Fungsi Fungsi dan Penggunaan Saligung

Musik merupakan wahana yang tepat digunakan dari upaya pemunculan atau perwujudan hal tersebut. Seseorang suatu ketika ingin menyampaikan gagasan atau ide tanpa mengharapkan respons secara langsung,melalui musik hal itu dapat terlaksana dengan baik, pesan-pesan yang ingin dikomunikasikan dituangkan kedalam sebuah lagu ataupun untaian alunan musik yang indah,yang kemudian dapat dinikmati sendiri maupun orang lain. Berdasarkan hal tersebut maka alat musik Saligung termasuk kedalam penggunaan estetika di karenakan Saligung di gunakan untuk sebagai pelipur lara yang sedih maupun senang, dan sebagai media untuk menyampaikan perasaan yang sedang dialami oleh pemainnya.

4.2.2 Fungsi

Menurut Alan P. Merriam 1964 : 219-226 fungsi dapat dibagi dalam 10 kategori yaitu : 1. Fungsi pengungkapan emosional 2. Fungsi penghayatan estetis 3. Fungsi hiburan 4. Fungsi komunikasi 5. Fungsi perlambangan 6. Fungsi reaksi jasmani 7. Fungsi yang berkaitan dengan norma sosial 8. Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan 9. Fungsi kesinambungan budaya 10. Fungsi pengintegrasian masyarakat Universitas Sumatera Utara Dalam penyajian Saligung Simalungun dapat dikategorikan kedalam beberapa fungsi di atas yaitu, fungsi pengungkapan emosional, fungsi komunikasi, fungsi hiburan, fungsi yang berkaitan dengan norma sosial.

4.2.2.1 Fungsi pengungkapan Emosional

Pada berbagai kebudayaan, musik memiliki fungsi sebagai kendaraan dalam mengekspresikan ide-ide dan emosi. Dalam menentukan reaksi suasana hati terhadap musik di kalangan masyarakat Simalungun adalah tempo musik yang dibawakan. Untuk menunjukkan suasana gembira, maka dipakai tempo sedang hingga tempo cepat. Sedangkan tempo lambat umumnya dipakai untuk yang berhubungan dengan hal-hal musibah, kekecewaan, kesedihan dan kerinduan hati. Banyaknya lagu-lagu sedih di daerah Simalungun dan digunakannya istilah inggou menggambarkan makna suasana hati dari lagu-lagu tersebut serta persepsi masyarakat Simalungun terhadap musik tersebut. Pengungkapan perasaan mungkin paling mudah dan sederhana untuk dipahami dari alunan melodi yang dikandungnya. Alat musik Saligung dapat membantu manusia untuk mengungkapkan rasa emosi yang ada pada dirinya. Jika seseorang sedang mengalami duka, maka dari itu seseorang akan menggunakan Saligung sebagai alat atau media untuk membantu mengungkapkan perasaan yang sedang dialaminya, contohnya apabila seseorang sedang mengalami rasa sedih maka saligung yang dimainkannya akan menghasilkan bunyi yang mendayu dayu, produksi suara yang dihasilkan sangat sedih, seperti orang yang sedang menangis, sebagaimana gambaran perasaan sipemain.

4.2.2.2 Fungsi Komunikasi

Universitas Sumatera Utara Musik sudah sejak dahulu digunakan untuk alat komunikasi baik dalam keadaan damai maupun perang. Komunikasi bunyi yang menggunakan sangkakala sejenis trumpet, trumpet kerang juga digunakan dalam suku-suku bangsa pesisir pantai, kentongan juga digunakan sebagai alat komunikasi keamanan di Jawa, dan teriakan-teriakan pun dikenal dalam suku-suku asli yang hidup baik di pegunungan maupun di hutan-hutan. Bunyi-bunyi teratur, berpola-pola ritmik, dan menggunakan alur-alur melodi itu menandakan adanya fungsi komunikasi dalam musik. Tetapi pada masyarakat simalungun Saligung tidak digunakan untuk pemberitahu adanya perang atau sebagai alat komunikasi keamanan. Pada zaman dahulu Saligung ini berfungsi sebagai komunikasi antara garama dengan anak boru. Fungsi komunikasi Saligung ini adalah penyampaian perasaan hati seorang garama yang mencintai anak boru. jadi selauruh perasaan yang di rasaakan oleh si garama terhadap anak boru di sampaikan melalui alunan suara dari Saligung. Selain itu bapak S sinaga juga mengatakan bahwa pada zaman dahulu Saligug juga berfungsi sebagai komunikasi untuk martondur Sepertihalnya memberi isyarat kepada seorang anak boru yang berada dalam rumah bahwa si garama sudah berada di dekat rumah anak boru.

4.2.2.3 Fungsi Hiburan

Hiburan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan hati bagi seseorang atau publik. Musik sebagai salah satu media yang meliki memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa melodi, atau keteraturan dari harmoninya. Seseorang bisa saja tidak memahami teks musik, tetapi ia cukup Universitas Sumatera Utara terpuaskan atau terhibur hatinya dengan pola-pola melodi, atau pola-pola ritme dalam irama musik tertentu. Pada umumnya alat musik simalungun berfungsi sebagai hiburan untuk diri sendiri maupun pendengarnya. Seperti Saligung yang di gunakan untuk menghibur dirinya sendiri, pada zaman dahulu, bapak S sinaga mengatakan bahwa alat musik saligung ini juga dapat berfungsikan untuk menghibur diri sendiri. Seseorang akan pergi ke juma 13

4.2.2.4 Fungsi yang Berkaitan Dengan Norma Sosial

dan bermain Saligung di bawah pohon yang rindang untuk menghibur dirinya akan nasib sedih yang sedang dialaminya. Tetapi pada saat seekarang ini Saligung sudah berfungsi untuk menghibur orang banyak, seperti yang di lakukan oleh bapak Setia Dermawan purba pada pertunjukan pertunjukan seni. Salah satu kebiasaan baik bagi masyarakat Simalungun adalah adanya kebiasaan martutur 14 ikatan hubungan antara tondong, boru dan sanina. Ini merupakan norma yang mendukung terciptanya ikatan sosial yang kuat dalam kalangan masyarakat Simalungun. Kekuatan adat ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari melalui acara seperti tari-tarian adat yang dipentaskan hampir pada setiap pesta. Gual . Hal ini dilakukan bagi mereka yang belum saling mengenal satu sama lain. Setelah saling mengetahui silsilah masing-masing, mereka akan dapat memposisikan diri satu sama lain berdasarkan aturan adat mengenai tata cara 15 13 Juma adalah suatu tempat atau lahan yang di gunakan untuk bertani yang dibawakan pada acara tersebut pada umumnya gual yang mengingatkan pihak tondong, boru 14 Martutur yaitu menelusuri silsilah satu sama lain, hasil wawancara dengan bapak Sihol Girsang 15 Gual adalah istilah musik yang digunakan oleh masyarakat simalungun Universitas Sumatera Utara dan sanina 16 Tetapi pada alat musik Saligung tidak digunakan dalam konteks untuk upacara adat yang menjaga nilai-nilai kultural dan sosial seperti kepada tondong, boru, dan sanina. Tetapi Alat musik Saligung pada zaman dahulu berfungsi untuk menjaga nilai sosial kesopanan garama. Saligung menjadi alat komunikasi yang digunakan garama pada saat ingin martondur akan tata cara keharmonisan sikap dan tindakan diantara mereka. Sikap dan kasih sayang serta tindakan mencurahkan berkat harus dipraktekkan dalam konteks sosial lingkup suasana musik yang dibawakan. Alat musik dijadikan sebagai sarana untuk menjaga kelangsungan nilai-nilai kultural dan sosial. 17 . Komunikasi yang dimaksud adalah untuk memberi tahu kepada anak boru yang ingin di jumpainya bahwa ia sudah berada dekat rumah anak boru tersebut. Sehingga orang tua anak gadis pun mengetahui kedatangan laki-laki itu, dan itu merupakan nilai kesopanan yang sangat penting bagi orang tua, dimana pemberitahuan pada saat ingin martondur itu dilakukan untuk peneguh ikatan sosial yang dianggap penting oleh masyarakat Simalungun.

4.3 Eksistensi Saligung Simalungun