Pola Konsumsi Pangan yang Seimbang

2 Tidak ada satupun anak yang tidak mengenal jajanan, sebab dunia mereka diantaranya adalah berisi kebiasaan jajan. Bahkan jika mereka tidak jajan rasanya ”aneh”, karena teman sebayanya semua merasakan nikmatnya jajanan. Ketika mereka jajan di rumah, mungkin sebagai orangtua khususnya ibu masih dapat mengawasi apa saja yang menjadi jajanan anak-anaknya, namun ketika mereka di lingkungan sekolah, orangtua sulit memonitoring jajanan yang dibeli anaknya. Berkaitan dengan hal itulah, maka penting bagi guru di Taman Kanak- Kanak memiliki bekal pengetahuan tentang bahan tambahan makanan yang banyak terkandung dalam jajanan dan makananminuman instant yang sering dikonsumsi anak-anak serta bahayanya bagi kesehatan jika berlebihan dalam mengkonsumsi. Selain itu penting pula memiliki keterampilan cara pendeteksiannya secara sederhana tentang adanya bahan tambahan makanan tersebut. Harapannya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki guru, maka selanjutnya dapat diinfor- masikan kepada orangtua siswa melalui suatu kegiatan di lingkungan TK masing- masing, sehingga orangtua siswa lebih bijaksana dalam memilih dengan memper- timbangkan sisi kesehatan dan keamanan dari jajanan dan makananminuman yang sering dikonsumsi anak-anak mereka. Pengabdian kepada Masyarakat PPM ini ditujukan kepada guru-guru TK yang ada di Kota Yogyakarta setelah sebelumnya pernah dilakukan PPM yang sama kepada orangtua-orangtua siswa dari salah satu TK yang ada di Sleman. Pemilihan sasaran kepada guru TK agar lebih banyak orangtua siswa TK yang nantiNya dapat bekal yang sama dengan melalui tindak lanjut kegiatan serupa yang diharapkan dilakukan oleh masing-masing guru TK yang telah dilatih dengan tetap didukung dan dibantu oleh Tim PPM.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pola Konsumsi Pangan yang Seimbang

Setiap manusia memerlukan makan dan minum untuk kelangsungan hidupnya bukan sebaliknya hidup untuk makan dan minum. Makan memang kebutuhan primer, namun bukan berarti tidak ada aturannya, artinya ada batas-batas konsumsi berbagai makanan yang baik untuk menjaga kesehatan. Sebagai makhluk yang diberi tubuh lengkap dengan perangkatnya, kita memiliki kewajiban untuk 3 menjaga semua bagian tubuh dengan sebaik-baiknya agar tidak melebihi batas kemampuan tubuh dalam mencerna makanan yang dikonsumsi. Berkaitan dengan hal itu, maka dalam mengonsumsi makanan kita harus memperhatikan keseimbangan jenis makanan sesuai dengan usia, jenis kelamin, banyaknya aktivitas, dan kondisi tertentu yang sedang kita alami, misalnya sakit, hamil, dan lain-lain. Setiap orang memerlukan lima kelompok zat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Selain itu manusia juga memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses metabolisme dalam tubuh Depkes RI, 1995: 3. Secara umum masing-masing zat gizi memiliki fungsi utama bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh, protein sebagai zat pembangun tubuh, dan lemak sebagai cadangan energi. Berbagai macam vitamin, yaitu A, B, C, D, E, K diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif kecil tetapi harus ada. Demikian juga dengan keberadaan berbagai mineral, seperti Ca, P, Fe, F, Na, Cl, K, dan I meski sedikit diperlukan, tetapi jika tidak terpenuhi dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan manusia. Air adalah kebutuhan vital bagi tubuh, karena tanpa air semua proses metabo-lisme dalam tubuh tidak akan berlangsung. Hal ini karena semua proses yang terjadi dalam tubuh memerlukan pelarut, selain itu air berfungsi pula sebagai penstabil temperatur tubuh Karta- sapoetra Marsetyo, 2003: 4 - 8. Semua zat gizi dapat dipenuhi oleh kita dari berbagai sumber makanan yang bervariatif, tidak selalu harus sama. Sebagai contoh, untuk pemenuhan karbohidrat tidak harus dipenuhi dari nasi, tetapi dapat pula dari jenis pangan lain, seperti ubi, roti, dan kentang. Namun kebiasaan yang berkembang di masyarakat kita, meskipun sudah makan roti misalnya, tetapi tetap mengatakan belum makan sebelum makan nasi, padahal keduanya merupakan sumber karbohidrat. Ada pula yang mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan, tetapi sebenarnya merupakan sumber zat gizi yang sama. Sebagai contoh, makan nasi dengan lauk telur, ikan, ayam, tempe, tahu bersama-sama, yang kesemuanya merupakan sumber protein. Nampaknya memang beraneka ragam, tetapi hal itu tidak memenuhi menu gizi 4 seimbang, sebab yang dimaksud seimbang adalah pemenuhan kebutuhan semua zat gizi yang diperlukan tubuh dari makanan yang dikonsumsi, bukan beraneka ragam jenis makanan tetapi hanya memenuhi salah satu zat gizi. Tubuh kita adalah buatan Tuhan Yang Maha Besar, yang telah dibekali dengan berbagai perangkat untuk mengatasi jika ada zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Namun demikian perangkat tersebut tentu memiliki keterbatasan kemampuan dalam mengatasi jumlah zat asing yang masuk. Hal ini berarti ketika kita mengonsumsi jenis makananminuman tertentu harus dalam batas-batas kewajaran. Sebagai contoh, kita diberi bekal berupa senyawa glisin yang mampu mengikat asam benzoat atau natrium benzoat bahan pengawet yang ada pada berbagai makanan instant hingga menjadi asam hipurat yang dikeluarkan bersama urine. Namun glisin yang ada dalam tubuh kita jumlahnya terbatas, sehingga jika kita mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet berlebihan, tentunya tubuh tidak mampu lagi menetralisir, akibatnya akan terakumulasi dalam tubuh dan menimbulkan suatu penyakit. Demikian juga lemak dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai cadangan energi, tetapi jika kita mengonsumsi lemak berlebihan akan menyebabkan penyakit, seperti obesitas, jantung koroner, dan lain-lain.

2. Bahan Tambahan Makanan BTM