6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
Pada bagian deskripsi teori ini peneliti memberikan suatu uraian teoritis mengenai aspek-aspek yang hendak diteliti berdasarkan pendapat dari para ahli.
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka aspek-aspek yang dibahas pada bagian ini adalah media Schlangen und Leitern dan pembelajaran keterampilan berbicara
bahasa Jerman di SMA.
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing
Menurut Sudjana dalam Sugihartono dkk 2007: 80 pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang
dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan dalam W.Gulo 2004: 8 mengatakan usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang
mengoptimalkan kegiatan belajar. Nasution dalam Sugihartono dkk 2007: 80 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya
ruang belajar, tetapi juga meliputi pendidik, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.
Biggs dalam Adrian, 2004: 34 membagi konsep pembelajaran dalam
tiga pengertian. a Pembelajaran dalam pengertian kuantitatif.
Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari pendidik kepada murid. Dalam hal ini pendidik dituntu tuntuk menguasai
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyampaikannya kepada siswa dengan sebaik-baiknya.
b Pembelajaran dalam pengertian Institusional. Secara institutif pembelajaran berarti penataan segala kemampuan
mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Dalam pengertian ini pendidik dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar untuk
bermacam-macam siswa yang memiliki berbagai perbedaan individual.
c Pembelajaran dalam pengertian kualitatif. Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya pendidik untuk memindahkan
kegiatan belajar siswa. Dalam pengertian ini peran pendidik dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi
juga menimbulkan serta melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal. Menurut Keraf 2004: 1 Pembelajaran Bahasa merupakan alat
komunikasi antara masyrakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kridalaksana 2000: 21 berpendapat bahasa merupakan sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Proses pembelajaran dan pengajaran bahasa asing bukanlah suatu kegiatan yang berlangsung secara singkat, melainkan sesuatu yang memerlukan
waktu yang cukup lama dimana pembelajar dan pengajar bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Rombepajung, 1988: 3 unsur-unsur utama dalam proses pembelajaran bahasa antara lain adalah sebagai berikut.
a Kebijakan dan tujuan umum, b Administrasi dan organisasi, c Jenis –
jenis provesi yang relevan, d Tipe pembelajaran dan pengajaran, e Pendidikan tenaga kependidikan, f Pendekatan Pedagogik, metodologi, dan pengajaran, g
Desain silabus, h Penyusunan materi, i Hambatan-hambatan dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa, j Pembelajar, k Evaluasi
Selain Bahasa Nasional di Indonesia juga digunakan beberapa bahasa asing untuk menjalin komunikasi dengan warga asing. Pengertian bahasa asing
yang dikemukakan oleh Parera 1993: 16 adalah bahasa yang dipelajari oleh seorang peserta didik disamping bahasa peserta didik sendiri. Tujuan dari
pengajaran bahasa asing adalah belajar membaca kesastraannya atau untuk mendapatkan manfaat dari disiplin mental dan perkembangan mental sebagai
akibat dari belajar bahasa asing tersebut Sadtono,1987: 2. Belajar Bahasa sangat penting bagi peserta didik. Bahasa asing dapat dipelajari secara otodidak
maupun diajarkan secara formal sebagai mata pelajaran di sekolah dengan tujuan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan orang asing.
Rombepajung, 1988: 4 mengemukakan beberapa fungsi bahasa asing antara lain adalah sebagai berikut.
a Melalui pengajaran bahasa asing memungkinkan kita untuk mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan
dan teknologi
modern serta
memanfaatkannya untuk kepentingan pembangunan nasional. b Bahasa asing digunakan sebagai sumber untuk pengembangan istilah- istilah.
Faktor-faktor yang dapat menjadi penghambat dalam pembelajaran bahasa asing menurut Rombepajung 1988: 14 antara lain. Keseluruhan materi
pengajaran, intensitas pengajaran, jenis pengajaran dan pembelajaran, serta kualitas pendidik.
Pada sekolah menengah diajarkan bahasa Jerman sebagai mata pelajaran bahasa asing untuk membekali peserta didik dalam berkomunikasi dengan bangsa
lain secara sederhana. Dengan mengajarkan bahasa Jerman di SMA maka menyiapkan generasi muda Indonesia untuk dapat bertukar informasi dengan
dunia internasional demi kemajuan bangsa. Karena bahasa Jerman banyak digunakan sebagai bahasa pengantar pada berbagai ilmu seperti, ilmu farmasi,
kedokteran, teknologi, dan sebagainya. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Lattermann 2003: 16, Deutsch ist die Muttersprache von über 100 Millionen
Menschen. Etwa jedes zehnte Buch, das weltweit erscheint, ist in der deutscher Sprache geschrieben.
Yang memiliki arti bahasa Jerman adalah bahasa ibu bagi 100 juta orang, bahkan sekitar setiap satu dari sepuluh buku yang diterbitkan
banyak ditulis menggunakan bahasa Jerman. Nunan 1989: 113, pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Jerman
untuk tingkat pemula pada aktivitas sehari-hari sebagi berikut. 1 Menyatakan nama diri dan keluarga, 2 menyatakan perihal tentang
seseorang seperti nama, umur dan alamat, 3 berpartisipasi dalam dialog pendek yang memfokuskan tentang pertukaran informasi personal, 4
memberi keterangan tentang seseorang, 5 menyebutkan nama hari-hari, 6 memahami permintaan dari seseorang, dan 7 menanyakan dan
mengucapkan percakapan.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Jerman sebagai bahasa asing merupakan kegiatan pemerolehan Bahasa Jerman secara sengaja untuk
mencapai tujuan tertentu. Belajar bahasa Jerman bagi pemula lebih dikhususkan pada tema-tema tertentu yang bersangkutan dengan kehidupan sehari-hari secara
sederhana.
2. Hakikat Pembelajaran Keterampilan berbicara