Skor Data Post-test Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel dan pie chart di atas, maka dapat diketahui bahwa skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori tinggi sebanyak 5 peserta didik 16,7, kategori sedang sebanyak 19 peserta didik 63,3, kategori rendah sebanyak 6 peserta didik 20,0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor pre-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol dikategorikan dalam kategori sedang sebesar 63,3.

c. Skor Data Post-test Kelas Eksperimen

Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media Schlangen und Leitern kemudian dilakukan post-test. Pemberian post-test ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media melalui media Schlangen und Leitern terhadap keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung. Soal yang digunakan pada post test kelas eksperimen sama dengan soal pada pre test. Jumlah subjek pada kelas eksperimen sebanyak 30 peserta didik. Dari data post-test eksperimen diperoleh skor terendah sebesar 7,50, skor tertinggi sebesar 13,50, median sebesar 11,50, modus sebesar 11,50, rerata mean sebesar 11,23 dan standart deviasi 1,31. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus H.A Sturges Sugiyono, 2005: 29 sebagai berikut. Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n Panjang kelas = RangeJumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. Rentang data range = Xmax – Xmin Adapun distribusi frekuensi skor postest keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas Eksperimen Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Sturges menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor post-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen diperoleh jumlah kelas sebanyak 6 kelas interval dengan panjang kelas 1,0. Berikut gambar diagram dari distribusi frekuensi skor keterampilan berbicara bahasa Jerman kelas eksperimen pada saat post-test. Gambar 7. Histogram Distribusi Post-test Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas Eksperimen 1 3 7 10 6 3 2 4 6 8 10 12 7,5-8,5 8,6-9,6 9,7-10,7 10,8-11,8 11,9-12,9 13-14 Fr e ku e n si Interval Postest Eksperimen No. Interval F 1 13,0 - 14,0 3 10,0 2 11,9 - 12,9 6 20,0 3 10,8 - 11,8 10 33,3 4 9,7 - 10,7 7 23,3 5 8,6 - 9,6 3 10,0 6 7,5 - 8,5 1 3,3 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai keterampilan berbicara bahasa Jerman paling banyak terletak pada interval 10,8-11,8 dengan frekuensi sebanyak 10 peserta didik sebesar 33,3 dan peserta didik yang mempunyai keterampilan berbicara bahasa Jerman paling sedikit terletak pada interval 7,5-8,5 dengan frekuensi sebanyak 1 peserta didik sebesar 3,3. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata mean dan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut. Tinggi : X ≥ M + SD Sedang : M – SD ≤ X M + SD Rendah : X M – SD Keterangan : M : Mean SD : Standar Deviasi Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 11,23 dan Standar Deviasl SD sebesar 1,31. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas sebagai berikut. Tabel 15. Kategori Skor Post-test Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Kelas Eksperimen No Skor Frekuensi Kategori Frekuensi 1. X ≥ 12,55 3 10,0 Tinggi 2. 9,92 ≥ X 12,55 23 76,7 Sedang 3. X 9,92 4 13,3 Rendah Total 30 100 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut. Gambar 8 . Pie Chart Postest Eksperimen Berdasarkan tabel dan pie chart di atas, maka dapat diketahui bahwa skor post-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang berada pada kategori tinggi sebanyak 3 peserta didik 10,0, kategori sedang sebanyak 23 peserta didik 76,7, kategori rendah sebanyak 4 peserta didik 13,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan skor post-test keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen berada pada kategori sedang 76,7.

d. Skor Data Post-test Kelas Kontrol

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMANGGUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI.

5 45 268

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X MIA SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 243

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 8 216

Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas X- C SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Schlangen und Leitern.

1 5 375

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X DI MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO.

1 4 217

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

3 4 194