Definisi dan Batasan Operasional

3.4 Definisi dan Batasan Operasional

1. Komoditi diartikan sebagai produk yang dihasilkan oleh suatu usahakegiatan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di Kabupaten Simalungun. 2. Komoditi perkebunan adalah komoditi yang dihasilkan oleh suatu kegiatan di sektor perkebunan. Dalam penelitian ini, komoditi perkebunan karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, kulit manis, kemiri, aren, tembakau, vanili dan pinang. 3. Produksi komoditi perkebunan adalah komoditi perkebunan dalam delapan tahun 2005-2012 yang dinyatakan dalam satuan ton. 4. Komoditi perkebunan basis adalah komoditi perkebunan yang mampu memenuhi kebutuhan di kecamatan itu sendiri serta dapat diekspor ke wilayah lain, yang ditunjukkan dengan nilai LQ 1. 5. Komoditi perkebunan nonbasis adalah komoditi perkebunan yang hanya mampu memenuhi kebutuhan di wilayahnya dan tidak dapat diekspor ke wilayah lain, yang ditunjukkan dengan nilai LQ = 1. Atau dapat juga berarti komoditi perkebunan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan di wilayahnya dan tidak dapat diekspor ke wilayah lain, yang ditunjukkan dengan nilai LQ 1 di Kabupaten Simalungun. 6. Ekspor adalah menjual produkjasa ke luar wilayah baik ke wilayah lain di dalam negara maupun ke luar negeri. Dalam penelitian ini, ekspor adalah menjual komoditi perkebunan ke luar wilayah kecamatan baik di dalam wilayah Kabupaten Simalungun maupun ke luar wilayah Kabupaten Simalungun. 7. Pertumbuhan cepat adalah pertumbuhan komoditi di kecamatan tersebut positif artinya pertumbuhan komoditi di kecamatan tersebut layak untuk dikembangkan. 8. Pertumbuhan lambat adalah pertumbuhan komoditi di kecamatan tersebut negatif artinya pertumbuhan komoditi di kecamatan tersebut kurang layak untuk dikembangkan atau perlunya kebijakan pemerintah. 9. Daya saing merupakan keunggulan komoditi perkebunan di suatu wilayah. 10. Keunggulan kompetitif adalah keunggulan suatu komoditi perkebunan karena mempunyai potensi atau memiliki daya saing dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya. 11. Surplus menunjukkan adanya kelebihan produksi komoditi perkebunan di wilayah tersebut. 12. Berspesialisasi yaitu suatu wilayah mempunyai spesialisasi komoditi tersebut. 13. Prioritas adalah komoditi yang diutamakan pada wilayah tersebut. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Wilayah atau Deskripsi Objek Penelitian A. Keadaan Alam