jawaban. 2 Teknik Persepsi. Teknik ini dipergunakan untuk melihat perasaan orang lain. Maksudnya apakah perasaan yang dirasakan oleh pewawancara sama dengan perasaan anak. McLoughlin dan Lewis 1981.

c. Observasi observasi langsung dengan tunanetra, observasi

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2015 39 langsung tentang gerak gerik tunanetra, observasi tidak langsung. Observasi merupakan teknik asesmen yang tinggi. Observasi adalah proses pengamatan yang cermat pada tujuan tertentu. Tujuan utama observasi adalah mengenal siswa; menentukan penyebab masalah tingkah laku; dan menjelaskan pada orang tua masalah tingkah laku anaknya. Dua pendekatan utama dalam observasi adalah: 1 Observasi klinis. Observasi klinis dilakukan bagi siswa yang mengalami hambatan fisik. Hambatan ini mengganggu situasi belajar di kelas. Observasi dilakukan dalam situasi bebas istirahat di luar ruang, atau waktu bebas di kelas. Situasi-situasi ini sangat mendukung untuk menghasilkan catatan rinci. Catatan tersebut berupa gerakan motorik gerakan yang dihasilkan tubuh, afektif gaya atau gerakan yang menunjukkan perasaan dan gerakan kognitif siswa kegiatan siswa memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Teknik observasi klinis ini sangat tepat bila guru yang melaksanakannya. Hal ini disebabkan guru telah mengenal siswa, dan lingkungannya. Di dalam observasi klinis terdapat dua bagian yaitu: a Gambaran obyektif masalah yang dihadapi siswa. b Gambaran atau penafsiran pengobservasi atau guru terhadap masalah siswa. Catatan observasi ini dilengkap dengan data: a Sketsa autobiografi gambaran tentang diri siswa. b Buku agenda proyek catatan harian tentang perkembangan masalah siswa. c Sosiogram gambaran tentang diri siswa terhadap lingkungan kelasnya. 2 Observasi pengukuran Observasi pengukuran dikenal dengan sebutan pendekatan ekologi. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan mengamati PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 40 lingkungan kelas. Pemahaman terhadap lingkungan siswa dapat membantu memberikan penjelasan penyebab permasalahan. Viola E. Cardwell 1993, menyusun checklist daftar tentang lingkungan kelas yang perlu diobservasi meliputi: a Susunan ruang. b Lingkungan ruang. c Pemberian hadiah atau penghargaan. d Pelaksanaan pengajaran individual. e Pemilihan materi pengajaran. f Keadaan anak pada umumnya dikelas tersebut. g Kegiatan kelas selama diadakan pengamatan. h Ketepatan pengamatan atau kecermatan dalam pengamatan.

d. Tes formal dan Informal.