5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil identifikasi komoditi perkebunan basis di wilayah masing-
masing kecamatan Kabupaten Simalungun, komoditi perkebunan yang menjadi basis di Kabupaten Simalungun yaitu: karet, kelapa sawit, kopi, kelapa,
cokelat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren, pinang, vanili dan tembakau. Kecamatan yang paling banyak menghasilkan komoditi perkebunan basis
adalah Kecamatan Sidamanik dan Panei yaitu sebanyak sembilan jenis komoditi perkebunan, sedangkan kecamatan yang tidak memiliki komoditi
perkebunan basis adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi. 2.
Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan proporsional komoditi perkebunan basis di wilayah masing-masing kecamatan Kabupaten Simalungun, komoditi
perkebunan basis yang mempunyai pertumbuhan cepat di Kabupaten Simalungun yaitu: Karet, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, lada, pinang, vanili
tembakau. Kecamatan yang paling banyak memiliki komoditi perkebunan basis yang pertumbuhannya cepat adalah Kecamatan Dolok Batu Nanggar sebanyak
enam komoditi perkebunan yaitu : karet, kopi, kelapa, cokelat, pinang dan vanili. Kecamatan yang tidak memiliki komoditi perkebunan basis yang
pertumbuhannya cepat adalah Kecamatan Hatonduan dan Bosar Maligas.
Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan pangsa wilayah komoditi perkebunan basis di wilayah masing-masing kecamatan Kabupaten Simalungun, komoditi
perkebunan basis yang mempunyai daya saing di Kabupaten Simalungun
yaitu: karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren, pinang, vanili dan tembakau. Kecamatan yang paling banyak
memiliki komoditi perkebunan basis yang berdaya saing baik adalah Kecamatan Sidamanik dengan tujuh jenis komoditi perkebunan yaitu :
cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren, pinang dan vanili. Sedangkan kecamatan yang tidak memiliki daya saing baik yaitu Kecamatan Tanah Jawa,
Hatonduhan dan Ujung Padang. 3.
Masing-masing kecamatan di Kabupaten Simalungun memiliki relatif beragam komoditi perkebunan basis yang menjadi proritas pengembangan
berdasarkan hasil prioritas pengembangan komoditi perkebunan basis di wilayah masing-masing kecamatan Kabupaten Simalungun.
Komoditi perkebunan basis yang paling banyak menjadi prioritas utama pengembangan yaitu komoditi pinang sebanyak 12 kecamatan yaitu :
Kecamatan Purba, Sidamanik, Dolok Panribuan, Jorlang Hataran, Panombeian Panei, Raya, Tapian Dolok, Siantar, Gunung Malela, Bandar
Huluan, Bandar dan Bandar Masilam. Dan komoditi kelapa sebanyak lima kecamatan yaitu : Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Gunung Maligas,
Hutabayu Raja, Pematang Bandar dan Bandar Huluan. Kecamatan yang paling banyak mempunyai komoditi perkebunan basis prioritas utama adalah
Kecamatan Raya sebanyak empat komoditi yaitu karet, kopi, cokelat dan pinang. Kecamatan yang tidak memiliki komoditi perkebunan basis yang
dapat digolongkan dalam prioritas utama untuk dikembangkan di kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Silimakuta, Haranggaol Harison, Dolok Pardamean,
Pematang Sidamanik, Girsang Sipangan Bolon, Tanah Jawa, Hatonduan, Panei, Silou Kahean, Raya Kahean, Bosar Maligas, Ujung Padang.
Komoditi perkebunan basis yang paling banyak menjadi prioritas kedua adalah komoditi kopi, ada 16 kecamatan yaitu Kecamatan Silimahuta,
Pematang Silimahuta, Purba, Haranggaol Harison, Dolok Pardamean, Sidamanik, Pematang Sidamanik, Girsang Sipangan Bolon, Dolok Panribuan,
Jorlang Hataran, Panei, Panombeian Panei, Tapian Dolok, Dolok Batu Nanggar, Siantar, Gunung Malela. Kecamatan yang paling banyak
mempunyai komoditi perkebunan basis prioritas kedua adalah Kecamatan Panei sebanyak delapan komoditi yaitu: karet, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh,
kulit manis, kemiri, aren dan pinang. Kecamatan yang tidak memiliki komoditi perkebunan basis yang dapat digolongkan dalam prioritas kedua
untuk dikembangkan di kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Hatonduhan. Komoditi pertanian basis yang paling banyak menjadi prioritas ketiga adalah
Kecamatan Dolok Pardamean, Tanah Jawa dan Dolok Silou sebanyak tiga komoditi yaitu kulit manis, kemiri dan aren. Kecamatan yang tidak memiliki
komoditi perkebunan basis yang dapat digolongkan dalam prioritas ketiga untuk dikembangkan di kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Sidamanik,
Pematang Sidamanik, Panei, Raya Kahean, Tapian Dolok, Dolok Batu Nanggar, Gunung Maligas, Pematang Bandar, Bandar , Huluan, Bandar,
Bandar Masilam dan Bosar Maligas.
5.2 Saran