PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
30
dan masalah yang dihadapi anak, guru dapat melakukannya melalui
kegiatan yang disebut dengan asesmen. Kemampuan melakukan asesmen merupakan kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru pada di sekolah terutama yang menangani anak berkebutuhan khusus yang didalamnya terdapat anak tunanetra, maka
pada pokok bahasan ini akan dibahas tentang 1 konsep dasar dan ruang lingkup asesmen, 2 prosedur pengembangan instrumen asesmen, 3
prosedur pelaksanaan asesmen.
1. Konsep Asesmen
Asesmen dapat dipandang sebagai upaya yang sistematis untuk mengetahui kemampuan, kesulitan, dan kebutuhan ABK pada bidang
tertentu. Data hasil asesmen dapat dijadikan bahan dalam penyusunan program pembelajaran secara individual. Sehubungan dengan itu,
asesmen harus menjadi kompetensi bagi seluruh guru khususnya dalam menangani ABK.
Asesmen adalah suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan anak. Hasil
keputusan asesmen dapat digunakan untuk menentukan layanan pendidikan yang dibutuhkan anak dan sebagai dasar untuk menyusun
suatu rancangan pembelajaran. Istilah asesmen dapat diartikan sebagai proses mempertanyakan hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa sebagai dasar agar pengajaran yang diberikan menjadi tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Istilah lain yang hampir mirip dengan asesmen ialah evaluasi atau penilaian, tetapi istilah asesmen lebih banyak menekankan pada penilaian
sebelum mengajar, sedangkan evaluasi mencakup kedua-duanya. Asesmen juga dapat disamakan dengan analisis, tetapi asesmen lebih
mengarah kepada analisis yang mempersiapkan tindakan. Seperti halnya evaluasi, asesmen juga seringkali perlu diulang. Asesmen
ulangan bisa sama dengan asesmen yang sudah dilakukan dan bisa juga berbeda. Dalam banyak hal, asesmen juga bergantung pada intervensi.
Hubungan antara keduanya demikian erat sehingga kadang-kadang sukar
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2015
31
me mbicarakan asesmen tanpa menggambarkan terlebih dahulu intervensi yang akan digunakan. Dalam asesmen dapat menggunakan
tes atau prosedur pengukuran yang baku maupun tidak baku buatan guru.
Tujuan
Tujuan utama dilakukannya asesmen adalah untuk memperoleh informasi yang
dapat digunakan
sebagai bahan
pertimbangan dalam
merencanakan program pembelajaran bagi anak yang bersangkutan. Moh.Amin 1995 mengemukakan bahwa tujuan dilakukannya asesmen
berkaitan erat dengan waktu mengadakannya. Kegiatan asesmen yang dilakukan setelah ditemukan bahwa seseorang itu ABK atau setelah
kegiatan deteksi, maka asesmen diperlukan untuk: a. Menyaring kemampuan ABK; hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan anak dalam setiap aspek. Misalnya: bagaimana kemampuan bahasanya, kemampuan kognitifnya, kemampuan
geraknya, atau kemampuan penyesuaian dirinya. b. Untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan penemuan
program pendidikan ABK c. Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan serta kebutuhan
ABK. Tujuan pendidikan ABK pada dasarnya sama dengan tujuan pendidikan pada umumnya. Mengingat kemampuan dan kebutuhan
mereka berbeda-beda dan perbedaan tersebut sedemikian rupa, sehingga perlu dirumuskan tujuan khusus yang disesuaikan dengan
kemampuan dan kebutuhan tersebut. d. Untuk
mengembangkan program
pendidikan yang
diindividualisasikan yang dikenal dengan IEP Individualized Educational Program. Dengan data yang diperoleh sebagai hasil
asesmen dapatlah diketahui kemampuan dan ketidakmampuan ABK. Kemampuan
dan ketidak
mampuan menjadi
dasar untuk
mengembangkan kemampuan
berikutnya. Dengan
demikian program yang dikembangkan akan sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan setiap anak.. e. Untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
32
pengajaran. McLoughlin Lewis 1986 mengemukakan bahwa sekurang-kurangnya
ada lima keperluan mengapa kita melakukan asesmen, yaitu untuk: screening penyaringan, referal pengalihtanganan,
perencanaan pembelajaran, memonitor kemajuan siswa, dan evaluasi program
Selanjutnya Sunardi Sunaryo 2006 mengemukakan bahwa secara umum asesmen bermaksud untuk:
a. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat, dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini.
b. Mengetahui profil anak secara utuh, terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-
kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak
c. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemajuannya
2. Ruang Lingkup Asesmen Pendidikan