BAB IV EKSISTENSI, FUNGSI DAN PENGGUNAAN SALIGUNG SIMALUNGUN
4.1 Sejarah Saligung
Universitas Sumatera Utara
Pada awalnya saligung ini merupakan alat seorang Parombou
6
Yang mana hidupnya sangat menderita yang selalu bekerja hanya untuk menghidupkan
apui
7
untuk memasak makanan ternak Tuannya. Seorang parombou awalnya manoppul apui
8
dengan menggunakan buluh
9
atau singgung
10
dan mulutnya sebagai alat untuk menghidupkan dan menjaga apui agar apui tetap gara
11
. Suatu hari dia merasa lelah menghembus apui dengan menggunakan mulutnya, lalu dia mencoba
dengan mengunakan hidungnya untuk menghembus tataring
12
Artinya dalam bahasa Indonesia : Apanya kerjaanmu itu, kenapa terus hidungmu kau buat menghembus api itu, terus hidung,terus hidung, terus hidung kau buat
menghebus api itu. . Tanpa sengaja tuan si
Parombou melihat si parombou menghembus apui dengan menggunakan hidungnya. Kemudian tuannya marah terhadap siparombou dikarenakan dia melihat siparombou
dan mengira si parombou sedang bermain. Lalu tuannyapun bertanya kepada si parombou “ai aha do horja min, sai lalap igung ibaen ho manoppul apui in, sai
igung, sai igung, sai igung ibaen ho manoppul apui in”.
Begitulah sejarah awalnya tentang kata saligung. Saligung menurut cerita narasumber oppung R br sipayung yang
diiwawancarai penulis, bahwa awalnya Saligung ini adalah alat musik yang dimainkan oleh pria yang pekerjaannya sehari hari sebagai budak. Dimana budak
6
Parombou adalah bahasa daerah Simalungun yang artinya budak
7
Apui adalah api
8
Manoppul apui artinya menghembus api
9
Buluh adalah bambu
10
Singgung adalah alat sejenis bambu yang digunakan untuk menghembus api
11
Gara adalah api yang hidup atau api yang menyala
12
Tataring tempat memasak
Universitas Sumatera Utara
tersebut jatuh cinta kepada seorang gadis, yang tak lain adalah anak dari tuannya. Dikarenakan status sosial ekonomi antara pria dan si gadis terpaut jauh, bagaikan
langit dengan bumi. Si pria adalah seorang budak yang pekerjaannya hanya memasak makanan ternak, sementara si gadis adalah puteri raja. Dengan perbedaan
status sosial ekonomi yang terpaut sangat jauh berbeda si pria tidak berani untuk menemui dan menggungkapkan perasaannya terhadap sang gadis. Oleh karena itu
Saligung di gunakan oleh si pria sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan perasaanya. Saligung di sajikan atau dimainkan oleh si pria yang berada di atas tepi
sungai dan anak gadis berada di sungai yang sedang mandi dan untuk mengambil air.
Adapun lagu yang di sajikan pada saaat itu yaitu :
Taur taur sibuat gulom
Ia si talasari botou.. o.. sitalas pandur du..uran.. Ia malas ma ari malas ma paruhuran
Ulang ibahen hina miskin ni bapa appa appa inang.. A…ai do ase lang boi hita pajummpah I anak ni raja nami
Hubahen sada umpasa nari Itanginhon ham saligung ai
Saligung hon ham Anduri piar piar , piar botah botah ni…
Bolak tanoh husiar ia anakni raja nami , halani hina dorsanami…..
4.2 Fungsi dan Penggunaan Saligung