14
BAB III METODE PELAKSANAAN PPM
A. KHALAYAK SASARAN KEGIATAN PPM
Kegiatan ini ditujukan bagi guru-guru TK di Kota Yogyakarta sebanyak 40 guru TK, baik TK Negeri maupun Swasta yang dipilih secara area purpossive
sampling, artinya dipilih mewakili area TK yang ada di Kota Yogyakarta agar sampel benar-benar representatif mewakili seluruh wilayah Kota Yogyakarta.
B. METODE KEGIATAN PPM
Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah ceramah dan diskusi tentang bahan-bahan tambahan pada makananminuman jajanan yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan dampaknya bagi kesehatan. Selain itu juga dilakukan simulasi berbagai kasus penggunaan bahan tambahan makanan
minuman dengan meminta solusi terbaik dari peserta. Pada PPM ini didemonstrasi- kan cara pendeteksian secara sederhana terhadap zat pewarna, formalin, boraks
yang mungkin terkandung dalam sampel makananminuman yang dibawa oleh peserta PPM.
Selain itu peserta secara berkelompok mempresentasikan berbagai masalah kasus yang berkaitan dengan dampak penggunaan bahan tambahan makanan
minuman yang tidak sesuai dengan anjuran Departemen Kesehatan dengan meng- ambil dari internet atau media massa lainnya koran, majalah, tabloid, dan lain-
lain. Melalui metode-metode tersebut diharapkan peserta kegiatan PPM benar- benar paham dan mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan bahan tambahan
pada makananminuman secara jelas. C. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PPM
Masalah kesehatan masyarakat menjadi isu pokok dalam pendidikan kesehatan di Indonesia. Merebaknya berbagai masalah kesehatan, seperti semakin
banyaknya penyakit berat yang muncul dari berbagai lapisan masyarakat dan banyaknya kasus anak-anak yang keracunan jajanan sekolah mengindikasikan
masih lemahnya pengetahuan kesehatan dalam masyarakat. Penyakit apapun
15 sebagian besar bersumber pada makananminuman yang dikonsumsi sehari-hari,
dan penyakit tersebut dapat menyerang siapapun tanpa memandang usia, status sosial ekonomi, dan jenis kelamin. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya pema-
haman masyarakat tentang bahan tambahan pada makananminuman yang beredar di sekitar mereka. Secara sederhana, pada umumnya penyakit timbul dari makanan
yang dikonsumsi, entah pola konsumsi yang salah, makanan yang tidak sehat hingga cara manusia mengkonsumsinya.
Berangkat dari masalah tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan kegiatan yang berdampak langsung pada peningkatan pemahaman pengetahuan dan
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, terutama masyarakat sekolah. Penyu- luhan tentang bahan tambahan pada makananminuman bagi guru-guru TK di Kota
Yogyakarta ini dipandang perlu dilakukan, mengingat tidak semua guru TK memiliki pengetahuan tentang hal tersebut. Harapannya, setelah guru TK memper-
oleh bekal pengetahuan yang cukup, mereka dapat memberi penjelasan sederhana kepada anak didiknya atau menularkan kepada orangtua siswa melalui kegiatan
penyuluhan dengan dukungan dari Tim PPM ini. Menurut Gary Dessler 2004: 217 -218 langkah-langkah penyuluhan yang
baik menjadi penentu keberhasilan ditanamkannya pengetahuan maupun keteram- pilan tertentu. Adapun langkah-langkah kegiatan PPM ini adalah:
1. Memberikan penjelasan tentang berbagai kandungan gizi yang penting bagi
tubuh, sehingga peserta PPM mengetahui gambaran tentang bahan tambahan dalam makananminuman secara jelas.
2. Memberikan penjelasan tentang bahan tambahan makananminuman dalam
jajanan dan instan dan dampaknya bagi kesehatan melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi, sehingga peserta PPM mengetahui bagaimana memilih
makananminuman yang baik bagi kesehatan anggota keluarganya. 3.
Mengajak peserta PPM untuk bersama-sama mempraktikkan cara mendeteksi adanya zat pewarna, formalin, boraks yang mungkin terkandung dalam sampel
makananminuman yang dibawa oleh peserta PPM dari rumah. 4.
Peserta PPM diminta mencari artikel dari koran, majalah, tabloid, atau internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan dampak penggunaan bahan tambahan
16 makananminuman yang tidak sesuai dengan anjuran Departemen Kesehatan
dan mempresentasikannya pada hari kedua.
D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT